58~ Bahaya.

712 52 6
                                    

Kemarin malam adalah malam yang singkat bagi valerin dan juga zico, waktu terasa sedang tidak berada dipihak mereka, waktu berjalan begitu cepat di malam yang singkat, dan hari ini valerin dan zico harus melalui hari hari panjang dengan penuh kepura-puraan, dibawah rembulan malam itu mereka saling berjanji satu sama lain untuk saling percaya, dan tidak akan pernah pergi meninggalkan.

Valerin mengetukan ballpoint nya diatas meja berulang kali, manatap kosong lurus kedepan, memperhatikan guru yang sedang menggoreskan tinta spidol di atas papan putih.

"sekarang ibu minta kalian mengerjakan soal ini, ibu akan tunjuk kalian satu persatu" guru dengan kacamata yang agak merosot itu memperhatikan semua muridnya intens.

"valerin, kamu kerjakan soal nomer satu" titah bu rini.

Valerin tidak menyauti guru itu, ia tetap berada dalam lamunannya.

"verin! kamu tidak dengar saya?" tanya bu rini dengan nada tinggi.

"rin, verin" naza menyenggol verin mencoba membuat verin keluar dari dunia lamunan nya.

"eh iya kenapa kenapa" verin gelagapan.

"kamu kenapa bengong aja? gasuka pelajaran saya?"

"engga gitu bu, sa-"

"kalau tidak bisa fokus, lebih baik kamu keluar dari kelas saya" usir bu rini dengan nada normal tapi menusuk.

Valerin mematuhi perintah bu rini, dan dengan lemas berjalan keluar kelasnya, sepuluh menit lagi bell istirahat di bunyikan, valerin memilih untuk pergi kekantin sambil menunggu jam istirahat.

"ih nyebelin banget si tu guru, gatau apa kalo gue lagi badmood" gerutu valerin sambil menopang dagunya.

"woy!!"

Valerin terlonjak kaget setelah bahunya di tepuk seseorang dari belakang.

"dewaaa!!" valerin memukul lengan dewa kesal. "sukanya ngagetin deh!"

"sakit ihh, maap maap, lagian lo ngapain disini? kan belum istirahat" dewa mengambil posisi duduk didepan valerin.

"diusir bu rini, gara gara gue bengong" valerin berbicara dengan nada kesal lalu menggembungkan pipinya.

"lagian bengong aja si" dewa mencubit pipi kanan valerin sampai membuatnya meringis.

Mungkin kalian merasa aneh dengan perlakuan dewa pada valerin sekarang, tapi itulah yang terjadi selama enam hari terakhir ini, dan valerin juga menerima semua perlakuan manis dewa terhadapnya.

"lo ngapain disini?" tanya valerin sambil melihat sekeliling mencari keberadaan teman teman dewa.

"gue? jalan jalan lah, bosen gue pelajaran si jaya" dewa terkekeh pelan karena menyebutkan nama guru nya dengan nama saja.

"parah banget si lo wok, main bolos aja, kalo ketauan tau rasa lo" valerin menarik poni rambut dewa sampai membuat dewa menunduk.

"yaela kalem aje, gaakan ketauan, dewaa" ucap dewa sambil menepuk dada nya bangga saat menyebutkan namanya.

Valerin tersenyum. "liat aja"

Tidak terasa mereka sudah menghabiskan obrolan selama sepuluh menit, dan terdengar suara bell istirahat yang nyaring dari segala sudut sekolah.

"lolos kan gue, udah istirahat ga dicariin si jaya" dewa tertawa, valerin menatap dewa sambil tersenyum.

"ya kali ini lewat" valerin ikut tertawa.

Zico, sabrina, beckham, brylian, dan rendy memasuki area kantin bersamaan, valerin yang terkejut akhirnya menatap dewa dan menunjuk ke arah zico menggunakan lirikannya.

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang