Winner - OMG.
Eunha melepas pelukannya, ia menatap mata Sowon lekat. Kedua tangannya menangkup pipi Sowon dan ia mengadu hidungnya dengan ujung hidung mancung gadis Kim nya itu. Membuat Sowon terkekeh kecil dan membalas memegang pinggang ramping Eunha.
Jung Eunbi menjauhkan kepalanya dan kembali menatap Sowon teduh. Ia tersenyum manis dan mencoba mengerjai Kim Sojung dengan melepaskan sebuah wink ke arahnya.
Tentu saja itu membuat Kim Sojung turning on. Namun dia tidak mau kalah dan malah menyakiti Eunha. Dia hanya memberikan tatapan datar dan sedikit tatapan sexy pada Eunha.
Sial. Mata itu..
Pertahanan Eunha runtuh. Dia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Terlebih saat melihat leher jenjang sang kekasih dan bagian atas badan Sowon yang terekspos karena pemakaian bra kali ini.
Eunha terlalu malu dan takut untuk menunjukkan ini pada Sowon. Ia masih memikirkan masa lalunya, bagaimana sang kakak memperlakukannya sebagai jalang dan hanya membuatnya kesakitan. Traumanya akan masa lalu membuatnya semakin suram, mengerubungi pikiran, namun otak purbanya seakan mampu menguasai nya sekarang.
Eunha memeluk Sowon dan membenamkan wajah memerah nya disana. Nafasnya mulai memberat, dan Sowon mengerti itu.
"Are you okay?"
Eunha hanya mengangguk pelan. Tanpa sadar, tangan kanannya mengusap sisi lain leher Sowon. "Sowon..."
Sungguh! Demi apapun! Sowon merasa dia sangat tegang, jika dia mempunyai penis, mungkin dia sudah malu bukan kepalang karena penisnya berdiri menantang perang.
"Sowon aku malu.." Gumam Eunha pelan.
"Huh? Malu kenapa?"
Eunha melepas pelukannya dan menunduk, tidak mau menatap Sowon di depannya.
"Ka-kau tahu kan aku sudah tidak lagi..."
Sowon menaikkan alisnya sebelah, ia tahu masalah ini mengarah kemana. "Virgin?"
Eunbi mengangguk dan mulai meneteskan air mata. "A-aku takut ini akan membuatmu tak nyaman dan-"
"Sssttt.." Jari telunjuk Sowon menyetop pergerakan bibir Eunha. "Do I look care about that? Aku tidak pernah mementingkan hal itu darimu Eunha, aku mencintaimu. Sungguh."
Sowon mengakhiri kalimatnya dengan sebuah kecupan pada bibir Eunha.
Eunha pun membalas ciuman itu dan kedua tangannya memegang lengan Sowon. Tak mau menyentuh bahu Sowon yang luka, Eunha pun mendorong badan Sojung hingga terlentang di atas kasur.
"Mmpphhh..." Sowon dan Eunha menggeram dan mendesah di sela-sela pagutan mereka.
Ciuman mereka semakin panas, Sowon dengan berani mengalungkan kedua tangannya ke leher Eunha. Membiarkan sang kekasih menguasai permainan untuk sesaat.
15 menit berlalu, Eunha melepas ciumannya. Sebuah benang saliva tercipta diantara kedua bibir mereka.
Sowon memutar posisi, membuat sang Eunbi berada di bawah. Ia tidak memperdulikan bahunya yang luka. Toh, itu tidak terasa sakit.
"Sowon.." Eunha menggeram memanggil-manggil nama sang kekasih.
"Kau yakin ingin melakukan ini sekarang?" Tanya Sowon, untuk memastikan sang kekasih.
Eunha mengangguk lemah. Merasakan sesuatu yang basah meresap ke baju polosnya di area perut.
"I know you need me. You're so wet." Ucap Eunha. Sowon tersenyum nakal menatap sang kekasih.
"Ohh, sekarang mulai nakal ya? Hm?" Sowon menelusupkan wajahnya di leher Eunha. Menggigit-gigit kecil area leher Eunbi dan meninggalkan beberapa tanda kemerahan disana.
"Galaksi dalam dekapanku."
Sowon melepas kaos Eunha, mengekspos lebih banyak tubuh mulus sang kekasih dan membuatnya semakin turn on. Ia mulai menciumi dada bagian atas bra Eunha.
