Legend Team

1.2K 139 6
                                    

R3HAB & ZAYN & Jungleboi - Flames.

-

16 : 29 pm.

"Lalu bagaimana kita bisa mengetahui semua ini berhasil atau tidak?"

Jisoo, Rose, Jennie, Lisa dan Jimin sedang berada di sebuah ruangan yang belum pernah Jisoo buka untuk orang lain selain mereka.

Mereka berdiri di posisi yang random kecuali Jimin yang duduk di kursi mewah khas kursi seorang pejabat.

"Ini membutuhkan waktu lama, Jimin. Kau tahu itu." Ucap Jisoo.

Jimin memijit pelipisnya, ia menghela nafas panjang yang mungkin sudah ke 50 kalinya sejak mereka berada di dalam ruangan yang dingin ini.

"I know that, nuuna. But ah~ ini akan semakin berat untuk mereka. Dan mungkin juga untuk kita."

"Yes Jimin, we're fucking know. Apakah kau takut? Biaya?" Sinis Jennie yang juga ikut pusing akan masalah yang sedang mereka bahas sekarang.

"No Jen, soal biaya itu tidak mungkin aku pikirkan. Harta Kim tidak akan pernah habis. Bahkan sampai sekarang masih mengalir."

Rose dan Jennie hanya mengangguk. Mereka tahu akan rahasia umum itu.

"But you're right Jimin, ini tidak akan mudah." Rose menanggapi.

Mereka terdiam untuk beberapa saat. Sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

"Aku benci dengan dia." Ucap Lisa tiba-tiba. Semua orang memandangnya, dan dari sorot mata Lisa mereka tahu siapa yang gadis berponi itu maksud.

"Yah, dia membuat kita repot." Tambah Rose. "Tapi aku suka, ini pasti akan seru."

"Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

Jisoo menatap lekat wujud Jimin, dia mengalihkan pandangannya sedetik kemudian pada sebuah benda berwarna silver berukuran cukup besar yang terletak di salah satu sisi ruangan.

"Just do the plan and keep breathing."

Sementara itu, dilain tempat, keenam gadis belia tengah menikmati waktu santai mereka pasca keberhasilan aktivasi DNA selama dua minggu. Mereka sedang berada di ruang santai rumah besar yang ditinggali Kim Jisoo dan antek-anteknya. Bisa dibilang semua ini adalah peninggalan kakek Kim.

Sowon, Yerin, Eunha, Yuju & SinB sedari tadi tidak berhenti mengemil. Sudah banyak bungkus snack dan beberapa piring yang berserakan di atas meja dan karpet lantai. Sowon dan SinB sedang bermain console, Yerin dan Yuju sibuk makan dan Eunha sedang asyik mengelus-elus rambut blonde di kepala Sowon.

Umji?

Maknae mereka sedang mengobrak-abrik kulkas, lagi, karena unnie-unnienya itu masih saja kelaparan. Bahkan Sowon dan SinB bermain console sambil makan, disuapi oleh Eunha dan Umji.

Itu wajar, kata Jisoo, karena mereka tidak makan selama dua minggu. Bahkan Jisoo sengaja membeli stok makanan dan snack 3 kali lipat sehari sebelum proses aktivasi DNA selesai.

"Girlsss!!" Semua gadis-gadis itu menoleh ke arah tangga, dimana seorang pria seumuran dengan Rose melangkah menuruni tangga.

"Uncle Jimin!" SinB mem-pause game nya. Jimin berjalan ke arah sofa dimana gadis-gadis itu tersenyum girang melihatnya.

"Sudah kenyang?" Tanya Jimin ketika sampai di depan Taehyung's Daughters.

Yuju menggeleng, "Not yet, uncle, heuu.."

Jimin terkekeh kecil, "Berhentilah makan sebelum kenyang, Yuju-yaa. Itu baik buat kesehatanmu. Sekarang, ikut uncle, kalian bisa makan lagi nanti."

Fingertip.Where stories live. Discover now