20~ Valeron PDKT?

720 51 12
                                    

Seperti yang dikatakan nadeo, hari ini mereka harus masuk sekolah, tidak ada kata bolos, karena nadeo sudah diberi amanat oleh orang tua valerin.

Valerin berjalan sendirian menyusuri lorong sekolah yang masih ramai, karena bel masuk masih lima belas menit lagi.

"ka yin! mau kemana?!" tanya valeron saat melihat valerin melewati koridor kelasnya.

"ke perpus!" jawab valerin.

"tunggu!" valeron beranjak menghampiri valerin.

"kenapa?" tanya valerin saat valeron sudah berada di depannya.

"si thalla sama marsel minta diajarin math nanti malem"

"kenapa ga mereka sendiri yang bilang?" tanya valerin sambil melihat ke arah athallah dan marselino yang sedang duduk santai di pojok ruangan.

"woi kunyuk! sini lo!" panggil valeron pada kedua temannya itu.

"dih, gue manusia bukan kunyuk" ucap marselino tidak terima.

"malem kita les privat di rumah kaka ya" rayu athallah.

"oke, tapi jangan malem malem kerumah, gue ngantuk" titah valerin.

"oke siyap kaka bos" ucap marselino sambil mengangkat tangannya hormat.

Athallah mengikuti apa yang dilakukan marselino.

"yauda gue mau ke perpus" pamit valerin.

"gue ikut" ucap valeron.

Valerin mengangguk dan langsung berjalan menuju perpustakaan bersama valeron.

^^

"lo minjem buku banyak banget si?" tanya valeron sambil melihat buku buku yang valerin pilih.

"cuma lima doang dibilang banyak"

"ya tapi tebel tebel, berat kan jadinya" ucap valeron.

"gue ga nyuruh lo bantu bawa juga yon"

"tapi gue gaakan biarin kaka gue kesusahan sih" ucap valeron sambil tersenyum jail.

"najis lo" valerin tertawa sambil mengacak rambut valeron.

"udah kan? sini gue bawa"

Saat valeron ingin mengambil tumpukan buku itu, tiba tiba sepasang tangan sudah mengambil tumpukan buku itu lebih dulu.

"sini aku bantu"

Valeron melihat ke arah orang yang sudah menikung tangannya tadi.

"makasih zico" ucap valerin sambil tersenyum ke arah zico.

Zico tersenyum.

Valeron menatap sinis pada zico.

"ka gue balik kelas ya, udah ada pahlawan lo kan" ucap valeron sedikit menyindir.

Zico hanya menatao valeron datar.

Valeron berbalik meninggalkan valerin yang saat ini bersama zico.

"iya yon, hati hat-" belum selesai valerin menyelesaikan kalimatnya tapi...

brukk....

Valeron menabrak seorang siswi yang membawa tumpukan buku, dan sekarang semua buku nya berserakan.
"eh maaf maaf gue ga sengaja" ucap siswi itu.

"gue yang salah, jalan ga liat liat" ucap valeron.

Valerin yang melihat kejadian itu berniat untuk membantu, tapi tangannya dicekal oleh zico.

"biarin aja, liat dulu" ucap zico.

Valerin kembali pada posisinya, betdiri disamping zico, sambil memperhatikan valeron yang sedang membantu Aura.

Siswi yang tadi valeron tabrak.

"sini gue bantu" tawar valeron.

"eh g-ga usah ron, g-gue bisa sendiri ko" ucap siswi itu sedikit gugup.

"gue tanggung jawab" ucap valeron dan langsung membawa tumpukan buku itu.

Wajah aura sudah memerah, dia sangat gugup bila berada didekat valeron seperti ini, apalagi valeron tau kalau aura menyukainya.

"kamu liat kan" ucap zico.

"adik aku bentar lagi punya pacar" ucap valerin pada zico yang saat ini tersenyum padanya.

Zico mengacak puncak kepala valerin pelan, lalu membantu valerin membawa buku buku itu ke kelasnya.

^^

"taruh disini aja ron" ucap aura menunjuk meja untuk menaruh buku itu.

"oke" valeron menaruh buku buku itu dimeja yang ditunjuk aura tadi.

"em m-makasih ya ron, udah mau bantu g-gue bawa buku itu" ucap aura.

"sama sama, itu juga karena salah gue nabrak lo, jadi gue tanggung jawab"

"i-iya" ucap aura yang masih menunduk, tidak berani menatap valeron.

Valeron beroikir sejenak, lalu memasang senyum miring.

"gue mau ngomong bentar deh sama lo" ucap valeron.

"ngomong aja" ucap aura masih tidak menatap valeron.

"jangan disini, ikut gue sebentar" ucap valeron dan langsung menarik tangan aura untuk mengikutinya.

Jantung aura sudah mau copot sekarang, seorang valeron yang ia sukai sejak lama sekarang menggenggam tangannya.

"lo mau ngomong apa?" tanya aura.

"lo kalo ngomong sama orang, liat orangnya jangan nunduk, emang lagi ngomong sama lantai" ucap valeron sambil sedikit tertawa.

"maaf" aura mendongakan wajahnya, mencoba menatap mata valeron dari dekat untuk pertama kalinya.

Jantung aura semakin tidak karuan, biasanya ia hanya melihat valeron dari jauh, tapi sekarang ia melihat valeron dari jarak yang sedekat ini.

"gue...... "

^^

Gantungin ahh biar penasaran HAHAHA

Kira kira valeron mau ngomong apa ya?

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang