Kakak Bajingan

1.5K 150 37
                                    

Aku membuka mataku perlahan, ini terasa sangat sulit bahkan hanya untuk sekedar membuka mata. Kornea mataku seakan diterpa cahaya lampu 1000 watt.

Aku melihat ada bayang seorang wanita yang berdiri di sampingku. Badanku terasa tak bisa di gerakkan.

Ini.. ini mimpi atau apa sih?

"Kau sudah bangun Yewon-ah?"

Wanita tadi terlihat sibuk meneliti tubuhku. Entah apa yang ia lakukan, tapi, siapa dia? Dan siapa itu Yewon?

Angin malam menghembus dengan santai memyusuri sela-sela rambut gadis Hwang yang sedang duduk di taman samping rumah. SinB sendirian duduk di sebuah bangku panjang yang sudah sejak taman ini di bangun, bangku ini sudah ada.

Entah apa yang ia pikirkan, ia hanya menatap kosong ke arah pandang yang menurutnya menarik untuk dipandang.

"SinB?"

Hwang itu menoleh ke belakang, melihat seorang gadis yang berdiri menunduk menatap tanah.

SinB tersenyum kecil, ia menepuk-nepuk tempat kosong di sampingnya. "Duduk sini, unnie."

SinB sedikit bergeser. Unnienya itu duduk di sampingnya dan hanya tetap diam.

"Unnie udah makan?" Tanya SinB.

"Belum SinB-ya."

SinB pun langsung berdiri, "Tunggu sebentar disinu unnie." Dan ia berlari masuk ke dalam rumah.

Lima menit kemudian SinB kembali dengan membawa 3 pack snack dan dua cangkir kopi.

"Ngobrol tuh enaknya sambil ngopi sama ngemil unnie." Ucap SinB saat ia menurunkan cangkir-cangkir kopi yang ia bawa.

Setelahnya, bukan obrolan yang hadir diantara mereka melainkan hanya sebenang hening yang melingkupi.

"Umji belum bangun unnie?"

"Belum. Dia masih kritis. Tapi kondisinya semakin stabil sekarang."

SinB mengambil biskuit dari dalam toples dan melahapnya.

"Yerin tidur?"

Mata SinB sedikit melirik tajam tiba-tiba ke arah Yuju, yang sedari tadi ia ajak bicara. Namun itu tak berlangsung lama. Tatapannya melunak dan kembali menikmati biskuit.

"Sudah. Aku kesal dengan dia dan tadi sudah ku hukum. Hahaha." SinB terkekeh di akhir kalimatnya.

Yuju hanya memegang cangkir kopi sedari tadi. Berusaha mencari kehangatan pada kedua telapak tangannya.

"SinB, aku mau minta maaf. Kemarin aku sudah melakukan kesalahan yang sebenarnya tidak bisa dimaafkan. Tapi dengan kepergianmu dan sempat meninggalnya Umji membuatku tertekan sekali." Ucap Yuju sambil menunduk dalam.

Sepertinya memang dia ini hanya seorang kakak bajingan bagi SinB.

Ia tak pantas di maafkan.

Ia tak pantas di panggil kakak.

Ia tak pantas untuk sekedar ada di dunia ini.

Namun pemikiran Yuju dibantah begitu saja oleh SinB. Gadis Hwang itu malah tersenyum lebar.

"It's okay unnie, semua sudah berlalu. Lupakan saja dan jalani hidup seperti biasanya." SinB terdengar sangat dewasa kali ini. Apakah kata-kata Sowon tadi pagi sudah mempengaruhi SinB? Huh, dasar Sowon, suka sekali bacot no jutsu.

"Ta-tapi SinB, aku sudah-"

"Sudahlah unnie, aku bilang aku tak apa. Lagipula masing-masing kita sudah mendapat hukuman yang tersirat. Sekarang tinggal bagaimana caranya agar kita bisa keluar dari sutuasi sulit ini. Kau tahu? Sangat membingungkan bagiku mengetahui mana yang benar mana yang salah. Sulit mengetahui siapa serigala nya disini."

Fingertip.Where stories live. Discover now