52~ Selesai.

700 54 8
                                    

Hari ini adalah hari terakhir libur sekolah, besok mereka sudah mulai masuk, tapi mungkin dewa tidak akan bisa masuk sekolah, karena keadaan tangannya yang luka, masalah tentang ilham mungkin sudah selesai untuk saat ini, tapi tidak dengan Ranx, bukan tidak mungkin mereka akan membalas dendam tentang kejadian ini, karena ilham juga termasuk anggota Ranx, walaupun tersembunyi.

"mau kemana lo rapih banget" tanya valeron saat masuk ke kamar valerin dan mendapatkan kakaknya itu sufah sangat rapih.

"jalan jalan lah sama pacar" ucap valerin sambil memoleskan liptint merah muda di bibirnya.

"nada nya biasa aja bisa ga?" valeron duduk dikasur valerin sambil memainkan ponsel kakanya.

"lo aja yang baperan kali"

"mau kemana emang lo?" tanya valeron.

"gatau, terserah zico gue mah" ucap valerin sambil menaruh liptintnya kembali.

"paling ke rumah dewa" ucap valeron sangat pelan.

"lo ngomong apa si ga denger pelan banget"

"engga"

"gajelas"

^^

"tumben kamu bawa mobil?" tanya valerin pada zico yang sedang fokus menyetir.

"iya biar kamu ga kepanasan" jawab zico dengan pandangan tetap lurus kedepan.

"biasanya juga b aja pake motor" ucap valerin sambil membuka dashboard mobil zico.

"lagi panas banget sekarang" ucap zico sambil melirik valerin yang sibuk mengambil sesuatu di dashboard mobilnya.

"zico! ini liptint punya siapa?! pasti kamu selingkuh ya?!" valerin menunjukan barang yang ia temukan.
"itukan punya kamu, waktu itu ketinggalan" ucap zico santai.

Valerin menautkan alisnya bingung.

"emang iya? ko aku lupa?" ucap valerin sambil menahan tawanya malu.

"gimana si kamu, udah mau ngegas aja" zico mengacak rambut valerin gemas.

"maaf ya, panik aku" valerin tertawa, begitu juga dengan zico yang langsung menggenggam tangan valerin.

"nyetir yang bener ih, malah pegangan kaya mau nyebrang" celoteh valerin.

Zico tidak menghiraukannya, dia tetap menggenggam tangan valerin.

"kita ke rumah dewa? mau ga?" tanya zico pelan.

"ayo aja, emang ada acara apa dirumah dia?" tanya valerin balik.

"dewa sakit, ada sedikit kecelakaan kemarin"

Valerin melongo menatap zico dengan tatapan tidak percaya.

"serius?"

Zico mengangguk sebagai jawaban.

"kita beli sesuatu dulu sebelum kerumah dewa ya?" pinta valerin.

"oke sayang"

^^

"assalamualaikum" salam valerin dan zico setelah sampai di rumah dewa.

"waalaikumsalam, eh zico sama verin, mau jenguk dewa?" tanya wanita paruh baya yang masih memiliki paras yang cantik walaupun sudah memiliki empat anak.

"iya tante, dewa nya ada?" tanya valerin sopan.

"ada, masuk aja ke kamarnya, banyak temen temen juga didalam" ucap mamah dewa.

Zico dan valerin langsung masuk ke dalam kamar dewa dan mendapat sambutan yang meriah.

"pasangan raja ratu kita sudah datang, bung!" seru beckham saat melihat valerin dan zico masuk kedalam kamar dewa.

Valerin terkejut bukan main, dikamar dewa sudah ramai sekali dengan anggota Anthrax yang juga menjenguk dewa, semuanya lengkap nadeo juga ada disana.

"apa si lo heboh banget" rendy menoyor kepala beckham kasar.

"gasopan lo sama sultan" cibir beckham.

"aku diluar aja ya? cowo semua" bisik valerin pada zico yang berdiri disampingnya.

"ada aku" zico langsung menggandeng tangan valerin masuk untuk lebih dekat dengan dewa.

"wih asikk dijenguk sama bu bos" ucap dewa sambil tersenyum lebar.

"nih buat lo, cepet sembuh ya" ucap valerin sambil menepuk bahu dewa pelan.

"thankyou verin" ucap dewa sambil tersenyum.

"you are welcome, boy"

Valerin mengambil posisi duduk di samping zico dan nadeo, ia sungguh tidak betah berada dikeliling para lelaki seperti ini, apalagi banyak yang valerin tidak kenal.

"assalamualaikum~" teriak seseorang dari luar kamar dewa.

Suara yang sangat valerin kenal.

"waalaikumsalam"

Pintu terbuka dan langsung menampilkan sosok athallah, valeron dan marselino.

"lho yon, ko lo kesini?" tanya valerin bingung.

"iya dong, kita kan udah jadi anggota Anthrax" bukan valeron yang menjawab tapi athallah.

Valerin melirik ke arah zico meminta pembenaran.

"iyaa" jawab zico yang sudah peka.

"jadi gimana, masalah ilham udah beres?" tanya bachdim.

"udah bang, masalah dikantor polisi udha kelar" jawab valeron.

"pelaku yang lukain dewa?" tanya nadeo.

"dia juga udah ketangkep kemarin" jawab valeron lagi.

"bagus semua masalah masa lalu udah terbongkar, semua udah selesai, tapi kalian harus tetap hati hati ya" peringat bachdim.

Valerin yang penasaran dan bingung dengan apa yang mereka bahas hanya bisa memperhatikan saja, dan bertanya tanya pada dirinya sendiri ada apa sebenarnya? tentang ilham?

"ada apa sih sama ilham ? aku gapaham, co" tanya valerin pada zico pelan.

"nanti aku jelasin ya pas jalan pulang" ucap zico pelan sambil mengelus rambut valerin.

Valerin mengerucutkan bibirnya, ia sudah sangat penasaran sekarang, tapi zico belum mau menceritakannya.

"jangan cemberut, jelek" ledek nadeo sambil mencubit pipi valerin.

"ih apaan si mas, jail banget" valerin memukul lengan nadeo, dan nadeo hanya tertawa.

"tukang ngambek nya gapernah ilang dari dulu" ucap bachdim sambil tertawa.

"zicoo" valerin merajuk pada zico karena sudah kesal di goda sedaritadi.
Zico hanya tersenyum, zico sangat gemas jika melihat valerin merajuk padanya seperti ini, sangat lucu, jika tidak sedang di keramaian mungkin zico sudah.... ah sudahlah.

^^

Ini mau selesai aja kaya judul atau lanjut aja ceritanya? wkwk

Ga sampe sini ya masalah selesai, part part selanjutnya bakal ada masalah baruu wkwkwk tunggu yaw ❤

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang