15~ Flashdisk.

744 51 8
                                    

"rin, gimana? tugas udah di print?" tanya naza yang baru masuk ke kelas dengan tergesa-gesa.

"belum za, tapi udah selesai tinggal pindahin ke flashdisk" jawab valerin.

"yauda pindahin cepet, nanti kita langsung print" ucap anel yang baru datang dan duduk didepan valerin.

"ihh gue lupaaa" teriak valerin.

"lupa apaa?" tanya anel.

"flashdisk gue di si athallah belum dibalikin" ucap valerin panik.

"duh gimana, yauda ayo kita ambil" ajak naza.

Valerin dan naza bergegas pergi ke kelas athallah, sementara anel melanjutkan mengecek tugas mereka.

^^

"haii kaa! cari siapa?" sapa mila.

"haii, athallah ada?" tanya valerin.

"ada ka, ditempat biasa, masuk aja" ucap mila sambil tersenyum dan menunjuk athallah dengan lirikan matanya.

"gue tunggu luar ya, malu" ucap naza.

"yauda jangan kemana mana"

Valerin langsung menemui athallah yang sedang asik bermain game bersama teman temannya, termasuk valeron.

"thallaaa, flashdisk gue mana" ucap valerin.

Athallah tidak mendengarnya karena dia memakai earphone di kedua kupingnya.

"iiihh thalla" valerin mencabut earphone dari kuping athallah secara paksa.

"apaan si anj-" ucapan athallah terhenti ketika melihat valerin di depannya.

"eh ka verin, kenapa ka?" tanya athallah

"flashdisk" ucap valerin sambil mengulurkan tangannya meminta sesuatu.

"oiya gue lupa, tunggu gue ambil dulu" athallah mencari flashdisk di tasnya.

"emang tugas dikumpul kapan?" tanya valeron.

"jam ke dua yon" jawab valerin.

Valeron hanya ber oh ria, dan melanjutkan kembali game nya.

Athallah masih sibuk mencari cari flashdisk valerin di tas nya, perasaan valerin tidak enak.

"gece anjir thal, kasian ka verin nungguin" ucap marselino.

"iya sabar dong" ucap athallah, lalu masih melanjutkan pencariannya, mengobrak-abrik tas nya, mengeluarkan semua buku dari tas nya.

"mana thal?" tanya valerin.

Athallah berbalik menghadap valerin lalu tersenyum penuh arti.

"gaada ka flashdisk nya, ketinggalan kayanya, gimana dong? " ucap athallah merasa bersalah.

"iiiihhhh thallaaa, kan gue suru bawa kemaren, gimana sii" kesal valerin.

Valeron yang melihat nya ikut bingung.

"emang gabisa ditunda dulu tugasnya? Besok gitu dikumpulnya" tanya valeron.

"Gabisa yon, lo kan tau bu rini kaya gimana"

Bu Rini, guru yang paling tidak bisa jika tugas ditunda, kalau sampai ada yang berani tidak mengerjakan tugas nya atau telat, ia tidak segan untuk menghukum siswa atau siswi itu.

"terus gimana dong" tanya valeron.

"ya mana gue tau" ucap valerin lalu langsung pergi dari kelas valeron tanpa berpamitan.

Naza yang menunggu valerin di luar sedang ngobrol bersama mila, berdiri saat melihar valerin keluar dari kelas.

"ayo rin, print tugasnnya" ajak naza.

"si curut ga bawa flashdisk gue" jawab valerin.

"lah terus gimanaaa"

"tau deh" valerin berjalan kekelasnya, diikuti oleh naza.

Saat sampai dikelasnya valerin hanya diam, dan sudah pasrah jika harus dihukum oleh bu rini.

"rin, ada zico tuh" panggil naza.

Valerin menoleh, melihat zico yang sudah berada diambang pintu bersama dewa.

Valerin dengan lemas berjalan menghampiri zico.

"kenapa?" tanya zico.

"gapapa" jawab valerin.

"kenapa sayang?" tanya zico lagi.

Zico tau jika valerin berkata 'gapapa' itu artinya ada apa apa yang sedang valerin tutupi, maka dari itu zico harus terus bertanya sampai valerin bercerita padanya.

Zico sangat peka.

"tugas bu rini belum aku print, flashdisk di pinjem athallah, dan sekarang dia gabawa" jelas valerin.

"kenapa ga pinjem flashdisk temen temen lo yang lain?" tanya dewa.

"ga boleh wok, satu kelompok harus kumpulin print-an nya sama satu flashdisk, dan mereka pas bawa cuma satu, gada yang bawa lebih" jawab valerin.

"yauda kamu pinjem punya aku dulu" kata zico sambil mengeluarkan flashdisk yang ada di saku nya.

Mata valerin berbinar.

"serius ini boleh aku pinjem?" tanya valerin.

"apa yang engga buat kamu" ucap zico sambil memgelus puncak kepala valerin.

"aaaaa makasiiih" ucap valerin, saking senang nya valerin sampai memeluk zico.

"aku pinjem ya, besok aku balikin" ucap valerin melepaskan pelukannya.
"eh eh tapi kan co, lo ma-" ucapan dewa terpotong ketika zico menginjak kakinya.

"aww sakit bego" hardik dewa.

"eh kenapa? kalian ada tugas juga?" tanya valerin.

"engga, gampang nanti pinjem punya bry, udah sana kamu print dulu tugasnya" ucap zico.

Valerin mengangguk lalu mengajak naza dan anel untuk meng-print tugas mereka.

"lo gimana si co, kan lo mau kumpulin tugas lo yang di flashdisk itu, mau dihukum lagi lo sama si jaya?" tanya dewa.

"biarin gue yang dihukum, yang penting pacar gue aman" ucap zico lalu meninggalkan dewa untuk kembali ke kelasnya.

"yeh, dasar bucin" cibir dewa.

Sebenarnya zico lewat depan kelas valerin hanya kebetulan, karena dia ingin mengumpulkan flashdisk itu ke ruang guru, tapi sewaktu lewat depan kelas valerin, dia melihat valerin yang memasang muka sedih, maka dari itu zico memutuskan untuk menemui valerin terlebih dahulu.

^^

Flashdisk bikin ribet aja deh heran wkwk

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang