Hakuna Matata

1K 140 22
                                    

The Chainsmokers ft. Drew Love - Somebody.

"Jadi SinB terpilih karena dia bisa bernafas dan melihat di dalam air?" Tanya Yerin. Ia sedikit merasa khawatir akan rencana ini.

Jisoo mengangguk, "Tempat tinggal Taeyeon unnie berada di dasar lautan ini, dia tinggal di dalam dome yang sebenarnya kalian bisa melihat cerobong udaranya jika kita sudah melewati pembatas."

"Pembatas?"

"Yash, teknologi kami sudah bisa menyembunyikan sebuah tempat dan tidak akan terlihat oleh mata manusia maupun satelit. Bisa di bilang tempat yang tidak ada di peta."

"Kapal dan pesawat yang lewat tanpa sensor khusus dari kita juga tidak bisa melewati pembatas. Seperti teleport, mereka akan menembus menuju sisi ujung pembatas."

Yuju hanya bisa berkata "Wow" mendengar penjelasan Jisoo.

Sowon sedari tadi terdiam mengingat siapa orang yang akan di cari SinB. Dia sebenarnya kenal dengan orang bernama Taeyeon ini. Tapi dia lupa wajahnya.

"Berapa kedalaman letak dome dia unnie?" Lagi-lagi Yerin bertanya memastikan.

"Mungkin 2 kilometer. Tidak lebih dalam dari sebuah palung kan?" Ucap Jisoo santai. Terlalu santai untuk reaksi Yerin yang jauh dari kata santai.

"WHAT THE?! UNNIE, ARE YOU KIDDING ME?!" Teriak Yerin tak terima.

"Itu terlalu dalam unnie. Butuh seharian untuk berenang kebawah sejauh 2 kilometer dan bagaimana jika nanti Sin-"

"Ssshh babe.. I'll be okay. Tenang lah aku bisa melakukan ini." Ucap SinB, bermaksud menenangkan sang kekasih.

"Jisoo kita sudah menembus pembatas." Teriak Wendy dari jendela ruang kemudi. Dan benar saja, sebuah cerobong besar berada di tengah-tengah area laut ini.

"Dari dulu aku kepo, kenapa tidak masuk lewat cerobongnya saja sih unnie?" Tanya Lisa.

"Kau akan remuk jika menghantam dasarnya bodoh." Jawab Rose sambil menjitak kepala Lisa. Benar juga kata chipmunk ini.

"Iya juga ya?"

Jisoo hanya menatap Lisa datar, tidak menyangka dia juga sebodoh itu.

"Baiklah, kalau begitu SinB, bersiaplah dan sebelum kau terjun ke bawah kau akan kupersika kesehatan terlebih dahulu."

-

Kapten Wendy sudah menghentikan kapalnya sejak 20 menit yang lalu. Tepat 15 meter barat daya dari cerobong udara berukuran raksasa itu.

SinB juga sudah selesai check up kesehatannya. Hasilnya normal semua dan dia siap untuk menyelam.

Ia memakai baju khusus selam dan mulai memakai kacamata pelindung.

Yerin langsung memeluk SinB begitu dia siap untuk menyelam. Ia menangis terisak melepas SinB. Walau hanya untuk misi, tapi ini misi tingkat A dan sebagai misi personal, SinB tidak akan mendapatkan cukup back up dari tim G.

"Berhati-hatilah." Ucap Yerin. Ia meyempatkan untuk membuka kacamata SinB dan mencium seluruh wajah kekasihnya itu, termasuk melumat bibirnya untuk beberapa menit.

Setelah melepas pelukannya, SinB mengangguk dan menahan kedua pinggang Yerin agar tetap dekat dengan tubuhnya.

"Of course, I will." SinB menyatukan keningnya dengan kening Yerin.

"Cepatlah kembali."

Lagi-lagi, SinB hanya bisa mengangguk.

"Be careful Jerry. Let's get some fight after you're back." Ucap Sowon sambil memeluk SinB setelah Yerin selesai dengan farewell nya.

SinB mengeluarkan smirk nya sambil menatap Sowon, "Hakuna matata, bitch."

-

SinB sudah menyelam tiga jam yang lalu. Arus di sini mulai terasa deras. Jisoo khawatir akan SinB dibawah sana. Apakah dia bisa melawan arus di dalam laut sana?

Sebenarnya SinB hanya perlu mengikuti cerobong udara ini sampai di dasarnya akan ada sebuah dome dengan pintu masuk canggih penghalang air laut masuk.

Jisoo menatap terus pada layar monitor besar di ruang kemudi kapal. Monitor ini terhubung dengan sensor yang sudah terpasang di baju selam SinB. Ia sudah menyelam 300 meter. Arus juga terlihat bergerak dan semakin keras setiap waktu. Tim BP, kapten Wendy dan Yerin masih bisa bernafas lega saat SinB tidak keluar dari jalur.

"Kau tidak tidur?"

Umji yang sedari tadi terduduk di pinggir kapal menoleh saat suara Joy bertanya padanya. Joy sudah berganti baju yang lebih nyaman, bukan seragam dinas yang tadi ia kenakan.

"Belum ngantuk unnie." Jawab Umji sekenanya. Ia terlihat menatap jauh ke arah laut malam yang tak berujung. Padahal awalnya dia tidak suka pemandangan ini, tapi entah kenapa ia merasa ingin menunggu SinB.

[]

Fingertip.Where stories live. Discover now