"zico! awas!"
dorrr....
Suara pistol melesat yang ditembakkan ke udara oleh beberapa polisi yang datang, bersamaan dengan sebuah pisau yang menyayat dalam lengan kiri dewa yang awalnya ditujukan untuk melukai zico, membuat semua orang yang ada disana terdiam melihat ke arah sekelompok polisi yang datang bersama valeron dan kedua temannya. athallah dan marselino.
"dewa!"
"jangan bergerak!" teriak seorang polisi.
Semua yang ada disana, terutama semua anak buah ilham terdiam dan mengangkat tangannya, ada juga yang berhasil melarikan diri dengan cepat, ilham yang ketakutan berniat untuk melarikan diri, ia berlari sebisa mungkin untuk meloloskan diri dari polisi tersebut.
"berhenti!" teriak polisi itu sambil menembakan pistol nya diudara.
Ilham terus berlari tanpa menghiraukan polisi tersebut sampai akhirnya...
dorr...
Sebuah pelor berhasil dilesatkan dan mengenai bagian belakang kaki ilham, sehingga membuat ilham terjatuh dan meringis kesakitan, polisi itu membawa ilham ke kantor polisi atas tindakan pengeroyokan dan pembunuhan.
"dewa! lo tahan, kita kerumah sakit sekarang!" brylian dan rendy membantu dewa berjalan.
"lo mending anter temen lo ke rumah sakit, ilham biar gue yang urus" ucap valeron pada zico.
"gimana lo tau kita disini?" tanya zico.
"gue jelasin nanti di rumah sakit, sekarang lo anter dewa, gue urus ilham""oke, thanks"
^^
Setelah menyelesaikan urusannya di kantor polisi, valeron, athallah dan marselino pergi ke rumah sakit untuk menjenguk dewa, kaya rendy, dewa mendapat luka yang sangat dalam karena sayatan pisau itu sehingga lukanya harus di jahit, sebenarnya sudah biasa bagi mereka seperti ini bahkan dulu zico dan brylian lebih parah.
"gimana keadaan bang dewa?" tanya athallah pada brylian yang sedang duduk di depan ruang IGD.
"lukanya dalem, jadi harus dijait" jawab brylian.
Athallah hanya ber oh ria dan marselino mengangguk paham, sedangkan valeron tetap diam.
"bisa jelasin sekarang?" tanya zico pada valeron.
"tentang?" valeron balik bertanya.
Zico menghembuskan nafasnya pelan.
"gimana lo bisa tau kita disana?" kali ini brylian yang bertanya."mata mata gue udah tau rencana ini sejak kemarin, semua rencana buat jebak kalian gue tau, gue mau ngasih tau kalian, tapi gue takut ilham bakal lolos lagi, jadi gue susun rencana sendiri" jelas valeron.
"terus ilham dimana?" tanya beckham.
"dia ditahan, pencobaan pembunuhan terhadap dewa, pengeroyokan dan kasus pembunuhan rino" jawab valeron.
"pembunuhan rino? lo ada bukti nya?" tanya zico.
"gue udah kumpulin semua bukti akurat dan saksi mata"
"saksi mata? siapa?" tanya brylian.
"arsa, mantan anggota ranx dulu, dia juga sahabat dekat ilham, tapi sekarang arsa udah gapernah ikut geng lagi semenjak mama nya meninggal dua tahun lalu" jelas valeron.
"jadi semua udah selesai" ucap marselino.
"belum" ucap zico, pandangannya menatap kosong.
"kenapa belum? ilham kan udah dipenjara" tanya athallah.
"Ranx pasti akan balas dendam ke kita soal ilham" jawab valeron.
Zico mengangguk membenarkan.
^^
Flashback on.
"lepasin saya pak! saya ga bersalah!" teriak ilham sambil meronta ronta.
"bisa diam tidak?!"
Ilham mendengus kasar.
"kamu ditahan disini atas dugaan percobaan pembunuhan, tawuran, dan kasus kematian rino, untuk itu kamu akan dikenakan pasal berlapis" ucap polisi itu tegas.
"saya bukan pembunuh rino!"
"bukti sudah jelas, dan sudah ada saksi mata, kamu tidak bisa mengelak"
Valeron datang bersama athallah dan marselino, mereka tidak hanya bertiga, tapi ada satu orang yang sangat ilham kenal, Arsa.
"arsa? ngapain lo disini?" tanya ilham dari balik jeruji sel.
"gue kesini buat jadi saksi kejahatan lo selama ini" ucap arsa pelan.
"maksud lo?"
"sorry ham, gue udah tau semuanya, ternyata lo juga yang udah bunuh nyokap gue dua tahun lalu, soal nyokap, gue gamau ungkit itu, kalo soal rino, veron minta gue buat jadi saksi" jelas arsa.
"lo tega sama sahabat lo sendiri sa?"
"sorry ham, lo udah keterlaluan, berapa banyak lagi orang yang mau lo sakitin, dengan sifat psikopat lo itu, lo bisa bunuh banyak nyawa, jadi lo harus dapet pelajaran, ham"
Valeron yang sedaritadi hanya menyimak obrolan kedua mantan sahabat itu, akhirnya berjalan mendekati arsa dan ilham.
"ayo sa" ajak valeron sambil melirik tajam ke arah ilham.
"semoga lo bisa berubah, ham" ucap arsa sebelum benar benar pergi meninggalkan ruang tahanan itu.
'bangsat! gue bakal kasih pelajaran sama kalian'
^^
Selamat malam minggu 💕
Mifta Sachfira
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boyfriend & My Possesive Brother
Romance[COMPLETED] Sutan Diego Zico Muhamad Valeron Dasha Valerin Dasha Valerin wanita yang sangat beruntung karena memiliki 2 laki laki yang benar benar sayang padanya yaitu adiknya Muhamad Valeron dan kekasihnya Sutan Diego Zico. Tapi Valerin selalu...