Before You Exit - Model.
-
"Aahhh~"
SinB terjatuh lemas diatas tubuh polos Yerin dibawahnya. Setelah mengalami penerbangan ke surga berkali-kali bersama sang kekasih membuatnya merasa lelah.
Merasakan dadanya berat karena tertimpa SinB, Yerin hanya diam saja. Ia masih mengejar nafasnya yang tidak beraturan. SinB pun juga sama, ia masih merasakan sisa-sisa euphoria yang baru saja ia dapatkan.
"SinB-yahh.."
"Hmm?"
SinB tidak menoleh sedikitpun, kepalanya masih tergulai lemas diatas dada Yerin.
"Kau lelah?" Tanya Yerin.
SinB mengangguk kecil. "Uhum.."
Jari telunjuk Yerin terangkat, ia menelusuri punggung polos SinB diatasnya, dari atas ke bawah dengan perlahan.
SinB hendak tertidur sebelum Yerin dengan cepat memutar posisi, menjadikan SinB berada di bawah kuasa seorang Jung Yerin.
"Aku masih mau lagi, babe.." Gumam Yerin pelan di telinga kiri SinB.
SinB hanya bisa mendengus. "Ahh.. sayang.. aku lelah.. lagipula kan kau dengar sendiri tadi Jisoo unnie sudah memanggil di voice mail?"
"Aku mau ke surga sekali lagi."
Yerin menarik tangan kanan SinB dan memposisikannya tepat di bawah area tersensitif miliknya.
Yerin menurunkan tubuhnya perlahan, membiarkan SinB menusuk dirinya.
"Shhh.. ahhh~"
~
"Umji-yaa.. ireona.."
Yuju masih setia menggoyang-goyangkan tubuh Umji yang masih tertidur diatas kasur mereka.
Umji hanya memakai kaos polos berwarna putih, sisanya hanya tertutupi oleh selimut tebal. Membuat Yuju tak bosan memandang salah satu masterpiece Tuhan yang masih belum mau sadar dari mimpinya.
Jam sudah menunjukkan hampir pukul 10 malam. Dan baru saja Jisoo memanggil keenam anak Taehyung itu agar merapat ke laboratorium yang sebelumnya. Namun itu sudah 30 menit yang lalu, dan Umji juga malah belum mau bangun.
"Umji-yaa.. hei babe.. bangunlah.."
"Emmpphh~"
Umji mulai meregangkan tubuhnya, pertanda ia sudah mendengar suara Yuju barusan.
"Haha, kiyowo.."
Yuju terkekeh melihat gadisnya yang super duper cute itu.
"Bangunlah, princess. Kita harus ke laboratorium sekarang. Jisoo unnie sudah memanggil."
"Uhum.." Umji terbangun dan duduk di atas ranjang. Yuju dengan cepat mengecup bibir Umji. "Bersiaplah."
"Emm mau kiss lagi.." Umji merentangkan kedua tangannya, meminta ciuman lagi dari Yuju.
"Aishh.." Yuju terkekeh, ia mendekati wajah Umji lagi dan menciumnya. Kali ini sedikit lebih lama dan di warnai dengan beberapa lumatan.
Setelahnya, Umji bangkit dan turun dari kasur. Menuju ke kamar mandi, dengan pandangan Yuju yang terus mengikuti langkah demi langkah adik terkecil Kim's bersaudari itu.
Bagaimana tidak? Kim Yewon hanya mengenakan kaos polos dan celana dalam.
Setelah Umji selesai bersiap-siap, ia dan Yuju keluar dari kamar dan berjalan menuju laboratorium yang dituju.
Mereka memasuki laboratorium dan bisa di tebak, semua yang ada di dalam ruangan itu menoleh ke arah mereka.
Sowon, Eunha, Jisoo, Rose, Jennie dan Lisa.
"Kalian lama sekali." Dengus Sowon.
Yuju dan Umji hanya cengengesan, "Hehe maaf unnie." Ucap Yuju.
Umji terlihat amazed saat melihat beberapa alat disana sudah terlihat berbeda. Alat-alat itu terlihat menyala, pertanda mereka sudah aktif.
"Dimana dua merpati cinta itu? Lama sekali.." Dengus Sowon lagi. Siapa lagi penyebabnya jika bukan dua gadis yang baru saja memasuki ruangan dengan terengah-engah saat ini.
SinB dan Yerin.
"Yha! Kalian terlambat!" Bentak sang kakak tertua pada mereka.
"Maaf maaf.. gitu aja marah. Cuma terlambat setengah jam ini! Ish!" Balas SinB tak kalah sengit.
"Setengah jam apanya?! Ini hampir empat puluh lima menit!" Sowon mulai naik pitam merasakan kelakuan SinB yang selalu berani padanya itu. Sementara itu, yang lain hanya menatap perseteruan antara kakak tertua dengan anak kandung terakhir Taehyung.
"Ya udah sih jangan teriak! Kan kita udah minta maaf!"
"Yhaa Hwang Eunbi!"
"What?! Kim Sojung, ha?!!"
"Bisakah kalian diam?"
SinB dan Sowon seketika berhenti berseteru saat dua buah moncong glock mendarat tepat di pelipis mereka.
"Jangan kasar Jennie-yaa.." Ucap Jisoo pelan, fokusnya kembali pada monitor di depannya dan mengetikkan beberapa code dalam bahasa program.
Jennie pun menurut, ia menurunkan glocknya dan berbalik, berjalan ke arah Rose dan berdiri di sampingnya.
"Aku rasa kita butuh senjata seperti milik Jennie unnie, untuk jaga-jaga jika Tom and Jerry itu bertengkar lagi." Ucap Eunha asal.
"Ya, sepertinya kita membutuhkannya." Balas Yerin dengan anggukan.
"Don't worry, I'll give you that glock, girls. For free, haha." Lisa terkekeh mengikuti candaan Eunha dan Yerin barusan.
"Sojung, Yerin, Eunha, Yuju dan SinB, kalian bersiaplah. Ganti baju kalian dan kau Yewon, kau disini saja menemaniku." Ucap Jisoo.
Yang lain mengambil baju yang sudah dipersiapkan oleh Jisoo. Sebenarnya hanya kaos putih polos dan celana kain pendek yang juga berwarna putih. Namun itu akan lebih memudahkan proses kata Jisoo.
15 menit kemudian, mereka bersiap untuk memulai proses aktivasi DNA.
Semua orang sudah berdiri di tengah ruangan. Menatap pada tabung-tabung kaca yang berukuran besar setinggi tubuh manusia itu. Bahkan lebih.
"Kalian akan masuk kesana, jangan khawatir. Semua sudah aman dan sesuai standard." Jelas Rose, sang co-prof nya Jisoo.
"Berapa lama kami berada di dalam sana unnie?" Tanya SinB.
Jisoo terdiam sejenak.
"Mungkin delapan sampai lima belas hari."
Keenam gadis itu terkejut. Mata mereka membulat dan menatap Jisoo tak percaya.
"What the? Kenap lama sekali unnie?" Tanya Sowon tak terima.
"Dikira DNA itu aktif dan menyatu dengan sel-sel kalian dalam dua detik apa?!" Dengus Jennie. Entah kenapa ia jadi sedikit sensitif sekarang. Jika kata Lisa, Jennie sedang dalam mode singa.
Umji sedikit mendelik melihat perubahan sikap Jennie barusan.
"Unnie galak sekali.."
[]

YOU ARE READING
Fingertip.
FanfictionYeojachingu in action. WONHA - SINRIN - YUMJI [COMPLETED] [ACTION] [GxG] [MATURE] @HeroesLegacy2020