Setelah mendengar penjelasan dari valeron kemarin, valerin sedikit yakin dengan semua yang terjadi, tapi perasaannya sekarang dilema, masih diantara kesal dan kecewa, valerin masih tidak ingin bertemu dengan zico, karena ia juga takut zico marah padanya gara gara kemarin.
"rin tumben zico ga nyamperin lo? ini udah jam istirahat lho" tanya naza pada valerin yang duduk disampingnya.
"gatau"
"lagi ada masalah?" tanya naza penasaran.
"gaada"
"kenapa sih? cerita dong" pinta naza sambil menggoyang goyangkan tubuh valerin.
"lain kali aja ya za? gue lagi ga mood ni"
"oke tapi harus janji ceritain ya" naza mengulurkan jari kelingkingnya.
"iya" valerin membalas uluran kelingking naza.
"verin!" panggil seseorang yang masuk ke kelas valerin.
"kenapa wok?"
"ini ada sesuatu dari bos" dewa meletakkan sebuah susu kotak dan roti di meja valerin.
"bos? zico?" tanya naza.
"sape lagi si emang bos gue kalo bukan pacarnya dia" dewa menunjuk valerin menggunakan dagunya.
"zico dimana emang wok?" tanya valerin.
"ada di kelas, kenapa?"
"gapapa"
"lo lagi ada masalah ya sama dia?" tanya dewa tiba tiba.
"dia ngomong gitu?"
"iya katanya lo marah besar sama dia, sampe gamau ketemu dari kemaren" jelas dewa.
Valerin hanya ber oh ria.
"yaudah, bilangin makasih" valerin menetralkan ekspresinya sehingga tidak membuat dewa curiga.
"ada pesan yang mau disampaikan, ibu negara?" tanya dewa dramatis.
"ah iya, pulang sekolah suruh zico temuin gue di taman belakang"
"anjir mau mojok ya" tuduh dewa.
"enak aja, laksanakan, jangan lupa"
"siap ibu negara, saya permisi"
Valerin tertawa melihat tingkah dewa yang sudah tidak waras itu, tapi dewa dan beckham selalu menjadi penghibur valerin saat sedang sedih.
^^
Valerin sudah berada ditaman menunggu zico sepulang sekolah, tapi ia harus menunggu beberapa menit karena zico tidak bisa bolos piket kelas kali ini, sudah ada guru bimbingan konseling yang selalu memantau setiap murid, valerin duduk sambil memainkan ponselnya, tiba tiba seseorang datang dan langsung duduk di samping valerin.
"ada apa?" tanya zico pelan tanpa melihat ke arah valerin.
"aku mau ngomong sesuatu" valerin menatap kearah zico serius.
"ngomong apa?" zico tersenyum manis.
'anjir, tahan rin tahan gaboleh kegoda gaboleh'
"aku benci banget sama kamu" ucap valerin dengan nada sesarkas mungkin.
"bener cinta?" goda zico.
"apaansi, gajelas"
"yauda terus apa?" tanya zico mulai serius.
"aku ga nyangka kamu bohongin aku selama ini, jujur aku kecewa banget sama kamu"
Zico menatap valerin yang sedang memandang lurus kedepan dengan mata yang berkaca kaca.
"aku minta maaf, aku bakal jelasin semuanya rin" zico menggenggam tangan valerin.
"udah terlambat co" valerin menghela nafas nya kasar.
"aku mau kita pu-" ucapan valerin terhenti ketika zico langsung memeluknya.
"please, jangan ada kata putus, kita bisa selesain ini baik baik rin"
"kok putus sih?" tanya valerin sambil tertawa pelan.
"tadi kamu bilang?"
"makanya kalo orang ngomong didenger dulu sampe selesai" valerin memukul lengan zico pelan.
"aku bilang, aku mau pulang bareng kamu, bukan putus" valerin tertawa puas setelah berhasil mengerjai zico.
"tadi yang udah terlambat apa?" zico masih bingung.
"kamu mau jelasin semuanya ke aku kan? udah terlambat, valeron udah cerita semuanya ke aku" jelas valerin lalu tertawa puas.
"oh gitu"
"dih ngambek" valerin mencubit pipi zico.
Zico kembali memeluk valerin.
"aku pikir kita bakal berhenti sampe sini" lirih zico dalam pelukan valerin.
"aku lebih percaya sama kamu dibanding surat gajelas itu co" valerin mengusap kepala zico pelan.
"makasih udah percaya sama aku, aku janji bakal cari tau siapa orang yang udah celakain rino"
"mending gausah deh" valerin melepaskan pelukannya.
"kenapa?"
"aku takut kamu kenapa kenapa"
"gaakan terjadi apa apa" zico mengambil sejumput rambut valerin lalu menaruhnya dibelakang telinganya.
"pokonya gaboleh, aku marah sama kamu"
"aku minta maaf"
"engga"
Zico menghembuskan nafasnya pelan, harus sabar menghadapi valerin jika sedang merajuk seperti ini.
"terus aku harus gimana?"
"minta maaf"
Zico mengulurkan tangan kanannya.
"maaf"
"gamau"
Tadi katanya suruh minta maaf ?
"biar kamu ga marah lagi gimana?" tanya zico dengan senyum manisnya.
"jajanin aku boba sama martabak" valerin tersenyum lebar ke arah zico.
"oke, let's go!"
Ini adalah contoh pemerasan dompet dalam bentuk jajanan.
^^
Jangan tertipu sama judul yaa wkwk
Next?
Mifta Sachfira
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boyfriend & My Possesive Brother
Romance[COMPLETED] Sutan Diego Zico Muhamad Valeron Dasha Valerin Dasha Valerin wanita yang sangat beruntung karena memiliki 2 laki laki yang benar benar sayang padanya yaitu adiknya Muhamad Valeron dan kekasihnya Sutan Diego Zico. Tapi Valerin selalu...