17~ Nadeo.

758 53 3
                                    

Nadeo Argawinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nadeo Argawinata

^^

Hari minggu kali ini valerin dan valeron dilarang keluar rumah oleh Nadeo -sepupunya yang juga ketua anthrax angkatan kedua- kecuali jika nadeo dan teman temannya mengikuti mereka, dan orang tua mereka kebetulan sedang ada acara mendadak di kantornya.

Valerin juga merasa risih jika diikuti oleh anak geng, itu sebab nya dia memilih menghabiskan waktu dirunah bersama valeron dan nadeo.

"mas kenapa si itu mereka banyak banget didepan, udah kaya dikepung aja" ucap valerin yang duduk disamping nadeo.

Valerin memanggil nadeo dengan sebutan 'mas' karena penggilan kakak dalam bahasa jawa.

"jagain kita" ucap nadeo.

"ngapain dijagain?" tanya valerin.

"ya gapapa si, jagain aja, emang kenapa? takut sama mereka? " ucap nadeo.

"verin? takut? hh~ engga lah" ucap valerin sombong.

"kalo Ranx lewat jangan ngejerit" ucap nadeo pelan sambil memindah channel televisi.

"hah? Ranx mau kesini? serius mas?" tanya valerin dengan wajah yang mulai ketakutan.

"engga, bercanda" ucap nadeo sambil tertawa.

Sebenarnya nadeo tidak sedang bercanda, saat ini Anthrax sedang berjaga jaga, takut jika Ranx mengadakan serangan mendadak, tapi menurut info dari salah satu anak buah yang bertugas sebagai mata mata, Ranx sudah mengetahui alamat rumah valerin, jadi Nadeo dan yang lainnya harus terus waspada dan menjaga sekitar rumah valerin.

"gabut banget" keluh valerin.

"sini main game sama gue" ucap valeron sambil menarik kepala valerin dalam pelukannya, tapi tangannya masih tetap setja dengan game nya.

"coba sini gue pinjem"

Valeron menyerahkan ponsel nya pada valerin, membiarkan kakanya itu bermain game miliknya.

"kaya bisa aja lo mainnya" ledek nadeo.

"wah belum tau, kasih tau yon" ucap valerin sombong.

"kasih tau apa? kasih tau kalo lo gapernah menang?" kata valeron sambil sedikit menyindir.

"is eyonnnn"

Valeron dan nadeo tertawa melihat ekspresi valerin yang kesal karena digoda terus terusan.

you have slain an enemy!.

"tuh kan gue nge kill" ucap valerin heboh.

double kill!.

"anjir mantep!" puji valeron.

triple kill!.

"terus kak terus itu si miya!" ucap valeron.

maniac!.

"Apasih heboh berduaan aja" ucap nadeo sambil merebut ponsel dari tangan valerin.

"masss nadddd udah mau savage tuu sinii" teriak valerin.

Baru saja nadeo memberikan ponsel nya pada valerin, tapi...

you has been slain!

"masss nadeoooo iiihhh kan matii, gagal savage akuuu" rengek valerin sambil memukul mukul lengan nadeo.

Nadeo tertawa puas setelah menjaili adik sepupunya itu, memang dari dulu nadeo dan valerin selalu seperti ini, nadeo yang jail dan valerin yang kekanakan.

"ngeselin banget si ih" ucap valerin galak.

"kalem kalem main lagi ni" ajak valeron.

Valerin memainkan ponsel valeron lagi, dan untuk kedua kalinya dia gagal savage.

"ih kesel, dah lah males" ucap valerin sambil menyerahkan ponsel itu pada valeron.

"dih keselan anaknya" ledek nadeo.

"gara gara mas nad" ucap valerin yang masih ngambek.

"dih ngambek, jangan ngambek dong" rayu nadeo.

"bodo"

Nadeo dan valeron tertawa melihat ekspresi valerin kesal seperti ini.

"eyon ko ikut ikutan ketawa si"

"oiya iya maap"

Tiba tiba suara panggilan masuk berbunyi dari ponsel nadeo.

"hallo"

"........"

"aman"

"........"

"siap"

"......."

Panggilan berakhir.

"siapa yang telpon?" tanya valerin.

"zico" jawab nadeo sambil memasamg senyum jail.

"serius"

"iya serius"

"apa katanya?" tanya valerin mulai penasaran.

"dia mau kesini nanti sore" jawab nadeo sambil mengetikan sesuatu di ponselnya.

"bohong, sekarang zico dimana?" selidik valerin.

"di marlchos, lagi rapat sama bang bachdim" jawab nadeo.

"lo kenapa ga rapat?"

"gue punya tugas jaga lo"

Valerin mengangguk, lalu kembali melihat valeron memainkan game nya.

Nadeo sengaja ditugaskan untuk menjaga valerin, karena zico sedang mengadakan rapat persiapan penyerangan di marlchos, supaya valerin tidak bertanya terus soal zico, nadeo sengaja berbuat usil seperti tadi agar perhatian valerin teralihkan dan tidak bertanya soal zico terus menerus.

^^

Game terosssss wkwk

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang