Chap 19

1.3K 128 30
                                    

Hari ini Ice mulai bersekolah seperti biasa walaupun Blaze menyuruh untuk masuk besok tapi tetap saja Ice masuk.

Hari ada pelajaran olahraga kelas Ice akan bermain dengan kelas lain dalam permainan kasti.

Blaze sebenarnya melarang nya untuk ikut takut kaki nya sakit lagi tapi Ice tidak peduli toh hanya berlari saja.
.

.

.

Mereka semua sudah ada dilapangan sebenarnya bukan pertandingan asli ini hanya sebagai pelajaran olahraga.

Mereka berbaris dan pelajaran akan segera dimulai tim Ice mendapatkan giliran menjaga lapangan sedang kan lawan mereka pemukul.

Kalau bukan karena nilai Ice pasti hanya akan melihat dari pinggir lapangan.

Blaze melempar bola dan dipukul jauh oleh lawan mereka pertandingan terus berjalan hingga akhirnya tim Blaze mendapatkan giliran memukul.

Kini giliran Blaze yang memukul bola dia bersiap bola datang dan dipukul jauh ia segera berlari menuju base yang sudah ditentukan.

Setelah itu giliran Yaya yang memukul, bola yang dipukul pun juga jauh.

Blaze sampai ditempat timnya berkumpul dan melihat Ice diam saja.

"Ice kau tidak mau memukul bola?"tanya Blaze

"Nanti saja"jawab Ice

"Sudahlah sekarang saja setelah Gopal kau yang memukul oke"kata Blaze

"Tapi aku masih malas Blaze"kata Ice cemberut ia sebenarnya lebih suka jika jadi yang terakhir saja atau kalau bisa tidak memukul.

Blaze yang melihatnya pun gemas lalu mencubit pipi pipi Ice.

"Blaze lepaskan"kata Ice

"Salah mu sendiri terlalu menggemaskan"kata Blaze

"Hii, kalian berdua jangan bermesraan disini, Ice giliran kau memukul"kata Pak Doni

"Kenapa? Bapak iri ya soalnya nggak bisa bermesraan seperti kami"kata Blaze sambil memeluk Ice

"Jangan sembarang kamu, Ice cepat pukul bola itu"kata Pak Doni

"Ya, Ice nanti ajalah Pak saya masih mau bersweet sweet dengan nya"kata Blaze sedangkan Ice dia menunduk karena malu.

"Sudah atau Bapak akan minta wali kelas kalian untuk memindahkan salah satu dari kalian kejelasan lain mau?"tanya Pak Doni

"Ya nggak maulah Pak"jawab Blaze

Akhirnya Blaze melepaskan pelukan nya dan Ice bersiap untuk memukul bola jelas terlihat dia ogah ogahan untuk ikut bermain.

Bola dilempar dan Ice memukul cukup keras hingga bola itu melayang entah kemana semua yang melihatnya hanya terbengong bahkan Blaze.

Saat tim penjaga mencari bola nya Ice dengan santainya berjalan menuju base yang ada dengan berjalan dan kembali lagi.
.

.

.

Pertandingan terus berjalan dan sekarang tim Blaze lah yang memimpin membuat lawan mereka geram apalagi Ice yang memukul bola nya pasti hilang.

Terbesit keinginan untuk berbuat curang dipikiran Adudu saat waktu istirahat ia menceritakan rencana nya pada tim nya.

Ice memukul bola namun tidak jauh karena lemparan bola itu tidak sesuai dengan keinginan nya.

Inilah masalah nya kaki masih agak sakit ia tak mungkin bisa berlari cukup cepat.

Saat berlari menuju base dengan sengaja Kikita mengulurkan kakinya sehingga membuat Ice tersandung.

Ice terjatuh lututnya berdarah ia meringis menahan sakit. Kikita tersenyum sinis padanya.

"Kasihan sekali kau Ice, akan buat kau menyesal karena telah merebutBlaze dariku"kata Kikita dengan suara pelan.

"Ice kau baik baik saja?"tanya Blaze yang sudah ada disampingnya

"Aku baik baik"jawab Ice sambil berusaha menyembunyikan lukanya dari Blaze

"Baik baik saja bagaimana? Itu lihat kakimu luka"kata Blaze sambil menunjuk kaki Ice

"Kalau sudah tau tadi ngapain tanya?"tanya Ice

"Aku kan baru tau sekarang Ice"jawab Blaze

Mereka bertengkar disana sampai akhir Pak Doni menghampiri mereka.

"Sudah sudah Blaze bawa Ice ke sana"kata Pak Doni sambil menunjuk bangku

"Oke Pak"jawab Blaze

Blaze berjongkok didepan Ice

"Blaze kaku ngapain?"tanya Ice

"Ya menggendong mu lah kalau jalan pasti sakit"kata Blaze

"Ta... Tapi..."ucapan Ice dipotong oleh Blaze

"Ayo Ice naik kalau jalan kaki mu pasti sakit"kata Blaze

Ice menurut lalu mengalungkan tangannya ke leher Blaze dan membiarkan Blaze menggendong nya.

Sampai dipinggir lapangan Yaya sudah ada disana sambil membawakan kotak obat dan mengobati kaki Ice.

"Pelan pelan Yaya nanti sakit"kata Blaze sambil memperhatikan

"Iya ini udah pelan pelan kok, Ice masih sakit?"tanya Yaya

"Nggak terlalu"jawab Ice

Blaze pun kembali dilapangan sedang kan Yaya menemani Ice disana kelas Ice pun memenangkan pertandingan itu, pelajaran selesai dan semua kembali ke kelasnya masing-masing.

_________________

Hallo guys aku balik lagi

Yang ice jatuh itu terinspirasi dari teman ku yang kakinya keseleo pas main kasti disekolah😅

Jangan lupa vote dan komen




LOVE [ Completed ]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang