16~ Hukuman.

726 48 2
                                    

Saat istirahat, valerin memutuskan untuk menemui zico, mengajak nya makan bareng dikantin, sebagai tanda terima kasihnya karena sudah menyelamatkannya dari hukuman bu rini.

"rin, mau kemana lo?" tanya naza sedikit berteriak.

"kelas zicoo" teriak valerin dari pintu.
Valerin langsung pergi menuju kelas zico, sambil membawa flashdisk milik zico, berniat langsung mengembalikannya.

"ka yin!" panggil seseorang dari belakang valerin.

Valerin menoleh melihat orang yang memanggilnya tadi, siapa lagi yang memanggil valerin dengan nama 'eyin' kalau bukan valeron.

"eh kenapa yon?" tanya valerin.

"mau kemana?"

"kelas zico, mau kembaliin ini" jawab valerin sambil menunjukan flashdisk di tangannya.

"tugas aman?" tanya valeron.

"aman dong"

"baguslah ga di hukum bu rini, kalo sampe lo dihukum, si athallah udah abis sama gue" ucap valeron sambil tertawa.

"jahat bener ade gue, yauda gue ke kelas zico dulu ya"

Valeron hanya mengangguk sebagai jawaban, dan valerin langsung berjalan menuju kelas kekasihnya itu.

^^

Saat sampai dikelas zico, valerin melihat ke kedalam kelas, hanya ada brylian, rendy, dewa, beckham dan teman teman zico lainnya, tapi zico tidak ada.

"bry" panggil valerin.

"eh rin, kenapa?"

"zico mana?" tanya valerin.

"zico dilapangan, emang tadi lo ga liat pas jalan kesini?" jawab brylian.

"huh? dilapangan? ngapain?" tanya valerin bingung.

Semuanya diam, tidak ada yang berani menjawab, karena zico melarang mereka untuk memberi tau valerin.

"ko pada diem aja" tanya valerin.

"zico dihukum karena ga ngumpulin tugas flashdisk ke pak jaya" jawab rendy.

Beckham langsung menyenggol tangan rendy, memperingati nya bahwa zico tadi sudah melarang mereka untuk memberi tau valerin.

"kenapa dia ga bilang wok? malah dia minjemin flashdisk nya ke gue?" tanya valerin pada dewa.

"em- tadi sebenernya gue sama zico mau ngumpulin tugas bareng, cuma pas lewat depan kelas lo zico liat lo sedih, jadi dia nyamperin lo dul-" ucapan dewa terhenti ketika valerin sudah berlari keluar kelas.

"ye anjir, gue belum selesai ngomong udah ngacir dia" ucap dewa.

"ah lo si ren, pake acara bilang ke verin kalo zico dihukum" ucap beckham.

"ko gue?" tanya rendy tak merasa bersalah.

"iya lah, kalo ga karena lo gue gabakal ditanya sama verin" timpal dewa.

"yauda maap yee" ucap rendy.

"nanti aja maapan nya lebaran, tanggung" sahut nando.

^^

Valerin berlari kearah lapangan untuk mencari zico, dan tepat saat dia sampai di tepi lapangan, zico sedang berbicara dengan pak jaya dan saat itu juga zico berlari mengelilingi lapangan.

'duh kasian zico dihukum, ini gara gara gue' batin valerin.

Valerin langsung pergi ke kantin membeli minuman untuk ia berikan kepada zico.

Setelah membeli minuman valerin kembali lagi ke tepi lapangan, tapi zico masih berlari mengelilingi lapangan, valerin duduk dikursi dekat lapangan menunggu zico.

"woy! Sendirian aja!"

Valerin terlonjak kaget, lalu melihat ke arah orang yang membuatnya kaget itu.

"anjir lo! kaget tau ga" ucap valerin sambil memukul orang itu.

"tabok aja yang keras, tuman thalla mah" ucap marselino mengompori.

"maap maap" ucap athallah.

"ngapain disini ka?" tanya valeron.

"nunggu zico" jawab valerin sambil melihat ke arah zico.

Valeron, athallah dan marselino juga mengikuti arah pandang valerin.

"jiahh kasian banget cowo lo dihukum" ledek athallah.

Valerin menatap athallah sinis.

"gara gara lo tau ga!" ucap valerin dengan menekan semua kalimat nya.

"lah? ko gue?" tanya athallah.

"ya lah, kalo lo ga lupa bawa flashdisk, zico gamungkin minjemin flashdisk ke ka verin terus dia jadi dihukum karena ga ngumpulin tugas" bukan valerin yang menjawab tapi marselino.

"lah? lo tau dari mana sel?" tanya valerin bingung.

"ada dehhh, marsel kan cenayang ganteng" ucap marselino dengan pedenya.

"dih gajelas lo" hardik valeron.

Semua melihat ke arah zico yang sekarang sedang berjalan ke arah mereka dengan keringat yang sudah membasahi seluruh tubuh nya.

"ada pacarnya weh, cabut yuk" ajak athallah.

"kuy, yaudah ka gue balik ke kelas ya" pamit valeron dan langsung meninggalkan valerin.

Valerin hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian melihat kearah zico yang sudah berada didekatnya sekarang.

"ngapain disini?" tanya zico pelan.

"nunggu kamu" jawab valerin.

"ko tau aku disini?"

"dari rendy, nih minum dulu" ucap valerin sambil menyodorkan air mineral yang tadi ia beli dikantin.

Valerin dan zico duduk di kursi dekat lapangan.

"kamu kenapa gabilang kalo ada tugas? kenapa juga malah minjemin ke aku? adahal kamu butuh itu kan? " tanya valerin berturut turut.

"satu satu sayang" ucap zico sambil mengusap puncak kepala valerin.

"jawab aja"

"aku kena hukum mah udah biasa, kamu jangan" ucap zico sambil tersenyum.

"ya tapi kan kasian kamu harus dihukum kaya tadi" ucap valerin.

"gapapa"

"maafin aku ya"

"maaf buat apa?" tanya zico.

"gara gara aku kamu kena hukuman"

"kamu ga salah sayang"

"tapi tetep aj-" ucapan valerin terhenti ketika jari telunjuk zico menempel dibibirnya.

"udah ya, gausa minta maaf lagi untuk hal yang bukan salah kamu, aku lebih gasuka kalo liat kamu yang dihukum, jadi mending aku aja yang dihukum" jelas zico.

Valerin tersenyum dengan mata sudah berkaca kaca dan langsung memeluk zico, tidak peduli jika seragamnya akan ikut basah karena terkena keringat dari seragam zico.

^^

Bucinnnn -etam

Bucin ga ni wkwk

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang