23~ Terlanjur Baper.

692 48 8
                                    

Valerin dan kedua sahabatnya saat ini sedang berada di perpustakaan, jika bukan karena tugas dari guru bahasa Indonesia itu valerin tidak pernah sama sekali ingin berada disini.

Karena menurutnya sangat membosankan, memang valerin suka membaca, tapi novel, bukan buku tebal berisi rumus atau sebuah catatan panjang yang ada di perpustakaan seperti ini.

"bosen banget tau ga disini" keluh anel.

"gue juga, mana gaada cogan lagi" ucap naza.

"cogan mulu pikiran lo, ni tugas kerjain dulu" titah anel pada naza.

"yee lo juga kalo liat cogan melek kan?" sindir naza.

"eh udah ah, ga kelar kelar ni tugasnya kalo ribut mulu" tegur valerin.

"hehe maap ya rin" ucap naza.

Mereka bertiga kembali megerjakan tugas yang diberikan, dan dalam waktu setengah jam mereka sudah bisa menyelesaikan semua tugas itu.

"aduh akhirnya kelar juga" ucap valerin.

"pegel banget tangan gue" keluh anel.

"sama njir, kantin yu, laper" ajak naza.

"kuyy"

"lo berdua duluan deh, gue mau ke kelas zico bentar" ucap valerin.

"yauda kita duluan ya" pamit anel, dan hanya dibalas anggukan oleh valerin.

^^

"ka verin!"

"eh iya aura, ada apa?" valerin menghentikan langkahnya, dan berbalik melihat aura yang tadi memanggilnya.

"a-aku mau titip sesuatu dong" ucap aura pelan.

"titip apa? ke siapa?" tanya valerin bingung.

"ini, ke valeron"

Valerin terkejut, aura menitipkan sebuah surat padanya, untuk valeron?
"kenapa ga kamu aja yang kasih?" tanya valerin sambil tersenyum.

"aku malu ka" aura meringis.

"oh oke kalo gitu" ucap valerin menerima surat itu.

"makasih ya kak" ucap aura girang.

"eh bentar, kamu sama valeron udah jadian apa gimana?" tanya valerin menggoda aura.

"engga kak engga, ini cuma ucapan terimakasih aku buat dia, karena kemaren dia udah nolongin aku" jelas aura.

Valerin terdiam, hanya karena dibantu membawakan buku saja aura sesenang ini?

"oh gitu, yauda aku jalan duluan ya" pamit valerin.

Aura hanya mengangguk sambil tersenyum, kelihatannya sedang sangat bahagia.

^^

"ren!" panggil valerin.

"kenapa rin? cari zico? ada ko didalem masuk aja" tutur rendy.

Valerin terdiam karena penuturan rendy, yang begitu tepat.

"dih tauan aja lo"

"rendy gitu lho, yauda sana masuk" titah rendy.

Valerin berjalan masuk ke dalam kelas zico, menghampiri zico di mejanya yang terletak disudut kelas.

"eh bu bos dateng" ucap dewa.

"pasti mau traktir kita makan kan ya?" tebak beckham.

"makan mulu yang lo pikirin" ucap brylian sambil menarik rambut beckham.

"sakit jingan!" hardik beckham.

Zico menyuruh valerin untuk duduk di sebelahnya, mata zico tertuju pada kertas yang valerin pegang.

"kertas apa?" tanya zico.

"oh, ini surat" jawab valerin.

"dari siapa?" tanya zico lagi.

"anjir co, si verin dapet surat dari gebetan barunya tuh" ceplos beckham.

"eh mulut lo ye, asal jeplak aja" ucap dewa.

Zico menatap valerin, meminta jawaban atas pertanyaannya tadi.

"dari aura, buat valeron" ucap valerin.

"itu cewe ada nyali juga ya ngasih ngasih surat gitu" ucap brylian sambil geleng geleng kepala keheranan.

"iya anjir, gatau aja dia, valeron sama temennya kaya apa" timpal rendy yang baru saja duduk di samping brylian.

"apalagi si athallah tu" tambah dewa.

"emang mereka kaya apa ren?" tanya beckham polos.

"buaya, tau ga lo?" jawab rendy sarkas.

"kaya lo juga dong ren" cibir dewa.

"udah tobat gue ma" ucap rendy.

"tapi kayanya valeron udah bikin aura terlanjur baper deh" ucap valerin tiba tiba.

"emang kenapa?" tanya zico.

"ya bagus dong, nanti mereka bisa pacaran" kata beckham.

"mending kalo dipacarin, udah dibaperin, malah di-php-in, nyesek" timpal rendy sambik mengelus dadanya.

"aku takut kalo aura cuma jadi bahan mainan valeron sama temen temennya" ucap valerin pada zico.

Mereka semua sudah mengerti sifat valeron dan teman temannya, sifat mereka yang suka mainin cewe, buat terbang lalu dijatuhkan, sudah dari dulu seperti itu, bahkan zico sebelum bertemu valerin juga seperti itu.

Tapi yang valerin tau, valeron sudah tidak lagi seperti itu, inilah yang membuat valerin bingung, kenapa adiknya bisa semudah itu membuat aura baper.

^^

Valeron harus tanggung jawab ni kalo gini wkwk

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang