42~ Selidik.

657 49 8
                                    

Seperti yang dikatakan oleh dokter kemarin, valerin sudah diperbolehkan pulang oleh dokter tapi belum diperbolehkan masuk sekolah untuk dua hari kedepan, karena luka di kepalanya belum sembuh sepenuhnya.

"ka yin ga masuk ya hari ini?" tanya athallah pada valeron yang sudah berada diatas motor nya.

"masih belum boleh" jawab valeron singkat.

"ron serius kita diajak ke marlchos?" tanya marselino.

"iya"

"tapi ngapain?"

"yee kunyuk, kan veron tadi udah cerita, kita bantu selidikin terror" athallah menoyor kepala marselino.

"ya maap si kan mastiin aja"

Tak lama kemudian, zico datang bersama keempat temannya.

"ayo" ajak zico pada valeron.

"skuy" jawab athallah bersemangat.

Ini yang athallah inginkan, menjadi bagian dari marlchos.

^^

"oke kalian semua sudah berkumpul?" ucap bachdim memastikan.

"lengkap bang" jawab zico.

"soal terror dirumah sakit semalam, itu bukan terror yang biasa, pelaku terror ini mungkin sangat licik" bachdim menjeda ucapannya sambil memantau agar semua memperhatikan nya.

"kalian bayangin, rumah sakit bisa dimasukin orang sembarangan di jam jam seperti itu, bisa jadi orang itu menyamar sebagai bagian dari rumah sakit, agar bisa memasuki lingkungan rumah sakit" lanjutnya.

"kita ada beberapa bukti, mungkin dari kalian ada yang punya pendapat soal ini?" tanya nadeo.

Athallah dan marselino melihat gambar yang ditunjukan oleh nadeo, dan mereka langsung beradu pandang.

"mawar kecebur got?!" seru athallah dan marselino bersamaan.

Valeron mengernyit.

"maksudnya?" tanya nadeo.

"mawar hitam yang beberapa hari lalu dikasih sama ilham buat ka verin, ya ga sih?" tanya athallah pada marselino.

"iya bener banget" jawab marselino.

"ilham?" tanya bachdim.

"mantan verin" bisik nadeo.

Bachdim mengangguk paham.

"tapi kalo ilham pelakunya, gimana dia bisa masuk kedalam rumah sakit tengah malam?" tanya sagara.

"mungkin dia nyamar jadi obe" ceplos marselino.

"masuk akal"

"kenapa ga langsung cek cctv rumah sakitnya aja bang?" tanya athallah.

"ide bagus, athallah, marselino, zico, valeron, nadeo ikut gue ke rumah sakit sekarang, yang lainnya tetap disini sampai gue kasih komando, paham!" seru bachdim.

"paham!"

^^

Sampai dirumah sakit, bachdim dan nadeo meminta izin pada pihak rumah sakit untuk melihat salah satu cctv yang ada disana, dan tidak butuh waktu lama untuk mereka meminta izin, karena penjelasan mereka cukup terpercaya apalagi mereka sudah meminta bantuan saksi pada officeboy yang membantu mereka semalam.

"kejadiannya dimana, kapan dan jam berapa?" tanya petugas ruang cctv.

"kamar sakura, kemarin, tepat jam 12 malam" jawab zico tepat.

Petugas itu memutar kembali rekaman cctv berdasarkan info dari zico.

Didalam rekaman itu, terdapat seseorang dengan pakaian officeboy melintas di depan kamar valerin, pria itu berjalan bolak balik di depan kamar itu sambil membawa botol dan kresek hitan, lalu menit berikutnya dia berhenti di depan kamar, dia menunduk di depan pintu kamar, detik kemudian gelap karena listrik padam kemarin.

"boleh di pause bagian orang itu berdiri?" tanya athallah.

Nadeo tersenyum, dugaannya benar, dengan adanya athallah dan marselino disini, akan membantu penyelidikan yang dilakukan.

Athallah dan marselino memperhatikan dengan detail objek yang ada di monitor.

"mukanya ga kliatan jelas" ucap bachdim.

Semua masih diam menunggu athallah dan marselino selesai mengamati.

"apa disini semua obe pake sepatu sneakers sama celana jeans?" tanya athallah pada petugas cctv.

"tidak dek, disini semua officeboy pakai seragam dan sepatu sesuai ketentuan" jawab petugas itu.

"berarti ini obe gadungan" ceplos athallah.

"eh bentar deh thal, lo inget jam tangan itu ga?" tanya marselino.

"pak boleh diperbesar gambarnya?" pinta bachdim.

Petugas itu memperbesar objek yang dimaksud oleh marselino.

"gue inget"

"ilham!" ucap athallah dan marselino bersamaan.

"ilham? lo yakin?" tanya nadeo.

"yakin banget bang, gue inget banget sama jam ini, terus mawar hitam itu juga kan dari ilham, semuanya menyangkut dia, ga menutup kemungkinan pelakunya dia bang" jelas marselino.

Lalu ponsel nadeo berdering, panggilan masuk dari brylian, nadeo langsung mengangkat panggilan itu.

"hallo"

"bang, tadi gue liat ilham pake seragam officeboy rumah sakit tempat verin dirawat"

"kejar dia"

"oke bang"

Brylian memutuskan sambungan.

"kenapa bang?" tanya zico.

"brylian liat ilham pakai seragam persis kaya gini" jawab nadeo.

"sekarang dia dimana?" tanya valeron.

"brylian lagi kejar dia"

"kita kesana sekarang" ucap bachdim lalu mereka semua bergegas pergi dari rumah sakit.

^^

Cocok jadi detektif ni athallah sama marselino wkwk

Next?

Mifta Sachfira

My Bad Boyfriend & My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang