Chap 35

1.1K 122 14
                                    

Setelah bertahan dengan segala bully itu akhirnya Ice jatuh sakit dan tidak masuk sekolah.

Ice terbaring di kasurnya tubuhnya menggigil dan pipinya yang bersemu merah akibat demamnya yang tinggi.

Snow duduk disamping Ice sampai mengompres dahi Ice, Snow menghela nafasnya saat melihat kondisi anaknya.

"Bla... Blaze dingin"Ice mengigau pelan

Snow mengambil selimut lagi ini adalah selimut ke 5 yang dipakai oleh Ice.
.

.

.

Setelah lima hari tidak masuk sekolah, akhirnya Ice masuk walaupun masih sedikit pusing dan demam sehingga ia memakai sweater dan jaket.

Dari jauh terlihat Blaze memandangi Ice yang pucat dan menidurkan kepalanya di meja.

"Hei kau baik baik saja?"tanya Blaze ia sedikit merasa bersalah

"Emm... Iya hanya pusing saja"kata Ice tetap pada posisinya

entah mengapa Blaze merasakan tangannya bergerak sendiri untuk mengusap rambut Ice.

Membuat Ice menatap nya, Ice seperti melihat senyuman Blaze.

"Ayo ke uks saja akan aku temani disana"kata Blaze

Blaze berjongkok didepan Ice, lalu menawarkan punggungnya pada Ice.

"Ayo naik"kata Blaze

Ice menurut lalu mengalungkan tangannya ke leher Blaze. Semalam perjalanan ke uks hanya ada suasana hening tak satupun yang berkata kata. Hingga Ice lah yang berbicara lebih dulu.

"Hei Blaze, terimakasih dan tolong ingatlah pada ku, kumohon"kata Ice lalu tertidur

Blaze terdiam mendengar nya, ia berpikir benarkah gadis yang ia gendong sekarang adalah kekasih nya yang sebenarnya.

'kalau benar kau adalah kekasih ku yang sebenarnya, maka maaf kan aku karena telah melupakan dan menyakiti perasaan mu' bisik Blaze
.

.

.

Jam istirahat Blaze pergi menemui Api untuk bertanya tentang gadis bernama Ice itu.

"Hei Api katakan apa saja mengenai aku dan Ice"kata Blaze

"Tumben sekali kau berkata seperti itu"kata Api

"Aku hanya ingin mendapatkan ingatanku kembali, jika benar Ice adalah kekasih ku itu berarti aku telah menyakiti nya"kata Blaze dengan wajah murung

"Baiklah sebelum kakak hilang ingatan, kakak dan kak Ice sangat dekat, kalian sering berduaan di kelas"kata Blaze

"Kau punya foto atau barang yang bisa sedikit mengingatkan ku?"tanya Blaze

"Ada, jam tangan yang kakak pakai itu pemberian kak Ice waktu ulang tahun kakak"kata Api sambil menunjuk jam tangan yang dipakai oleh Blaze

Blaze menatap lama jam yang ia pakai, mencoba mengingat ingat peristiwa itu, lalu sekelebat ingatan muncul di kepala Blaze.

'Lepaskan dia milikku'

'kau tau Ice, kau adalah gadis tercantik yang pernah ku foto'

Blaze memenggangi kepalanya yang tiba tiba pusing ingatan itu tiba-tiba saja muncul.

"Kau baik baik saja kak?"tanya Api

"Ya, aku tidak apa apa"kata Blaze

"Tumben sendiri biasanya kau bersama Gempa kan?"tanya Blaze

"Ooh, Gempa sedang menemani kak Ice diuks"kata Api
.

.

.

Waktu pulang tiba Blaze menemui Ice yang masih di UKS.

"Hai Ice"panggil Blaze

"Ada apa Blaze?"tanya Ice heran

"Aku ingin kau membantuku"kata Blaze

"Membantu apa?"tanya Ice

"Jika benar kau kekasih yang sebenarnya maka bantu aku untuk mendapatkan ingatanku kembali"kata Blaze tersenyum

"Ya tentu, tentu saja"kata Ice memeluk Blaze

Blaze terdiam saat Ice menangis di pelukannya, Blaze membalas pelukan itu. Blaze merasa sangat kenal dengan pelukan itu.

'Jika benar kau kekasih ku maka bantu aku untuk mendapatkan ingatanku kembali, karena aku tidak ingin hidup dengan kehidupan semu yang penuh kebohongan dan menyakiti perasaan mu lagi, maaf telah menyakitimu maaf telah melupakan mu' Blaze



____________________

Haloooo ges aku balik lagi

Hayo gimana gimana ceritanya?

Jangan lupa vote dan komen








LOVE [ Completed ]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang