46~ Salah Paham.

676 47 9
                                    

Valerin berjalan pelan di koridor kelas sendirian berniat untuk menemui zico, saat ini masih jam istirahat jadi semua murid masih berada diluar ruangan saat ini, valerin berhati hati saat berjalan, karena kakinya masih terasa sakit, mungkin karena benturan yang cukup keras waktu itu.

"verin!"

Valerin menoleh pada seorang siswa yang memanggilnya tadi, valerin tidak mengenalnya sama sekali.

"iya, kenapa?" tanya valerin.

"ada surat" siswa itu menyodorkan sebuah surat berwarna hitam dan dibalut pita pink pada valerin.

"buat gue? dari siapa?"

"iya buat lo, gatau tadi pas gue dateng sekolah ada yang nitipin ini ke gue katanya si buat lo" jelas siswa itu.

"oh oke makasih ya"

Valerin langsung membuka surat itu sebelum melanjutkan langkahnya untuk pergi ke kelas zico.

"ini dari siapa si" valerin bergumam.

Valerin membaca dengan teliti kata demi kata yang ada disurat itu, terdapat beberapa foto juga disana, foto orang yang sangat valerin kenal.

Zico, Valeron, dan.

Rino.

"ko ada foto mereka sih?"

Valerin melihat dengan teliti lagi foto foto itu dan membaca surat itu kembali untuk kedua kalinya dan baru menyadari maksud dari isi surat itu, valerin menutup mulutnya tidak percaya dengan apa yang baru saja ia baca dan lihat, matanya sudah berkaca kaca, valerin segera berlari ke kelas zico, secepatnya untuk meminta sebuah penjelasan.

^^

"zico! ada verin di luar!" teriak angga dari pintu.

"suruh masuk aja!" sahut dewa.

"gamau katanya, dia mau lo yang keluar"

Zico segera bangkit dari duduknya dan menemui kekasihnya itu.

"kenapa sayang?" tanya zico pelan.

"aku mau ngomong sama kamu"

Valerin menarik tangan zico untuk mengikutinya ke taman belakang sekolah, karena taman belakang sekolah cukup sepi untuk mereka berbincang tentang masalah ini.

Saat sampai di taman belakang, valerin langsung melemparkan surat dan foto itu ke tubuh zico, lalu membuatnya berserakan di tanah.

"kamu kenapa?" tanya zico heran.

"kamu liat itu sendiri!" valerin menunjuk surat dan foto yang sudah berceceran itu.

Zico memungut surat dan foto itu, melihat nya dengan teliti.

"kamu kenapa ga jujur sama aku! kenapa kamu bohong!" teriak valerin pada zico didepannya.

"ini ga seperti yang kamu bayangin rin"

"kamu mau ngelak apa lagi co? itu bukti udah ada semua"

"ini semua bohong, aku ga ngelakuin itu rin, kamu bisa tanya sama valeron" jelas zico

"valeron? dia juga ada di pihak kamu kan! kalo kamu jujur aku gaakan marah co!"

Zico memegang tangan valerin yang saat ini sudah menangis.

"aku jelasin semuanya sekarang ya"

"gaada yang perlu dijelasin co, kamu bohong, kamu bilang rino meninggal karena kecelakaan biasa tapi apa! kamu yang celakain dia?" valerin menangis menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.

Zico mengacak rambutnya frustasi, hal yang ia takutkan terjadi sekarang, rencana ilham untuk membuat valerin benci padanya hampir berhasil.

"aku bisa jelasin, ini semua fitnah rin"

"kamu tau kan? aku udah anggap rino kaya adik aku sendiri, aku sayang banget sama dia, kenapa kamu lakuin itu co, kenapa?" valerin terduduk lemas.

"aku tau, kamu denger aku dulu, ini cuma fitnah biar kita ada masalah rin"

"kenapa kamu salahin orang lain, udah jelas jelas itu foto kamu, pakaian orang yang celakain rino sama persis kaya kamu, gaada bedanya sama sekali co"

"tap-"

"udah co, aku lagi pengen sendiri"

Valerin memotong ucapan zico dan langsung berlari, tapi langsung terhenti sekali hentakkan saat zico menarik tangannya dan memeluknya.

"aku mohon kamu jangan benci aku, aku bakal cari bukti kalo itu gabener"

Valerin mendengarkan ucapan zico, tapi langsung melepaskan pelukannya kasar dan berlari ke kelasnya.

Zico mengacak rambutnya frustasi, pikirannya kacau.

"gue gaakan biarin lo lolos" zico menendang tembok yang ada ditaman, meluapkan semua emosinya disana.

^^

flashback on.

"dia siapa yon?" tanya valerin.

"temen gue ka, namanya rino"

"hai ka verin, gue rino" rino mengulurkan tangannya.

"verin" valerin membalas uluran tangan rino dengan senyum hangat.

"malem ini rino nginep disini gapapa ya ka?" tanya valeron.

"oh boleh banget, kebetulan mama papa lagi ga dirumah, biar rumah rame" ucap valerin.

"makasih ka udah ngizinin gue nginep disini" rino tersenyum.

Sampai malam hari mereka bercerita cerita diruang keluarga, rino menceritakan kisah keluarganya yang kurang harmonis, bukan kurang tetapi tidak harmonis, karena mama dan papa nya sering kali bertengkar, mereka hanya hidup untuk uang, rino tidak mereka anggap sebagai anaknya, karena memang rino anak hasil diluar nikah mama nya dengan pria lain, maka dari itu mereka enggan untuk menyayangi rino selayaknya anak kandung mereka.

Satu tahun sudah valerin, valeron dan rino menjadi sahabat baik, bisa dibilang saudara lebih tepatnya, valeron dan rino selalu menjaga valerin kemanapun valerin pergi, selalu menjadi pahlawan terdepan jika valerin terkena masalah, itu sebabnya valerin menyayangi rino sama seperti ia menyayangi valeron, sampai pada akhirnya valerin tidak mengetahui jika kedua adiknya itu ikut dalam sebuah geng motor, geng yang sama dengan zico dan sampai suatu waktu, kejadian mengenaskan itu terjadi.

Saat sedang balapan taruhan, rino menggantikan posisi valeron, karena sudah ada yang mengganjal di benak rino, sesuatu akan terjadi, benar saja, saat balapan dimulai, hanya tiga putaran yang ditentukan, putaran pertama semua aman terkendali, zico juga ikut memantau pertandingan tersebut, putaran kedua zico sudah tidak ada di pinggir lintasan, zico membantu penyerangan di dekat markas, saat putaran ketiga seseorang yang berpakaian persis seperti zico masuk kedalam lintasan dan membuat rino sulit mengendalikan motornya hingga jatuh dan terseret dengan motor yang kecepatannya diatas rata rata, rino dinyatakan meninggal ditempat, tapi kejadian itu tidak diusut sama sekali, karena waktu itu belum ada bukti yang memberatkan zico yang dituduh sebagai pelaku.

^^

Lumayan panjang ni aku nulis dari biasanya mwehehe

Jadi udah dijelasin ya Rino itu siapa, dan kenapa valerin sayang bgt sama dia, sampe sekarang.

Menurut kalian, kira kira verin bakal maafin zico ga soal ini? komen yaw!

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang