27~ Rencana.

693 42 14
                                    

Dikediaman Anthrax atau yang sering di sebut Marlchos itu, semua anggota berkumpul sesuai dengan perintah dari Bachdim, mereka membahas dan merencanakan sesuatu jika akan menghadapi serangan mendadak nantinya.

"kita semua harus tetap siaga, jangan sampai ada yang lengah sedikitpun, dan kalian juga harus selalu siap jika terjadi penyerangan mendadak nantinya" tutur bachdim selaku pendiri sekaligus ketua Anthrax angkatan pertama.

"satu lagi, gue udah tugasin beberapa mata mata buat jaga valerin, kalian sekarang tau, valerin jadi kelemahan zico sekarang, sama kaya dulu jennifer jadi kelemahan gue, jadi kalian juga harus tetap jaga valerin" tambah bachdim.

"maaf bang, apa untungnya kita jaga valerin?" tanya salah satu anggota baru.

Zico yang mendengar pertanyaan itu ingin sekali menjawab, tapi ditahan oleh nadeo.

"valerin sekarang jadi kelemahan ketua geng kalian, kalo sampe terjadi apa apa sama valerin karena Ranx, mereka bakal minta kita buat nyerah, kalo engga, mereka bakal lakuin sesuatu pada yang buruk pada valerin, paham?" jelas nadeo dengan tegas.

"paham bang"

"gue udah suruh mata mata dari segala penjuru buat selalu jaga valerin" ucap zico.

"bagus, tugas mereka jaga valerin dari jauh, kalian jaga valerin dari dekat" timpal nadeo.

"semua keperluan serangan mendadak udah gue siapin, kalian bisa langsung bawa semua itu, dan tetap waspada, jangan sampai lengah sedikitpun" jelas zico.

"dan ingat, jangan buat keributan sendiri kalau tidak ada yang memulai, paham?" tambah zico.

"paham" seru semua anggota Antraks.
"baik, rapat kali ini sampai disini, ingat pesan kita tadi" tutur nadeo.

"Anthrax!" teriak bachdim.

"Fight to the death!" balas semua anggota Anthrax.

^^

"kamu adalah bukti, dari cantiknya paras dan hati, kau jadi harmoni saat ku bernyanyi, tentang terang dan gelapnya hidup ini, ka-"

"berisik bego! lo kalo nyanyi yang enakan dikit napa" hardik rendy pada beckham yang sedang bernyanyi dan memetik gitar milik zico yang sengaja ditinggal di marlchos.

"tau lo nyet!" timpal dewa.

"gasuka banget si liat temennya seneng" ucap beckham tidak terima.

"emang lo temen gue?" tanya rendy sarkas.

"bry, rendy jahat tuh bry" adu beckham pada brylian yang sedang bermain catur dengan zico.

"najis lo!" brylian melempar anak catur kearah beckham.

"zico-"

Ucapan beckham terpotong saat ponser zico berdering.

Zico menatap layar ponselnya dan menyeritkan keningnya ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"valerin?" gumamnya dan langsung mengangkat panggilan itu.

"zicoooo!" teriak valerin sambil terisak.

"kamu kenapa" tanya zico bingung.

"kamu cepet kesiniii! aku takut! "

"kamu kenapa rin?" tanya zico semakin panik.

"kamu cepetan kesiniiii, sekarangg!"

"jawab aku, kamu kenapa?" tanya zico semakin panik.

"cepetan zicooo!"

Panggilan terputus, zico sangat khawatir sekarang.

"kenapa co?" tanya brylian.

"gue cabut!" zico langsung bergegas pergi meninggalkan marlchos.

^^

Zico yang tergesa gesa segera melepaskan helm nya dan langsung berlari masuk kerumah valerin, kekhawatiran zico memuncak ketika melihat pintu rumah valerin terbuka lebar.

"rin, valerin!" panggilan zico menggema di seluruh ruangan.

Hening, sepi rumah valerin benar benar kosong.

"valerin!" zico langsung menaiki tangga menuju kamar valerin.

Zico melihat valerin yang duduk meringkuk diatas kasurnya sambil menangis dan langsung mendekap valerin dalam pelukannya.

"kamu kenapa?" tanya zico pelan.

"aku takut" ucap valerin dalam pelukan zico.

"takut apa? mama sama papa mana? valeron?" tanya zico berturut turut.

"mama sa-ma papa kerumah tante, valeron main sama athallah" jawab valerin sambil sedikit sesenggukan.

"yauda tenang dulu, kamu cerita ada apa?" zico melepaskan pelukannya dan mengusap air mata valerin.

"a-aku tadi lagi ambil liptint aku jatoh ke kolong, te-terus ada cicak, jatoh dan huaaaa ke rambut aku" tangis valerin semakin kencang.

Zico yang sedari tadi merasa khawatir berlebihan menghembuskan nafas kasar dan sedikit lega, setidaknya bukan orang jahat yang masuk kerumah dan menyakiti gadisnya.

Zico kembali menarik valerin kedalam pelukannya, zico memang tau dari dulu valerin sangat takut dengan cicak.

"ck! aku kira ada anggota Ranx masuk rumah kamu, atau perampok, soalnya pintu rumag kebuka lebar" ucap zico sambil mengusap kepala valerin.

"ya tetep a-aja serem co, cicaknya jatoh kerambut a-aku" ucap valerin.

"yaudah, sekarang udah gaada kan cicaknya" ucap zico pelan.

Valerin mengangguk sebagai jawaban.
"liptint kamu udah diambil?" tanya zico pelan.

"belum, dikolong situ" valerin menunjuk kolong lemarinya.

"aku ambilin, kamu tunggu sini" zico bangkit untuk mengambil liptint valerin dikolong lemari.

Saat zico mencoba mengambil liptint valerin, tangannya tidak sengaja menyentuh sebuah kotak berukuran kecil di dalam kolong lemari valerin, zico mengambil kotak itu dan melihatnya dengan teliti.

'ilham? dan... tengkorak?'

^^

Happy Satnight semuaa 😘
Malming up 1 atau 2 ni enaknya?

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang