Chap 44

1.2K 127 15
                                    

Selepas pulang dari makam Yaya, Ice pergi ke taman bersama Blaze, sambil menikmati ice cream mereka bercanda dengan santai nya.

Namun tiba tiba saja Ice mempertanyakan sesuatu yang aneh kepada Blaze.

"Hai Blaze kau tidak akan meninggalkan ku, seperti Inferno yang meninggal Yaya kan?"tanya Ice

"Apa maksudmu Ice?, Apa kau berpikir karena Inferno sepupuku aku juga akan seperti dia, kau tidak percaya pada ku?"tanya Blaze

"Tidak bukan begiu, aku hanya i-..."Kalimat Ice langsung di potong oleh Blaze

"Ice percayalah bahwa aku sangat mencintaimu dan cinta itu tulus dari hatiku bukan karena aku menginginkan sesuatu darimu, karena hal yang aku inginkan sudah aku dapatkan"kata Blaze

"Apa itu?"tanya Ice

"Hati, cinta juga perhatian dan kasih sayang mu aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan"kata Blaze dengan senyuman lembut

Air mata Ice turun ia langsung memeluk Blaze, bodoh nya dia karena telah meragukan cinta kekasih nya.

"Maafkan aku Blaze karena telah meragukan mu"kata Ice disela sela tangisnya

"Tidak apa-apa Ice, sudah jangan menangis"kata Blaze

Ice tersenyum dan Blaze menghapus air mata Ice.

"Kau jadi kelihatan lebih imut Ice"kata Blaze

"A..apa maksudmu?"tanya Ice

"Ya dengan rambut pendek mu itu kau kelihatan tambah mungil saja"kata Blaze

"Jadi kau tidak suka aku berambut panjang?"tanya Ice cemberut

"Tidak sayang, dengan rambut panjang kamu terlihat sangat cantik namun dengan rambut pendek kau terlihat lebih imut"kata Blaze

Ice membuat mukanya yang memerah mendengar perkataan Blaze, kenapa kekasihnya itu selalu menggoda nya.

Langit tampak mendung seperti akan turun hujan sebentar lagi, Blaze memutuskan untuk mengajak Ice pulang.
.

.

.

Ice kembali dirumahnya, ia naik ke kamarnya dan berbaring sejenak setelah itu ia berniat untuk membereskan kan kamar nya dan kamar seseorang.

Setelah membereskan kamarnya ia pergi ke suatu tempat tersembunyi dirumahnya dan hanya keluarga nya saja yang tau.

Ia keluar dari kamarnya dan berjalan hingga sampai pada ujung lorong lantai dua rumahnya.

Memang itu hanya terlihat seperti tembok buntu namun jika ada seseorang yang memutar lampu di tembok itu maka akan muncul sebagai pintu tersembunyi.

Ice memutar lampu itu lalu menarik nafas sebelum masuk ke dalam kamar itu.

Sebuah kamar yang mirip dengan kamarnya hanya letak barang nya saja yang berbeda.

Ia menyalakan lampu lalu berjalan ke arah rak buku disana dan mengambil tiga buku yang tertata diatas sana.

Ia membuka buku pertama yang berupa sebuah album lama ia menatap lama foto orang yang ia sayangi itu.

Air, adik kecilnya yang harus hidup dengan kisah yang sangat kelam.

Ya, ia tau siapa kekasih Inferno dia adalah Air adik kecil kesayangan nya.

Air mata Ice jatuh tepat di foto gadis itu, ia mengusap lembut foto itu ia sangat merindukan adik nya itu.

Air adalah adik nya yang dibuang dan tidak dianggap oleh keluarganya dikarenakan kenyataan kelam yang disembunyikan oleh adik nya itu sehingga ia diusir dari rumah.

"Air apa kabar mu disana sayang? Kau tau kakak sangat merindukan mu, maafkan kakak yang saat itu tidak bisa membela ataupun menolong mu"kata Ice

Saat ia sedang duduk sambil menangis tiba tiba suara seseorang mengejutkan nya.

"Jadi Air adalah adik mu"kata seseorang

Ice menoleh ke belakang ia melihat ada Blaze, Api, Gempa dan Ying. Bisa ia lihat Ying sangat terkejut. Ice terdiam seribu bahasa.

"Jadi Air adalah adik mu Ice"kata Ying ia maju dan menampar Ice, Blaze bahkan hanya diam namun menatap tajam kearah Ice.

"Kalian..."kata Ice pelan

"Jelaskan semuanya sekarang Ice"kata Blaze dingin dan mengancam

Ice menatap kosong kedepan, ia mulai berbicara dengan pelan.

"Ya, dia adalah adik ku"kata Ice

"Jadi gadis kurang ajar yang sudah membuat Yaya sakit hati adalah adik mu Ice"kata Ying marah

Ice tersenyum sedih ia menatap Ying dan temannya itu lalu menatap foto yang ada dipangkuan nya.

"Kau tidak tau apa pun tentang Air, sudah menyebutnya gadis kurang ajar, apa kau tau bagaimana ia hidup"kata Ice dingin

Mereka diam seribu bahasa..

"Air dulu adalah gadis yang baik, dia sangat penurut dan baik hati juga pintar, dulu ia selalu menjadi adik kesayangan ku namun..."

Ice berhenti sejenak

"Namun saat itu prestasi ia disekolah menurun drastis juga ia selalu membolos"

"Mama sangat terkejut dan saat ditanya Air mengaku kalau ia memang melakukannya, dia juga mengaku bahwa ia sudah terjerat narkoba bahkan saat itu ia sudah mengandung anak seorang laki-laki yang tidak ia kenal"kata Ice dengan air mata yang mengalir

"Ia ingin memulai semuanya dari awal namun orang tua ku saat itu sudah terlanjur kecewa padanya dan langsung mengusir nya"

"Setelah itu aku tidak pernah mendengar semua tentang nya lagi dan akhirnya berita saat ia meninggal sampai ditelinga ku, aku merasa..hiks bersalah karena membiarkan nya diusir dari rumah...hiks"kata Ice ia menangis bagaikan orang yang sedang depresi

Blaze yang tidak sanggup melihat Ice seperti itu mendekati nya lalu memeluk Ice bahkan Blaze bisa merasakan bahwa tubuh kekasihnya itu bergetar hebat. Tangisan Ice yang menyayat hati itu membuat amarah di hati Ying lenyap.

Jadi bukan hanya ia saja namun Ice juga kehilangan saudaranya bahkan dengan cara yang sangat kelam.

Blaze membantu Ice berdiri dan berjalan, setelah Ice menutup pintu kamar itu Blaze membawanya ke kamar nya dan Ice tertidur akibat lelah menangis.

_____________________

Haloooo ges aku balik lagi

Jangan lupa vote dan komen ya




LOVE [ Completed ]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang