"co, ini dari kamu kan?" tanya valerin pada zico yang berdiri disamping kursi rodanya .
"bukan" jawab zico.
"kamu bercanda ya, kamu mau surprise in aku kan?" tebak valerin.
"sumpah itu bukan dari aku, coba kamu baca suratnya"
Valerin keheranan, dan langsung membuka surat yang ada di bouquet itu.
Valerin membacanya, dan melihat siapa pengirimnya, tapi setelah mengetahui siapa yang mengirim bunga itu, valerin menatap zico dengan tatapan yang sulit diartikan.
Zico tiba tiba tersenyum.
"tuh kan bener ini dari kamu" valerin memeluk boneka beruang merah muda yang diberikan zico.
"suka ga?" tanya zico berjongkok didepan valerin.
"suka banget, makasih yaaa" valerin memeluk zico erat, dan zico juga membalas pelukan valerin.
"jangan sedih lagi ya" ucap zico, valerin melepaskan pelukannya.
"kamu ko bisa sekongkol sama anak kecil tadi, gimana ceritanya?" tanya valerin penasaran.
"kamu gaperlu tau, yang penting sekarang kamu seneng aja" ucap zico sambil tersenyum manis.
"aku jadi pengen nangis" valerin mengelap matanya yang sedikit berair.
"jangan nangis dong" zico menangkup pipi valerin.
Valerin tertawa lalu sekali lagi memeluk zico.
"thank you for everything, I'm lucky to have you"
"harusnya aku yang ngomong gitu" ucap zico sambil sedikit tertawa.
"thank you for everything, I'm lucky to have you, you are the most beautiful thing in my life"
Valerin tersenyum setelah mendengar ucapan zico tadi, sedikit tapi mampu membuatnya terbang ke langit.
*ini bunga dari zico hihi
^^
Zico membawa valerin kembali ke kamar inap nya, karena hari sudah gelap.
"yang pacaran dari mana aja ni" goda athallah yang masih berada di kamar valerin.
"kepo bener jomblo" marselino melemparkan kacang ke arah athallah.
"ngaca coba bang"
Valerin hanya menggelengkan kepalanya, sudah biasa suasana seperti ini antara athallah dan marselino, lalu perhatian valerin tertuju pada sesuatu yang ada di bankar nya.
"ini dari siapa?" tanya valerin sambil mengambil bouquet bunga di atas bankar itu.
"tadi ada suster kasih itu, nama pengirimnya ga dikasih tau, tapi itu buat lo" jelas valeron.
Valerin menautkan kedua alisnya, kemudian melihat ke arah zico.
"ini dari kamu lagi kan?" tebak valerin.
"bukan"
"serius, kamu kasih ini lagi ke aku?"
"kali ini serius, sumpah itu bukan dari aku, kalo yang tadi emang dari aku" jelas zico.
Valerin melihat ada surat didalamnya, dan langsung membukanya.
Valerin terkejut ketika melihat nama yang tertera disana.
Ilham.
"siapa?" tanya zico.
"dari ilham co" ucao valerin pelan.
Zico hanya diam.
"serem banget njir bunganya warna item, gada yang lebih bagus apa ya" gerutu marselino.
"kecemplung got kayanya itu sel" timpal athallah.
"coba gue liat" valeron mengambil bunga itu dari tangan valerin.
Valerin menatap ke arah zico.
"kamu ga marah kan?" tanya valerin pada zico yang sejak tadi diam.
"engga"
"serius?" valerin memastikan.
"aku ga marah sayang" zico tersenyum, lalu menggendong valerin untuk kembali berbaring ke atas bankar nya.
Valerin menghembuskan nafas lega, untung saja zico tidak marah padanya, tapi seharusnya memang tidak marah padanya, tapi pada ilham. seharusnya.
"apa tujuan si ilham kasi bunga item ke ka verin ya" ucap athallah sambil menimang nimang.
"mungkin mau kasih merah, cuma kecemplung got, kaya yang lo bilang" canda marselino.
"gajelas emang hidupnya ilham dark kaya bunga ini" ucap athallah sambil tertawa.
"gue buang aja ya?" tanya valeron sambil berjalan menuju tempat sampah dekat pintu.
"jangan" cegah zico lalu menghampiri valeron.
Valeron menautkan alisnya menatao ke arah zico.
"ini mungkin teka teki selanjutnya" bisik zico pada valeron yang sekarang menyeringai.
Valerin menatap keduanya curiga.
'apa yang mereka omongin?'
^^
Ini bunga dari ilham, kalo kata athallah abis kecemplung got, emang bener bener si thalla ma wkwk
Mifta Sachfira
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boyfriend & My Possesive Brother
Romance[COMPLETED] Sutan Diego Zico Muhamad Valeron Dasha Valerin Dasha Valerin wanita yang sangat beruntung karena memiliki 2 laki laki yang benar benar sayang padanya yaitu adiknya Muhamad Valeron dan kekasihnya Sutan Diego Zico. Tapi Valerin selalu...