Chap 75 ( End )

1.8K 134 97
                                    

Kini Blaze dan keluarga kecil nya sudah kembali ke Malaysia setelah puas berada di Jerman. Dan ya setelah membeli pesawat tentu nya karena Fire menagih janji itu.

Ice berada di rumah bersama kedua anak nya sedangkan Blaze sedang bekerja.

"Mama kami mau beli es krim"kata Frost menarik-narik lengan baju Mama

"Hm? Yasudah ambil uangnya di dompet Mama"kata Ice

"Dompet Mama dimana?"tanya Fire

"Dikamar sayang"kata Ice

Si kembar pun pergi menuju kamar Mama mereka Ice hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua anaknya.

Tak lama kedua bocah itu datang namun bukan dengan dompet ataupun uang melainkan dengan sebuah foto dan kalung.

"Ma ini siapa?"tanya Fire

Ice berbalik terkejut melihat foto tersebut wajahnya berubah menjadi sendu ia mengambil foto itu dari Fire.

"Nama nya Halilintar sahabat Mama waktu SMA sebelum Mama bertemu dengan Papa"kata Ice

"Dan dia juga kakak sepupu dari bibi Gempa kalian"kata Ice mengusap kepala kedua anaknya

"Lalu dimana dia sekarang? Kami tidak pernah melihatnya, Mama juga tidak pernah membawa kami bertemu dengan bibi Halilintar"kata Frost

"Dia sudah tiada sayang, Halilintar sudah pergi"kata Ice memeluk kedua anaknya luka lamanya terbuka kembali.

Si kembar terdiam mereka bisa merasakan Mama mereka sedang menangis mereka pun membalas pelukan Mama nya.

"Jadi kalung ini juga dari Bibi Halilintar?"tanya Frost

"Ya, itu hadiah darinya saat ia dan Gempa pergi ke Jepang dalam beberapa hari, punya Mama yang biru dan punya Halilintar yang merah"kata Ice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya, itu hadiah darinya saat ia dan Gempa pergi ke Jepang dalam beberapa hari, punya Mama yang biru dan punya Halilintar yang merah"kata Ice

"Wah kalung ya bagus, imut lagi"kata Fire

"Mama punya album foto saat bersama bersamanya"kata Ice

"Wah kami mau lihat"kata mereka semangat

"Oke tunggu sebentar ya, Mama carikan albumnya"kata Ice

Hari itu pun dihabiskan oleh Ice dan kedua anaknya dengan mendengarkan kisah Ice bersama Halilintar.

.

.

.

Malam itu Ice berdiri menatap langit malam. Blaze dan kedua anaknya sudah tidur entah mengapa setelah bercerita tentang Halilintar tadi Ice tidak bisa tidur.

Ia duduk di balkon kamar sambil membawa album dan kalung tadi. Ia kembali mengingat saat-saat dimana Halilintar pergi dari sisinya dan menciptakan luka dan kenangan yang akan selalu Ice ingat.

LOVE [ Completed ]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang