Chap 20

1.3K 123 13
                                    

Hari sudah sore dan Blaze mengantar Ice pulang karena kaki nya yang masih sakit. Sampai dirumah Ice Blaze mengendong Ice ke dalam rumah.

"Kau yakin akan baik baik saja?"tanya Blaze

"Iya Blaze sudah tidak terlalu sakit kok"jawab Ice

"Baiklah jika ada apa apa bilang ya"kata Blaze

Ice mengangguk, sudah dari tadi dia menyuruh Blaze pulang namun Blaze terlihat enggan meninggalkan Ice sendiri. ia takut akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

Blaze pulang dan Ice membuat makan malam walaupun kaki nya memang terasa sakit, Namun ia tak mau merepotkan Blaze lagi.

Setelah selesai membuat makan malam Ice makan sendiri Papa dan Mama sedang pergi keluar negeri seperti biasa.

Tak lama setelah itu ponsel nya berbunyi tanda pesan masuk ia segera melihat pesan itu.

Blaze my sweetheart:
Sudah makan? Mau aku belikan makan malam?

Ternyata dari Blaze, Ice tersenyum Blaze benar benar mengkhawatirkan nya sama seperti Halilintar. Ia ingat Halilintar pernah mengirim pesan seperti itu.

Kenangan Ice kembali mengalun di pikiran dan segera membalas pesan Blaze.
.

.

.

Blaze dan Api sedang makan bersama sama hal dengan Ice Papa dan Mama nya juga sedang pergi sehingga merekah hanya berdua.

Blaze menunggu balasan dari Ice sambil memakan makanannya tak lama ponsel berbunyi dan terlihatlah balasan dari Ice.

My sweet polar bear:
Tidak usah aku sudah memasak makan malam😊

Hati Blaze berbunga bunga, sedangkan Api menatap Blaze dengan tatapan seram bagaimana tidak tiba tiba Blaze tersenyum senyum sendiri seperti sedang kesurupan.

'kakak ku ini sudah gila atau sedang kesurupan ya, ih seram ah'batin Api

Api melanjutkan makannya dan tidak menghiraukan kan Blaze yang sibuk dengan ponsel dan alam khayal nya.
.

.

.

Setelah makan malam Ice mengerjakan tugas untuk besok hanya kamarnya saja yang menyala sedang kan ruangan yang lain sudah ia matikan.

Tiba tiba ia mendengar seperti suara benda jatuh dari lantai bahwa, karena Ice bukan tipe perempuan penakut ia pergi memeriksa kebawah siapa tau kan ada perampok masuk.

Ice turun dan menyalakan lampu mengecek pintu masuk rumah nya, masih aman tidak ada tanda di buka paksa setelah itu ia memeriksa dapur tidak ada apa juga.

'mungkin hanya perasaanku saja' pikir Ice

Ia kembali masuk kedalam kamar nya ponselnya berbunyi terlihat pesan masuk dari Blaze.

Blaze my sweetheart:
Belum tidur?

Ice:
Belum sebentar lagi masih ngerjain tugas

Blaze my sweetheart:
Aku telpon ya

Belum saja di balas panggilan masuk dari Blaze tertera di ponselnya.

"Halo Blaze"

'kok belum tidur? sudah hampir jam 12 malam loh'

"Sebentar lagi Blaze, kau sendiri kenapa belum tidur?"

'nggak bisa tidur'

"Kenapa? Insomnia?"

'bukan'

"Lalu?"

'gara gara mikirin kamu'

"Dasar gombal"

'heheheh tapi kamu suka kan, pipimu pasti sedang memerah kan sekarang'

"Tidak"

Namun tiba tiba....

PRANG....

suara piring pecah mengagetkan Ice ia berdiri dan memeriksa kebawah.

'Ice suara apa itu?'

"Aku tidak tau aku akan memeriksa nya sekarang"

'kau yakin? Bagaimana jika itu maling'

"Iya Blaze"

'oke tapi jangan putus panggilan ku'

"Baiklah"

Ice turun kebawah menyalakan lampu dan segera memeriksa dapur namun tak ada orang disana.

'Halo Ice kau masih disana? Apakah itu maling?'

"Aku tidak tau tidak ada siapa siapa disini"

Ice kembali berbalik dan mematikan lampu tanpa disadari oleh nya seseorang mengikuti nya dari belakang.

Merasa ada sesuatu dibelakang nya ia melihat kebelakang dan tiba tiba....

KYAAAAA.....
.

.

.
Blaze yang masih terhubung dengan Ice tiba tiba mendengar sesuatu yang tidak beres dari sambungan telponnya.

BUK!!

KYAAAAA....

BRUK....

terdengar jeritan Ice disana juga suara benda jatuh, Blaze mulai merasa khawatir.

"Ice kau masih disana halo jawab Ice"

Bukan nya jawaban yang didapat telpon itu malah terputus, Blaze segera pergi dari rumah juga membangun kan Api untuk ikut dengannya.

Kau kenapa Ice....

________________

Hallo ges aku balik lagi

Jangan lupa vote dan komen







LOVE [ Completed ]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang