LOVE [ Completed ]✅

Chap 24

Hari study tour pun tiba kini pada siswa siswi sedang menunggu bis yang akan mereka naiki. Mereka akan study tour selama lima hari disana.

Bis datang dan mereka semua naik kedalam bis, Blaze dan Ice mengambil tempat dibelakang.

"Aku sudah tidak sabar"kata Yaya semangat

"Astaga Ice sudah tidur saja dia"kata Gopal melihat Ice yang bersandar di pundak Blaze

"Biarkan saja"kata Blaze lalu mengusap rambut Ice

Perjalanan memakan waktu yang cukup lama Ice yang tidur nyenyak sedangkan Blaze sedang bermain ponselnya dan saling mengirim pesan ke Api.
.

.

.

Mereka sampai ditempat tujuan setelah membangun kan Ice, Blaze segera turun setelah mendapat kamar di hotel mereka mulai berkunjung ke beberapa tempat wisata yang ada di Langkawi.

Pertama-tama mereka pergi menaiki Cable Car Langkawi

Sebuah kereta kabel yang bisa dinaiki 6 orang dengan lantai kaca yang sangat menantang adrenalin.

Dan Blaze serta yang lain menaiki itu Blaze lah yang paling semangat seakan akan ketinggian itu bukan masalah baginya.

"Blaze aku takut"kata Ice saat Blaze menarik masuk ke dalam kereta kabel itu.

"Ayolah Ice ini tidak terlalu tinggi"bujuk sambil menarik tangan Ice

Oke Blaze sudah tidak waras bagaimana mungkin hal itu dibilang tidak terlalu tinggi.

Hingga terpaksa lah Ice ikut naik disana rasa takut semakin besar saat sadar bahwa lantai dibawahnya terbuat dari kaca.

Setelah menunggu beberapa saat mereka tiba dipuncak gunung itu lalu
mereka pergi ke  Langkawi Sky Bridge

Sebuah jembatan yang memiliki tinggi 100 meter dan panjang 125 meter dari sana bisa dilihat pemandangan yang menakjubkan.

Blaze, Ice, Api, Gempa, Yaya dan Gopal berjalan bersama diatas jembatan itu.

"I... Ini terlalu tinggi Blaze"kata Ice

"Tidak apa-apa Ice ada aku kau tidak perlu takut"kata Blaze

Ya, Ice takut pada ketinggian apalagi jembatan itu sangat tinggi.

"Ice lihat lah pemandangan ini sangat indah"kata Blaze

"Tidak..... Aku tidak mau"kata Ice menutup matanya

Blaze lalu memeluk Ice dari belakang dan perlahan-lahan menurunkan tangannya Ice yang menutupi matanya.

"Tidak perlu takut Ice, buka matamu lihatlah pemandangan ini"bisik Blaze

Ice perlahan-lahan membuka matanya lalu melihat pemandangan yang dimaksud oleh Blaze. Benar sungguh indah sekali.

Mereka mengambil beberapa foto di sana lalu berjalan lagi.

"Masih takut?"tanya Blaze

"Tidak ini indah"kata Ice
.

.

.

Hari kedua mereka pergi mengunjungi Pantai Cenang

Pantai indah dengan hamparan pasir putih yang cukup luas.

Blaze berniat bermain ski air disana sedangkan Ice lebih memilih berenang saja dipantai itu bersama Gempa dan Yaya.

"Hai bagaimana kalau kita bermain selancar ombak?"tanya Yaya

"Boleh saja"kata Ice, Gempa mengangguk

"Lagi pula Blaze dan Api sedang sibuk bermain ski air"kata Ice

Mereka bertiga berselancar dipantai itu lalu saat hari mulai siang mereka semua memilih untuk makan siang bersama teman teman mereka yang lain.

"Woow sangat menyenangkan"kata Blaze

"Ya, setelah ini kita akan kemana?"tanya Yaya

"Bagaimana kalau ke Taman Mardi Langkawi"usul Gempa

"Tempat apa itu Gem?"tanya Ice

"Ku dengar disana ada banyak buah buahan yang tumbuh contohnya yang ditata dengan rapi juga kita bisa langsung memakan buah itu"Jawab Gempa

"Seperti nya seru tapi sehabis ini kita masih ada pertandingan voli yang diatur oleh Bu Lisa"kata Ice

Mereka kembali ke pantai untuk melihat pertandingan voli itu dan Ice ternyata harus ikut bermain bersama Gempa melawan Mya dan Suzy.

Pertandingan berlangsung seru lalu dimenangkan oleh tim Ice.
.

.

.

Setelah itu mereka pergi ke Taman Mardi Langkawi

Disana terdapat banyak buah-buahan yang tumbuh dengan susunan yang rapi.

"Wah banyak sekali buah buahan nya"kata Gempa

"Lihat anggur ini sudah matang"kata Ice

Mereka diizinkan mencoba beberapa buah yang mereka sukai.

"Wah anggur nya manis sekali"kata Gempa

Mereka pun menghabiskan waktu bersenang senang disana selama 5 hari lalu kembali pulang ke rumahnya dengan rasa lelah juga kegembiraan yang tak terlupakan.

___________________

Haloooo ges aku balik lagi

Jangan lupa vote dan komen