[Men komen komennnn]
Lost Frquencies - Reality.
"Lalu bagaimana dengan Umji?" SinB bertanya dengan memandangi spion depan yang mana ia dapat melihat pantulan mata Sowon. SinB dan Yuju duduk di jok belakang, karena Sowon yang memerintah. Namun yang ada hanya diam selama 30 menit perjalanan.
"Aku belum tahu pasti sih, SinB-ya. Tapi Taeyeon bilang Umji sudah di masukkan dalam Cryos.. cryos apa ya tadi?" Sowon sedikit lupa dengan apa rencana Taeyeon yang mereka bincangkan tadi pagi.
"Cryostat?" Tanya Yuju memastikan.
"Ah ndee.. itu dia. Apa kau sudah tahu itu Yuju-ya?"
"Nde. Jisoo unnie memberitahuku tadi. Tapi mungkin itu akan sedikit sulit karena appa tidak memberitahu dimana ia menyimpan equation terakhir untuk proses ini." Jelas Yuju. SinB bingung bukan main, ia hanya memasang wajah cengo nya pertanda ia tidak paham sama sekali apa yang unnie-unnienya ini katakan.
"Kalian ini bicara apa? Tolong ceritakan dengan jelas." Pinta SinB.
Yuju pun menghela nafas, bersiap untuk menceritakan semua ini dari awal pada SinB.
"Jadi Umji akan dihidupkan lagi dengan Cryonic. Cara ini adalah penemuan kakek dan terus dikembangkan oleh appa dan Taeyeon. Umji sekarang berada di dalam peti Cryostat yang membuatnya tetap di titik beku. Sebelumnya, Jisoo unnie dan Taeyeon sudah menyuntikkan senyawa khusus untuk melindungi organ dan jaringan tubuh agar tidak beku. Pendinginan cepat dapat melindungi otak agar tetap hidup selama mungkin." Jelas Yuju panjang lebar.
SinB masih saja terdiam karena tidak paham akan penjelasan Yuju. Ini terlalu ilmiah baginya untuk bisa paham.
"Tapi jika equation terakhir itu ditemukan maka proses selanjutnya akan segera dimulai kan? Yuju-ya?" Tanya Sowon yang masih fokus menyetir mobilnya.
"Tentu saja. Semakin cepat semakin baik." Jawab Yuju.
"Kenapa mereka menentang takdir sekali sih? Tapi.. bagus juga sih. Setidaknya Umji bisa kembali." Ucap SinB.
Mobil jeep ini membawa mereka bertiga hampir sampai ke rumah. Setelah hampir 40 menit perjalanan dari gereja.
Yuju sedari tadi terdiam, ia tengah memikirkan sesuatu, maka dari itu Sowon sengaja tidak bersuara. Begitu pula SinB.
"Oh Unnie! Aku tahu dimana equation itu!! -aarghh!!" Teriak Yuju tiba-tiba. Bersamaan dengan mobil mereka yang bergetar dengan hebat. Sepertinya ada yang menghantam bagian atas mobil jeep ini.
Sowon menghentikan mobilnya yang sempat oleng. Ia, SinB dan Yuju keluar untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.
"Hai, kita bertemu lagi." Ucap seseorang. Membuat rahang Sowon mengeras begitu saja. "Kau lagi.."
"Kali ini aku lah lawanmu Sowon. Bersiaplah untuk bertemu penjaga neraka."
Sowon hanya diam mendengar ocehan pria ini.
"Yuju, lempar tas hitam di jok belakang. Dan pulanglah ke rumah, beritahu Jisoo unnie tentang equationnya dan hidupkan kembali cintamu, dan adikku." Perintah Sowon.
Yuju pun membuka pintu belakang mobil dan mengambil tas hitam yang dimaksud Sowon. Ia melemparnya pada sang unnie. Tas itu berisi beberapa shotgun dan satu riffle milik SinB.
"Tapi kalian bagaimana?" Tanya Yuju ragu-ragu.
Sowon melempar riffle itu pada SinB yang berada di belakangnya. "Aku dan SinB akan mengurus berengsek itu. Kau lakukan saja apa yang ku suruh."
Yuju pun hanya bisa menurut. Ia membawa mobil itu untuk menjauh dari sana dan menuju ke rumah.
"Kau pikir kau kuat huh? Melawanku berdua saja dengan kutu kecil pirang itu? Haha."
"YHA! SIAPA YANG KAU PANGGIL KUTU PIRANG HUH?!" Teriak SinB tak terima, ia menunjuk orang itu dengan rifflenya.
"Sudahlah SinB, jangan ladeni omongan dia. Kau bunuh dia juga boleh." Ucap Sowon sambil menyiapkan kaliber dengan cepat.
"Apa? Kau gila? Bagaimana aku bisa menembaknya tanpa koordinat dari Yuju unnie?!"
"Kau bisa. Percaya saja."
"Dia benar pirang, percaya saja kau akan mati hari ini." Lagi-lagi pria itu mengoceh.
"YHA! Unnie, dia ini siapa sebenarnya?! Sombong sekali!"
"Dia itu kakaknya Eunha."
-
Yuju berlarian panik memasuki rumah. Ia berteriak memanggil nama Kim Jisoo. Sementara yang dipanggil sedang berada di dapur untuk memasak bersama Jennie. Sontak, Jisoo langsung menoleh dan melihat Yuju berjalan melintasi ruang santai menuju ke arahnya.
"Ya? Ada apa Yuju-ya?" Tanya Jisoo.
Eunha yang mendengar kedatangan Yuju dengan panik pun ikut turun dari lantai dua bersama Yerin. "Yuju? Dimana Sowon?"
Yuju menoleh ke suara Eunha. Dia sedikit gelagapan bingung bagaimana cara mengatakan ini pada mereka.
"S-sowon unnie.. dia.. dia sedang bertarung dengan kakak Eunha unnie." Ucap Yuju pelan. Eunha terdiam, ia tidak menyangka dia kembali mengganggu dia dan keluarganya. Ia khawatir dengan keadaan Sowon saat ini.
"Apa? Ck ah dia lagi." Yerin segera kembali ke lantai atas untuk mengambil beberapa weapon. Ia hendak menyusul Sowon disana.
"Oh, unnie! Sowon unnie sedang bersama SinB disana. Mereka berdua melawan kakak Eunha." Jelas Yuju lagi.
"Kalau begitu kita harus membantu mereka!" Ucap Lisa yang entah darimana dia datang. Ia pergi lagi dan mengambil beberapa senjata untuk bersiap-siap.
"Lalu kenapa kau berada disini Yuju-ya?" Tanya Jennie. Dia sedang melepas apron dan Jisoo sedang mencuci tangan dan mematikan kompor.
"Aku ingin memberitahu dimana equation itu unnie." Ucap Yuju. Jisoo terdiam dan menatap wajah anak kedua Kim Taehyung itu.
"Oh ya?"
Yuju mengangguk pasti. Ia menatap Eunha yang tak bergeming dari tempatnya sejak tadi.
"Eunha unnie?"
"Kalungmu.."
[]
YOU ARE READING
Fingertip.
FanfictionYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020