Chap 41

1.2K 115 34
                                    

Blaze membelah jalanan malam yang sepi dengan kecepatan penuh diikuti Api dan Gempa dibelakang mereka.

Mereka menuju ketempat yang dimaksud oleh Yaya, Blaze mulai memasuki hutan namun tetap dengan kecepatan yang sama.

Hujan deras tidak membuat Blaze berhenti untuk menemui Ice.

Mereka berhenti sedikit jauh dari gudang yang dimaksud oleh Yaya, lalu mengatur strategi untuk menyelamatkan Ice.

Blaze datang sendiri sedangkan Api dan Gempa menunggu didalam mobil yang jauh dari gudang bersama Solar juga Thorn.

Solar dan Thorn? Ya mereka datang karena Blaze meminta tolong pada Thorn sepupunya itu untuk membantu nya menyelamatkan Ice.

Blaze masuk ke gudang namun ia berhenti saat mendengar percakapan antara Ice dan Yaya.
.

.

.

Sedangkan Yaya menunggu Blaze datang sampai terus menyiksa Ice.

"Ice masih bisa bermain lagi"kata Yaya sinis

Ice hanya diam tak menjawab sama sekali, membuat Yaya marah.

"Jawab!! Apa kau bisu hah?"kata Yaya menjambak rambut Ice

"Kenapa Yaya? Kenapa kau jadi seperti ini?"tanya Ice

"Kenapa, sudah jelas bukan karena kau mengambil semua yang aku miliki"kata Yaya

"Apa maksudmu?"tanya Ice lagi

"Tentu saja pertama kau mengambil peringkat satu dari ku, dulu sebelum kita sekelas aku selalu menjadi peringkat satu namun semenjak ada kau aku menjadi peringkat 3"kata Yaya

"Kedua kau mengambil posisiku dihati Blaze, karena itu aku mulai membencimu, aku merencanakan semua ini untuk merebut Blaze kembali"

"Aku sudah mencoba berbagai macam cara agar bisa merebut hati Blaze dari mu, tapi semuanya gagal akhirnya aku memutuskan untuk membully dan mencelakakanmu"

"Lalu saat itu aku dengan sengaja ingin menabrakmu dengan menggunakan mobil ku namun ternyata Blaze lah yang tertabrak, jujur saja aku merasa cemas namun saat tahu dia hilang ingatan aku menjadi senang dan menganggap Ini semua adalah kesempatan ku untuk merebut hati Blaze, namun itu juga gagal dan mendapatkan kembali ingatannya"

"Kau merebut segalanya Ice, segala-galanya Aku membencimu Ice sangat membencimu"kata Yaya dengan suara keras

"Hanya karena itu kau membenciku, hanya karena itu, padahal aku sudah menganggapmu seperti teman baikku sendiri namun aku tak menyangka itu hanya sifat palsumu padahal aku sangat menyayangimu Yaya"kata Ice menangis

"Setelah aku kehilangan Hali, kupikir kau bisa menjadi teman baikku yang baru tapi ternyata tidak itu hanya jebakan untukku"

"Asal kau tahu kau adalah teman baikku setelah Hali, temanku aku yang sangat berharga"kata Ice

"Diam kau, dulu kau merebut Inferno dariku dan sekarang kau merebut Blaze diriku Sebenarnya apa maumu Ingin membuatku menderita"kata Yaya

"Inferno? Apa maksudmu aku tidak mengenalnya"kata Ice siapa itu Inferno dan apa hubungannya dengan dirinya

"Jangan pura-pura lupa, aku sangat membencimu Ice sangat"kata Yaya memukul kaca disampingnya sampai pecah

"Yaya hentikan jangan melukai dirimu sendiri"kata Ice saat melihat darah menetes dari tangan Yaya

Yaya menatap Ice lalu tertawa, ia berjalan mendekati Ice.

"Benar juga selama kau masih hidup Blaze tidak akan pernah menjadi milikku, lebih baik kau mati saja sekarang hahaha"kata Yaya tertawa keras

Ia menghunus kan pedang nya kearah Ice, Ice memejamkan matanya dan menunggu rasa sakitnya akan ia rasakan, namun rasa sakit itu tak kunjung datang Ice pun membuka matanya perlahan lahan.

Ia terkejut melihat Blaze ada di depannya dan melindunginya dari pisau Yaya.

"Bla.. Blaze"kata Ice dengan bibir yang gemetar

"Ugh... Kau baik baik saja kan Ice?"tanya Blaze

Blaze jatuh terduduk sambil memegangi dada sebelah kiri nya yang terkena tusukan dari pisau Yaya.

"Tunggu kapan kau datang?"tanya Yaya

"Dari tadi dan aku sudah mendengar semuanya"kata Blaze dengan nafas yang cepat

"Tidak.... Ini tidak mungkin"kata Yaya

Api, Gempa, Solar, Thorn masuk kedalam dan melihat Blaze duduk didekat Ice dengan darah yang mengalir dari lukanya.

"Kalian kenapa ada di sini?"tanya Yaya terkejut

"Sebaiknya kau berhenti atau ku tembak"kata Solar

Yaya menatap marah kearah Solar dan Thorn yang menodongkan pistol kearahnya.

Disaat Yaya lengah, Gempa menyelinap untuk membebaskan Ice. Ice yang telah terbebas segera memeluk Blaze.

"Blaze bertahan lah kumohon"kata Ice

Yaya yang mendengar itu, segera mengeluarkan pistol nya ia hendak menembak Ice, Thorn mendekat dan mencoba membidik tangan Yaya agar pistol yang ia pegang jatuh.

Namun sayangnya perkiraan Thorn salah, saat Thorn fokus pada tangan Yaya tiba tiba ia berbalik dan langsung menekan pelatuk pistol nya, sehingga bahu Thorn tertembak.

"Aakkhh...."Thorn menjerit saat peluru itu mengenai bahunya

"THORN"Solar maju dan menangkap tubuh kekasihnya itu, dan melihat bahu gadis itu mengeluarkan banyak darah

"Ugh... Solar sakit"kata Thorn memenggangi bahu nya.

"Ckkk.... Kalian semua menyusahkan sebaiknya kalian mati bersama"kata Yaya lalu mengisi kembali peluru pada pistolnya.

Tepat saat Yaya hendak menembak Ice, seseorang datang dan menghentikan Yaya.

"Berhenti Yaya mereka adalah teman mu Blaze dan Ice bukan Inferno dan Air"kata orang itu

____________________

Haloooo ges aku balik lagi

Kira kira Inferno dan Air itu siapa ya? Ada yang sudah bisa menebak?

Jangan lupa vote dan komen ya

Bye bye



LOVE [ Completed ]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang