"Appa!"
"Eomma!!"
Seorang gadis kecil berlarian di seluruh penjuru rumah mencari keberadaan kedua orang tuanya. Ditangannya terdapat es krim berbentuk cone dengan rasa vanilla.
Di belakanganya ada Jimin yang tengah tersenyum kecil melihat gadis kecil itu berlarian dengan senang.
"Appa kemana ya uncle?" Tanya Sojung kecil. Jimin lagi-lagi teesenyum gemas mendengar suara gadis 3 tahun yang lugu itu.
"Coba cari di kamar, Sowon-ah." Saran Jimin.
"Ah iya, pasti meleka disana." Sowon menaiki tangga satu persatu, Jimin masih memperhatikan Sowon dari belakang. Ia mengikuti kemana saja Sowon melangkah.
Sampai di lantai atas, Sowon berjalan menuju ke kamar orang tuanya. Namun saat melewati sebuah ruangan dengan pintu berwarna biru muda, Sowon sempat berhenti.
"Ada apa Sowon?"
Jimin melihat Sowon yang memperhatikan pintu itu. "Apakah Yuna boleh makan es klim uncle? Aku mau membelinya es klim milikku." Tanya Sowon kecil dengan polosnya.
Dan itu membuat Jimin terkekeh kecil, ia mengusap-usap pucuk rambut Sowon dan berjongkok di depannya.
"Yuna belum boleh makan es krim Sowon-ah, dia baru 8 bulan. Nanti dia sakit kalau makan es krim."
Sowon mengangguk, "Kalau begitu es klim ini milik Sowon. Sowon tidak mau Yuna sakit."
Jimin tersenyum, "Kalau begitu habiskan." Ia berdiri dan kembali mengikuti langkah Sowon.
"Appa.."
"Eomma.."
Terdengar suara tawaan dari kamar appa dan eommanya. Sowon pun semakin penasaran. Dia mengintip sedikit dari balik pintu. Ia melihat banyak orang berada di kamar eomma dan appa nya.
"Appa.. eomma.." Panggil Sowon saat memasuki kamar.
Seketika semua orang disana menoleh ke arah Sowon yang sudah masuk ke kamar.
"Astaga.. Sowon-ah, kenapa kau makan es krim hum? Kau kan baru saja sembuh pilek." Tiffany jelas-jelas tidak suka dengan itu, namun ia membiarkannya saja. Tidak berniat mengambil es krim vanilla itu dari tangan Sowon.
"Uncle Jimin membelikannya untukku, eomma."
Jimin langsung salah tingkah ketika mendapatkan death glare dari Tiffany. Ia menggaruk kepala bagian belakangnya dengan sengaja, "Eh, tadi Sowon merengek padaku. Jadi kubelikan dia es krim itu. Hehe."
Taehyung memutar bola matanya malas melihat cengiran tak berdosa dari sahabatnya itu.
"Yasudah makan satu saja ya?" Tiffany mengusap ujung bibir Sowon yang terkena es krim.
"Emm.. Sowon main yuk sama unnie?"
"Main apa chu unnie? Sowon mau disini saja sama appa dan eomma." Ucap Sowon sambil menjilati es krim cone nya yang mulai meleleh.
"Main em.. kuda-kudaan. Nanti Lisa unnie yang jadi kudanya." Ucap Rose.
"Eh? Kok aku yang jadi kudanya?" Lisa seakan tak terima, ia protes dengan Rose di sampingnya.
"Sudah terima saja. Kau kan sering jadi kudanya Jennie, sekarang jadi kudanya Sowon sebentar." Taehyung terkekeh, ia suka sekali menggoda Lisa seperti ini.
"Biar aku saja Taehyung." Taeyeon tiba-tiba berdiri, ia mencegah Taehyung yang hendak membawa Sowon keluar dari kamar.
"Tapi nuuna kan mau-"
"Sudah tak apa, Ppany-ah, sebentar ya?"
"Nde."
Taeyeon menggendong Sowon di pundaknya, gadis kecil itu terkekeh diperlakukan seperti itu. Ia sampai lupa dengan es krim nya yang kini di bawakan oleh Lisa. Sementara Jimin, Taehyung, dan Rose mengikuti di belakangnya.
"Unnie? Kenapa unnie mau lagi?" Tanya Jennie pada Tiffany yang duduk di pinggiran kasur.
Sedangkan Tiffany langsung mengangkat kedua bahunya, "Taeyeon yang minta. Lagipula sekalian kita tes penemuan Jisoo. Ya kan chu?" Tiffany menirukan suara Sowon, lebih tepatnya gaya bicaranya Sowon.
Jisoo terkekeh, sementara Jennie hanya memutar bola matanya.
"Sudah berhasil dua kali, masih mau tes lagi. Bilang saja kalian mau iya-iya."
-
"Jadi, saat itu mereka sedang menjemput SinB?" Batin Sowon ketika ia teringat potongan memori yang seakan-akan tergambar jelas setelah Taeyeon mengucapkan hal itu.
"Ki-kita bukan anak appa Tae?" Tanya SinB.
"Apa maksudmu, dia kan juga Tae. Sama saja." Ucap Yuju. Ia sudah menduga hal ini sebelumnya, hanya saja, semua masih abu. Dan kini terbukti sudah apa yang ia ragukan selama ini.
Sowon terbangun dari baringnya, ia menatap Taeyeon di kejauhan yang kini duduk bersila di samping Jungkook yang tak berdaya.
"Sepertinya aku harus menjelaskan semua padamu, Kookie. Dan kalian, tolong dengarkan. Terserah kalian mau menilaiku apa, tapi, satu yang kalian harus tahu, aku sangat menyayangi kalian." Taeyeon berbicara melalui earpiece nya.
"Awalnya memang aku dan Taehyung tidak menyetujui rencana papa ku untuk menjodohkan Tiffany dengan adikku sendiri. Kau tahu sendiri kan bagaimana marahnya Taehyung pada papa saat itu, Kookie?.."
"...aku pun begitu. Hampir saja aku depresi hanya dalam waktu dua hari. Namun aku mulai bersiasat, aku menyusun rencana jangka panjang dan aku bicarakan dengan Taehyung dan Tiffany sendiri. Aku juga sudah membicarakan rencana itu padamu kan? Tapi kau sendiri yang mengumpatku kala itu Kookie."
Semua orang mendengarkan cerita Taeyeon dengan seksama. Beberapa ada yang sedang mengobati luka mereka dan dibantu oleh Joy dan Irene. Rose dan Jennie juga membantu. Beberapa anggota tim yang tidak terluka parah juga turut serta.
"Tiba-tiba kau menghilang di hari pemberkatan Taehyung dan Tiffany. Asal kau tahu saja, sebelum hari itu, aku dan Tiffany diam-diam sudah melakukan pemberkatan di gereja yang sama. Hanya Taehyung, Jimin, dan Jisoo yang menjadi saksi. Ah aku lupa, juga teman-teman tim SS ku." Taeyeon terkekeh kecil, "Dan bisa-bisanya Yuri dan Jessica ikut pemberkatan."
"Pendeta yang menjadi saksi pemberkatan kami juga aku mintai bantuan, pemberkatan Tiffany dan Taehyung hanya palsu..."
"...Dan sejak saat itu, aku berpura-pura menerima pernikahan palsu mereka agar papa tidak curiga. Aku sering berkunjung ke rumah mereka, terkadang bersama tim BP, tim BTS, atau dengan siapapun itu..."
"..hanya untuk alibi.."
"...dan saat itu, Jisoo membuat penemuan yang menurutku itu adalah hal gila. Namun dengan berat hati juga aku akui itu sangatlah hebat. Dia menemukan sistem inseminasi buatan yang dapat merekayasa kromosom sum-sum tulang belakang agar menjadi sperma. Dan dengan senang hati, aku dan Tiffany mengajukan diri menjadi volunteer..."
"Saking hebatnya penemuan Jisoo, atau memang aku dan Ppany yang tok cer, aku dan Tiffany berhasil menjemput Kim Sojung dalam sekali coba."
[]

YOU ARE READING
Fingertip.
Fiksi PenggemarYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020