"Aahhh.. Sowon..."
-
Malam semakin larut, Yuju masih saja menangis di depan ruangan dimana Umji tadi di tangani. Jisoo bilang dia tidak bisa menemui Umji terlebih dahulu dan memberitahunya bahwa Umji mengalami koma.
Yuju tak tahu lagi harus melakukan apa. Ia sangat menyesali apa yang sudah ia lakukan pada Yerin, itu melukai hati semua orang. Bahkan ia berfikir jika Sowon pasti juga kecewa atas perbuatan yang telah ia lakukan.
Nafsunya tak lagi terbendung saat itu. Ia tak kuasa menahan satu minggu hingga Umji mengkahiri masa menstruasi nya. Ditambah dengan ia yang tak sengaja melihat Yerin habis mandi membuatnya gelap mata.
Sekarang sesalnya tak ada arti. Tangisnya tak akan bertepi. Dan kesedihannya tak akan pernah berhenti.
Tinggal menunggu Jisoo mengatakan yang sebenarnya terjadi, dan semua serasa akan mati.
Sementara itu, di ujung lorong Yerin melihat Yuju yang menangis tersedu di lantai. Ia tak berniat menenangkan salah satu adiknya itu karena pasti hasilnya akan sama saja.
Yerin berjalan mendekati kamar Sowon dan Eunha. Ia mengetuk pintu tiga kali dan menunggu jawaban dari dalam.
"Unnie.."
Eunha yang sedang berada di bawah kungkungan Sowon pun terkejut, telinganya tak dapat mendengar kehadiran Yerin karena desahannya dan Sowon lebih menggaung di lubang telinganya.
"Aahhh.. S-sowonhh.. Yerin unnie... mpphh.. dia di luar." Ucap Eunha dengan terbata-bata karena Sowon sedang memberikan special service di bagian bawahnya.
Sowon tak mau mendengar Eunha, ia terus menjilat dan lidahnya terus memasuki area surgawi Eunha.
"Sshhh.. aaahhh.. ughh i'm gonna.. ahhh.. Sowonhhhh!"
Eunha sampai, dadanya naik turun dan nafasnya tak beraturan. Ia mengusap-usap rambut Sojung yang masih bekerja keras membersihkan sisa-sisa cinta nya di bawah sana.
Sowon berdiri dan mengambil selimut yang sudah terjatuh di lantai. Ia menutupi badannya dengan kain tebal itu dan berjalan menuju ke pintu. Ia membukanya dan melihat Yerin yang hendak mengetuk lagi.
"Ada apa Yerin-ah?" Tanya Sowon.
Yerin tersenyum canggung pada sang unnie. Bukannya ia tak tahu Sowon sedang apa, bahkan ia dapat melihat bekas-bekas merah di leher Sowon dan ada sedikit bau kewanitaan di kamar dan tubuh Kim Sojung itu.
"Eum.. nothing unnie. Hanya mau minta maaf atas perkataanku tadi siang. Aku sungguh sangat emosi dan tidak tahu harus melakukan apa saat itu."
Sowon mendengar ketulusan perkataan Yerin barusan. Dia membalas senyuman Yerin dengan manisnya. Layaknya seorang kakak, dia mengusap pucuk kepala Yerin, membuat rambut dan poninya sedikit berantakan.
"It's okay Yerin-ah. Everythings gonna be alright. I promise."
Yerin mengangguk pada unnienya dan membalas senyuman Sowon.
"Soal SinB, kau juga tidak perlu khawatir. Aku akan membawanya ke rumah ini lagi. Tapi kau sendiri yang harus menyelesaikan masalah kalian." Ucap Sowon.
Yerin lagi-lagi hanya mengangguk dan tersenyum, tidak tahu lagi harus membalas dengan apa atas semua pengorbanan Sowon.
"Sudah ya? Aku masih ada acara di dalam."
Sowon menutup pintu tanpa menunggu Yerin pergi.
"Yha unnie! Jangan lupa cuci tangan!!"
[]
SinB masih cuti...
Iya hbd ya una♡
Akhirnya ye kan.. Sowon dapet jatah..
YOU ARE READING
Fingertip.
Fiksi PenggemarYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020