Setelah kejadian disekolah tadi, akhirnya zico memutuskan untuk mengantar valerin pulang, takut jika valerin pulang terlalu malam, ketakutan zico tadi menjadi kenyataan.
"kamu gapapa kan langsung pulang?" tanya zico pada valerin yang baru saja turun dari motor zico.
"gapapa ko" valerin tersenyum manis pada zico.
"besok aku ajak kamu jogging"
"janji ya?" valerin mengulurkan jari kelingkingnya di depan zico.
"janji sayang" bukannya menerima uluran tangan valerin, tangan zico malah terulur untuk mengacak rambut valerin.
"zicooo berantakan" ucap valerin sambil menyisiri rambutnya menggunakan jarinya.
"tetep cantik" goda zico.
"apaansi, gembel"
"gombal"
"terserah aku dong"
"iya sayang, yauda aku pulang ya" pamit zico dan langsung menaiki motornya.
Valerin berjalan mendekat kearah zico, dan langsung memeluk zico dari samping.
"hati hati ya" ucap valerin pelan.
Valerin melepaskan pelukannya dan melihat raut muka zico sudah tidak lagi menahan marah seperti sebelumnya, valerin sedikit lega.
^^
"pacaran terus" ucap valeron saat valerin masuk kedalam kamarnya.
"sirik aja lo" ketus valerin.
"ga sih, b aja"
"yauda besok lo pacaran sana" valerin merebahkan badannya di kasur kamar valeron.
"ko lo ngeledek" ucap valeron yang masih sibuk dengan game nya.
"ngeledek apa, kan lo udah punya pacar"
"siapa njir?"
"si aura?" tanya valerin.
"cuma tantangan" ucap valeron santai.
Valerin terkejut, benar apa yang dikatakan rendy, valeron dan teman trmannya hanya mempermainkan aura.
"tantangan dari siapa?" tanya valerin intens.
"si dua curut" valeron masih fokus pada gamenya.
"lo gaboleh mainin hati cewe kaya gitu yon" ucap valerin memperingatkan adiknya.
Valeron mengentikan gamenya, dan menatap valerin serius.
"gue ga mainin cewe, gue main ToD doang ka, dapet tantangan dari si thalla, suruh deketin cewe yang suka sama gue, dan marsel nyuruh gue deketin aura" jelas valeron.
"ya tapi kan sa-" ucapan valerin terpotong ketika mulutnya sudah ditutup oleh tangan valeron.
"udah ya kaka ku sayang, jangan tanya tanya lagi, oke?"
"is apaan si, tangan lo bau sumpah" valerin memukul tangan valeron kasar.
"enak aja lo"
Valerin tidak berniat menjawab, ia langsung pergi kekamarnya tanpa berpamitan pada valeron.
^^
Pagi minggu yang cukup cerah untuk dua insan yang sekarang sedang berada di taman yang sangat ramai, banyak orang berlalu lalang dengan berjalan kaki, dan ada juga yang bersepeda, dan sesuai janji zico pada valerin kemarin, bahwa dia akan mengajaknya lari pagi hari ini.
"kita berdua aja?" tanya valerin pada zico yang sedang menaruh helm nya diatas motor.
"kamu mau nya berapa?" tanya zico sambil tersenyum gemas pada valerin.
"kirain kamu ajak temen temen kamu"
"mereka ga bangun jam segini sayang" ucap zico.
Valerin hanya mengangguk mengerti.
"ayo" zico berlari kecil meninggalkan valerin.
"ih tungguin" valerin mengejar zico mencoba menyamakan langkahnya.
Empat putaran sudah mereka jalani dan ini putaran yang ke lima, zico tiba tiba berhenti berlari membuat valerin yang berlari di belakang menabrak punggungnya.
"aduhh, kalo ngerem bilang dong" ucap valerin sambil mengusap keningnya.
Zico tertawa melihat wajah kesal valerin, dan langsung berjongkok di depan valerin seperti seseorang yang ingin menyatakan cinta, valerin terkejut apa yang mau zico lakukan.
"kamu ngapain sih?" tanya valerin memegang pundak zico.
"tali sepatu kamu lepas, aku iket dulu" jawab zico dan langsung mengikat tali sepatu valerin yang terlepas.
"kirain kamu mau nembak aku lagi" canda valerin.
"kalo ditembak lagi juga jawabannya sama aja" ucap zico setelah selesai mengikat tali sepatu valerin.
"engga, kamu aku tolak" ucap valerin sarkas.
"ko gitu?"
"eh gajadi deh" valerin tertawa melihat zico yang memasang ekspresi heran.
"ayo lari lagi" ajak zico.
"gamau ah cape" keluh valerin.
Zico yang paham langsung berbalik badan dan berjongkok di depan valerin, membuat valerin menyerit bingung.
"cepet naik, katanya cape"
Setelah mendengar ucapan zico, valerin langsung menaiki punggung zico dan mengalungkan kedua tangannya di leher zico dengan erat.
"aku berat ga co?" tanya valerin.
"berat"
"berapa kilo?"
"100 kayanya"
"mulutnya ketauan gapernah disekolahin" ucapan valerin mampu membuat zico tertawa, dan langsung menggendong valerin pergi dari tempat itu menuju ke parkiran motornya.
^^
Heyoo!
Kalian suka aku up dua part atau satu satu aja?
Komen coba:)Next?
Mifta Sachfira
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boyfriend & My Possesive Brother
Romance[COMPLETED] Sutan Diego Zico Muhamad Valeron Dasha Valerin Dasha Valerin wanita yang sangat beruntung karena memiliki 2 laki laki yang benar benar sayang padanya yaitu adiknya Muhamad Valeron dan kekasihnya Sutan Diego Zico. Tapi Valerin selalu...