54~ Masalah Baru.

695 48 19
                                    

Hari ini mungkin awal dari hari bahagia untuk valerin karena hubungan valeron dan zico semakin membaik, dan semoga selalu seperti ini.

Valerin turun dari motor valeron sambil melepaskan helm yang ada dikepalanya, tapi seperti biasa ia selalu tidak bisa membuka helm itu sendiri, sehingga harus selalu dibantu valeron.

"besok les belajar buka helm deh" ejek valeron sambil melepaskan pengait pada helm valerin.

"iyaa ihh" kesal valerin.

Valeron terkekeh pelan melihat ekspresi kesal kakaknya.

"woy!"

"astagaa thallaa!" valerin memukul lengan athallah.

"aduh sakitt" athallah meringis.

"lagian lo kerjaannya ngagetin mulu si"

"ya maap"

"tuman si curut mah" marselino menyentil daun telinga athallah keras.
"sakit bego!" athallah balik memukul marselino.

"berantem terus lo berdua, gue adu juga di ring ni" ucap valeron sambil terkekeh.

Valerin tertawa melihat tingkah mereka bertiga, sampai perhatiannya beralih pada zico yang baru datang dari arah gerbang sekolah, tidak biasanya zico memarkirkan motornya didepan, biasanya dia selalu memarkirkan motornya dibelakang, dan yang membuat valerin semakin terkejut dan mulai resah adalah, zico datang bersama...

Perempuan.

"siapa dia?" tanya athallah pada valerin.

"gatau, mungkin sepupunya" jawab valerin mencoba tenang.

"sepupu? tapi ngapain ikut kesini dah?" tanya marselino.

Pertanyaan marselino membuat valerin terdiam dan berpikir, pikirannya sudah kemana mana.

"mungkin murid baru" ucap valeron yang tau perasaan valerin sekarang.

Zico dan perempuan itu turun dari motor dan langsung berjalan masuk kedalam sekolah, tanpa melihat adanya valerin disana, tapi yang membuat valerin kaget, perempuan itu menggandeng tangan zico saat berjalan meninggalkan parkiran.

'ini rintangan yang kamu bilang kemarin co?' batin valerin.

^^

Didalam kelas valerin terus memikirkan zico yang datang bersama seorang perempuan, bahkan zico tidak mengabarinya, atau menghampiri valerin kekelasnya seperti hari hari biasanya, pikiran valerin makin kacau, apalagi kemarin zico bicara soal rintangan dalam hubungan mereka setelah masalah yang lalu sudah selesai, valerin juga sudah berjanji akan tetap bertahan dan berjuang bersama sama dengan zico jika rintangan itu datang pada hubungan mereka.

"rin, kantin?" tanya naza pelan.

Naza dan anel sudah mengetahui tentang zico yang datang bersama perempuan lain, karena tadi valerin sudah bercerita pada mereka.

"ayo" valerin menjawab dengan lemas, lalu berjalan mengikuti naza dan anel.

Sebelum sampai dikantin, valerin melihat kearah zico bersama perempuan yang sangat ia ingat wajahnya, mereka berjalan ke arah valerin, valerin mencoba menetralkan perasaannya ia tidak ingin marah marah sebelum mengetahui kebenarannya.

"rin" panggil zico pelan.

Valerin mengangguk sambil tersenyum miris.

"kenalin, dia... Sabrina" ucap zico pelan sambil menunjuk ke arah sabrina yang berdiri disampingnya.

"haii, aku sabrina, panggil aja bina" sabrina mengulurkan tangannya ke arah valerin.

Valerin menerima uluran tangan sabrina.

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang