Don't Be Blind

1.1K 138 12
                                    

David Guetta ft. Justin Bieber - 2U.

"Eunha.."

"Nde??"

"Kau tidak ma-"

"Aku lelah sayang, kau turun saja duluan. Aku mau tidur."

Aku hanya mengangguk pada Eunha yang sudah berada di bawah kain tebal berwarna putih yang kami sebut selimut. Dia kelelahan atas misi pertama kami yang berhasil dengan mudah. Aku mencoba memberi pengertian pada kekasihku. Aku pun berjalan menjauh dari kasur dan keluar kamar. Turun ke lantai bawah dan menyusul yang lain di meja makan.

"Eunha tidak ikut?" Tanya Yerin. Aku hanya menggeleng sebagai jawaban. Kursi di samping SinB ku tarik lalu ku jadikan tempat duduk atas badanku. Kami sedang makan malam saat ini. Mungkin nanti tengah malam Eunha akan membangunkanku untuk menemani ia makan.

"Dia belum makan kan?" Kali ini Jennie unnie yang bertanya. Lagi-lagi aku mengangguk, "Nanti saat ia terbangun pasti memintaku menemani dia makan." Tambahku di selingi kekehan kecil.

"Bisakah kau jelaskan semua sekarang? Somi-ssi?"

Ah, aku lupa jika ada orang baru di tengah-tengah kami jika Umji tidak bertanya dengan sopannya pada gadis ini. Somi mengaku sebagai pemilik sekaligus pekerja di coffee shop yang sering aku datangi. Sebenarnya aku ke coffee shop itu sering mengajak SinB, tapi gadis Hwang itu lupa dengan Somi. Atau mungkin memang SinB tidak pernah melihatnya?

"Ah iya aku lupa. Hehe saking enaknya aku menikmati makanan enak ini." Ucap Somi.

"Terimakasih." Ucap Jennie unnie dengan nada se-bersahabat mungkin. Kulihat tatap mata Jennie unnie yang sejak awal kami pulang seperti tidak suka dengan gadis ini.

"Umm.. darimana aku harus memulai?"

"Dari awal kami pergi." Jawab SinB, ia juga terlihat dingin pada Somi.

"Ah- em baiklah. Satu bulan pertama kalian pergi memang tidak ada hal yang mencurigakan. Aku yang setiap berangkat dan pulang kerja jalan kaki lewat depan rumah kalian, selalu melihat dua anjing itu yang terus menggonggong ke arahku. Aku pun menyadari mereka kelaparan dan selalu memberi mereka makan setiap berangkat dan pulang kerja."

"Terimakasih sudah mengurus Angkko dan Meonji." Ucapku.

Somi mengangguk dan kembali menyuap sesendok makanan. "Lalu sebulan setelahnya aku melihat ada beberapa orang asing yang sering mengawasi rumah kalian. Hingga tiga hari lalu rumah kalian terbakar tanpa alasan yang jelas. Orang-orang dan pemadam kebakaran berusaha memadamkan apinya dan berusaha menghubungi kalian tapi tidak ada yang bisa menemukan kalian. Beruntung aku mengambil anjing-anjing kalian seminggu sebelumnya." Cerita Somi pada kami. Aku sungguh bersyukur dengannya, setidaknya Angkko dan Meonji selamat.

"Aku sudah selesai. Terimakasih makanannya unnie. Ini sangat lezat. As always." Ucapku saat makanan ku sudah selesai. Aku mencuci piringku sendiri dan berlalu ke kamar menyusul Eunha.

Aku melihatnya sudah tertidur di atas king size kamar kami. Aku membersihkan diri dan tak lupa gosok gigi agar gigiku tetap sehat dan tak berlubang, hehe.

Eunha sedikit terusik saat aku ikut menelusup di bawah selimut.

"Engh.."

Eunha membalikkan badannya menjadi menatapku. Wajah mengantuknya masih terlihat jelas di antara ruangan yang hanya diterangi lampu tidur di atas nakas.

"Maaf membangunkanmu babe." Jung Eunbi ku hanya mengangguk lucu. Ia merengkuh tubuhku dan mendekapnya erat.

Tak butuh waktu lama, aku mengikuti Eunha berpetualang di dunia mimpi.

Fingertip.Where stories live. Discover now