7~ Khawatir.

972 62 14
                                    

Cukup aku saja yang mengkhawatirkan mu, jangan kamu.

~~

Andai valerin berani bertanya pada zico tentang kenapa zico dan valeron menjadi seperti ini, tapi sayangnya valerin tidak akan berani, karena teakhir kali valerin membicarakan ini pada zico, zico marah, mendiamkan valerin beberapa hari, dan valerin tidak ingin itu terulang kembali.

Valerin tidak tau harus bagaimana, apa harus dia membiarkan semua nya seperti ini selamanya? tentu tidak, valerin juga ingin adik dan kekasihnya menjadi teman, atau bahkan bisa bersahabat.

Tapi saat ini semua hanya hayalannya saja, yang mungkin susah untuk menjadi kenyataan, Valerin selalu berharap dan berdoa agar semua nya cepat berubah.

"bengong aja masih pagi" tegur valeron yang sudah berada dalam kamar valerin.

"assalamualaikum dulu kek kalo mau masuk"

"iya waalaikumsalam" jawab valeron dan mengambil posisi duduk samping valerin.

"nyebelin banget" kesal valerin.

"tapi sayang kan?" goda valeron sambil mencolek dagu valerin.

Valerin memutar bola matanya malas.
"di bawah ada athallah sama marsel"

"ngapain mereka kesini?" tanya valerin.

"ngapelin lo kali" ucap valeron belum puas menggoda kakanya ternyata.

"dih, ayo turun lah sarapan" ajak valerin langsung menggandeng tangan valeron.

^^

"haiii ka verin" sapa marselino.

"haii kaka cantik" kini athallah yang menyapa valerin.

"ngapain lo dua curut pagi pagi kesini" jawab valerin tidak santai.

"nyamper ka verin aja si, berangkat sekolah bareng hehe" ucap marselino dengan cengiran kudanya.

"perasaan gue gaenak" kata valerin pelan.

Valeron yang berada di sampingnya hanya tertawa.

"kak tolong ajarin math dong, ini pr susah bangett, gue mau nyontek ke veron gaboleh, katanya harus izin dulu sama lo" rengek marselino saat valerin duduk di sampingnya.

"iya dong, minta ajarin caranya aja, sekalian jawaban kalo boleh hehe" timpal athallah.

"kan bener dugaan gue, oke, bagian mana?"

Marselino dan Athallah ber high-five girang, sedangkan valeron hanya geleng kepala melihat tingkah mereka heran.

^^

Setelah selesai membantu mengerjakan tugas Marsel dan Athallah, mereka berangkat kesekolah bersama, dan untungnya mereka tidak telat, karena tadi lama menunggu marselino buang air besar.
"lima menit lagi masuk aduh" keluh valerin setelah melihat ke arah jam yang melingkar di tangannya.

"yaelaa lima menit masi lama kali, yang penting kan ga telat" ucap marselino yang turun dari belakang motor athallah.

"kalo telat, gara gara lo"

Marselino hanya cengengesan.

"dah yuk ke kelas" ajak athallah menggandeng tangan valerin.

"woy, kaka gue anjir, main gandeng gandeng aja lo" ucap valeron tidak terima dan langsung melepaskan tangan athallah dari valerin.

"hehe sorry sorry ron"

Valerin tersenyum melihat tingkah aneh mereka, valerin tidak keberatan jika tangannya digandeng athallah atau marselino, karena mereka sudah seperti adik bagi valerin.

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang