Nuga You Are?

1.1K 146 30
                                    

[Leave your mark on me, don't be sider and just ghosting my fucking story, i love you.]

-

Mad Clown ft. Kim Na Young - Once Again.

"Hwang Eunbi!"

Yerin yang berdiri untuk mengejar SinB ditahan oleh Sowon. Ia hanya menatap tubuh SinB yang sudah menghilang dari balik pintu.

"Lepas unnie! Aku mau mengejarnya!" Pinta Yerin. Namun Sowon tetap saja menahan Yerin dengan tubuhnya.

"Percuma Yerin-ah, dia tidak  akan mendengarkanmu untuk sekarang." Ucap Sowon.

"Apa yang unnie tahu?! Apa yang unnie tahu tentang SinB?! Tentang kami?! Bahkan unnie saja tidak tahu rasanya bercinta, unnie jangan ikut cam-"

Plakk!!

Yerin lagi-lagi tersungkur di lantai dengan isak tangis histerisnya. Tamparan Sowon yang baru saja mendarat di pipi kirinya membuatnya semakin emosional. Ia tidak rela SinB pergi seperti ini. Namun sepenuhnya ia sadar jika semua ini adalah salahnya.

"Aku tahu siapa SinB, dia juga adikku. Kalian semua adikku. Dan jika kau menyalahkanku yang tak tahu apa-apa tentang bercinta, sebaiknya kau sadar Yerin, SinB selalu mempunyai cinta untukmu meski tanpa bercinta."

Sowon benar.

SinB selalu mencintainya sebanyak yang ia bisa.

SinB selalu menciumnya di setiap waktu yang ia punya.

SinB selalu memeluknya di kala ada sedih yang bisa ia pendam.

SinB terus mengingatnya, saat ia hampir tak bernyawa.

"SinB-yaa.. pleasee.."

Eunha hanya terdiam melihat suasana yang semakin kacau ini. Ia tidak tahu lagi harus bagaimana. Belum lagi dia bisa mendengar detak jantung sang adik bungsu mulai menjauh dari rumah.

"Sowon, Umji..."

Yuju yang juga mendengar itu seketika berlari ke pintu menuju arena latihan outdoor. Tidak ada Umji disana. Hanya ada busur panah yang dulu di buat khusus oleh Yuju untuk sang kekasih yang kini tergeletak di tengah arena.

"Ini.. ini busur Umji. Dia pergi." Yuju tak mampu lagi menahan emosinya. Ia menangis sambil memeluk busur itu di dekapannya.

"Kenapa jadi seperti ini.. Umji.. maafkan aku.."

Eunha bersumpah, ia akan mengingat tanggal ini sebagai hari terdown untuk keluarganya.

"Umji sedang berlarian. Dari arah hutan." Ucap Eunha kemudian. Ia dapat mendengar detak jantung Umji yang terkesan tergesa-gesa namun tak tentu arah.

"Kita harus mengejarnya." Ucap Sowon, ia berlari masuk ke dalam rumah untuk mengambil beberapa senjata semacam pisau, pedang dan riffle. Tak lupa juga revolver. Ia memberi satu persatu pada anggota tim G yang tersisa.

"Tunggu unnie, b-bagaimana dengan SinB?" Tanya Yerin cemas. Ia tidak tahu bagaimana keadaan SinB bahkan kemana perginya pun ia tak tahu.

"She can take care herself, Yerin-ah. Trust me."

-

Hutan, 02 : 56 pm.

Sowon, Yerin, Eunha dan Yuju sudah dua jam menyisir area hutan di belakang rumah mereka. Yuju terlihat sangat.. entah antara emosional atau bersemangat dia terus menghunus pedang nya untuk memotong deaunan atau ranting yang menghalangi langkah mereka berempat.

Mereka harus segera menemukan Umji.

Telinga Eunha perlahan sedikit sulit untuk mendengar detak jantung Umji karena detakannya semakin melemah. Mungkin Umji kelelahan di tengah pelariannya. Umji dari tadi belum makan, terlebih Umji tidak memiliki DNA genetika itu.

"Stop, ada yang mendekat." Gumam Eunha tiba-tiba, namun keempat gadis itu masih bisa mendengar ucapan gadis Jung itu.

Mereka seketika berhenti melangkah dan membuat formasi saling membelakangi di keempat arah.

Semak-semak dan dedaunan di sekitar mereka terlihat bergerak. Musuh bukan cuma satu, tapi banyak, pikir Sowon. Ia menyiapkan pelatuk revolver nya dan Yuju juga sudah siap menghunus pedangnya.

Tak berapa lama, segerombolan serigala muncul dari balik semak belukar. Yerin sedikit bernafas lega karena musuh mereka bukan lah manusia yang mungkin dapat mengancam mereka lebih.

Tapi segerombolan serigala ini terus menyalak pada Sowon dan adik-adiknya. Karena kesal, Yuju hendak menusukkan pedangnya pada serigala yang berada di depannya. Namun tangan mungil Eunha langsung menghentikannya.

"Stop Yuju. Mereka seperti mau memberitahu sesuatu." Ucap Eunha.

Mereka lupa jika Eunha juga bisa paham bahasa bangsa animalia.

"Apa yang mereka katakan?" Tanya Yerin.

Eunha sedikit ragu dengan apa yang ia pahami sekarang. Matanya menatap lurus ke arah seekor serigala yang warnanya terlihat paling berbeda. Dengan warna abu-abu sedikit kebiruan, membuat serigala ini terlihat paling keren.

"Mereka.. mereka tahu Umji dimana."

-

Serigala-serigala itu membawa empat gadis ini semakin memasuki area hutan. Dan pemandangan yang tak terduga pun mengejutkan mata mereka.

Mereka dibawa ke sebuah sabana yang luas dengan rerumputan yang hijau dan terlihat segar akibat gerimis barusan. Mereka hanya melihat hamparan rumput di sepanjang mata memandang, sebelum sebuah bukit membatasi jarak pandang di ujung sisi sabana.

"Itu.." Yuju tak teralih sama sekali ketika matanya melihat objek yang berbeda di tengah-tengah sabana.

"Umji.."

Yuju berlari menyusuri rerumputan untuk menggapai gadisnya. Ia bahkan beberapa kali tersungkur akibat jalan yang tak mulus dan tersandung bebatuan. Penglihatan Yuju mulai memburam akibat bendungan air di sudut gelap matanya.

"Umji-ya.."

Sebelum Yuju dapat menggapai tubuh gadis yang juga menangis di tengah-tengah area yang luas ini, tiba-tiba Sowon merasakan ada hal ganjil. Ia bersiap dengan pistolnya, pegangan tangan Eunha yanh terasa panik pun membuatnya tambah yakin jika sesuatu hal aneh sedang terjadi disini.

Benar saja, serigala-serigala di belakang mereka terus menyalak ketika indra pembau mereka mencium benda-benda terbang yang tiba-tiba muncul di udara. Tepat mengelilingi Umji dan Yuju di tengah-tengah sabana.

"Gawat! Lindungi Umji!" Sowon, Eunha dan Yerin pun berlarian untuk membuat formasi mengelilingi sang adik. Mengingat Umji tidak memiliki kemampuan bulletproof, jadi sebisa mungkin mereka menjadikan tubuh mereka menjadi tameng hidup untuk Umji.

Benda-benda terbang itu seperti robot besi dengan mata merah dan dua gunshots di kiri dan kanan tubuh mereka.

"Apa yang mereka mau?" Gumam Yerin.

Robot-robot itu masih belum memberikan tanda-tanda menyerang. Namun tak berapa lama, sebuah robot besi yang berbeda muncul dari cakrawala dengan terbang melesat di angkasa. Warnanya kemerahan dengan aksen hitam di beberapa bagian.

Sowon menaikkan alisnya sebelah, "Iron man?"

Robot merah itu berhenti tepat di depan Eunha. Benar kata Sowon, kostum nya mirip baju zirah Iron Man. Besi di bagian wajahnya terbuka dan menampilkan wajah yang sangat-sangat tidak asing di mata Jung Eunbi.

"Kau?"

[]

Fingertip.Where stories live. Discover now