39~ Bosan.

694 44 11
                                    

Zico dan valeron saat ini masih berada di tempat itu, tempat dimana zico meluapkan semua emosinya pada orang yang sudah mencelakai kekasihnya.

Sebenarnya kalau tidak ada valeron, zico mungkin sudah menghabisi orang itu saat ini, dan menyuruh anak buahnya untuk membereskan jasat orang itu, tapi sayangnya niatnya itu tidak terlaksana, valeron bersamanya, dia tidak ingin dituduh sebagai pembunuh untuk kedua kalinya.

"lo jangan bilang verin soal ini" ucap zico datar pada valeron.

Valeron menyeringai.

"tanpa lo suruh pun gue tau apa yang harus gue lakuin" ucap valeron.

Zico mengangguk.

"tapi jangan lo kira gue kasian sama lo, gue cuma gamau kaka gue sedih lagi gara gara lo" ucap valeron sarkas.

Zico hanya melirik ke arah valeron sekilas, tidak berniat membalas perkataan valeron sama sekali, karena itu akan semakin memperburuk keadaan.

Ponsel valeron berdering, ada panggilan masuk, valeron langsung mengangkat panggilan tersebut.

dari Athallah🐒.

"hallo"

"lo dimana, kaka lo nyariin aja ni"

"gue pulang sekarang"

"masih sama zico ga?"

"masih, kenapa?"

"sekalian suruh dia kesini"

"lo kasih tau kaka gue kalo gue pergi sama zico?"

Zico yang merasa terpanggil menengok ke arah valeron.

"iya lah, gua ma jujur"

"bego"

"anjir lo ye, gatau terimaka-"

Valeron memutuskan panggilan secara sepihak, karena athallah tidak akan berhenti bicara kalau tidak seperti ini.

"kenapa?" tanya zico.

"verin nyuruh lo kesana" ucap valeron singkat, kemudian mereka langsung naik keatas motornya dan bergegas menuju rumah sakit.

^^

"gaada akhlak ye si peron main matiin aja" gerutu athallah.

"yang sabar, ini ujian" ucap marselino sambil menepuk pundak athallah.

"mereka dimana?" tanya valerin yang masih berbaring di bankarnya

"gatau, tapi lagi jalan kesini" jawab athallah.

Valerin hanya ber oh ria, kemudian kembali melamun.

Butuh waktu lima belas menit untuk zico dan valeron sampai dirumah sakit, karena jarak nya memang tidak terlalu jauh dari rumah sakit.

"assalamualaikum" salam valeron saat masuk kedalam ruangan.

"waalaikumsalam"

"yon, zico man-" ucapan valerin terhenti ketika melihat zico berjalan dibelakang valeron.

"hai" sapa zico pada valerin.

"haii co, kamu dari mana aja sama valeron" valerin melirik valeron dan zico bergantian.

"ada urusan dari sekolah sebentar" jawab valeron cepat.

Valerin yang ragu akhirnya hanya ber oh ria, padahal ada yang mengganjal, valerin tau mereka berdua sedang menyembunyikan sesuatu, karena tadi athallah bilang valeron dan zico sangat buru buru ketika meninggalkan sekolah.

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang