25; kebetulan

1.2K 35 0
                                    

Alaska memberhentikan klxnya di minimarket depan perumahan Aileen, dia teringat akan masa awal aileen masuk sma,gadis cantik baik dan berbeda dari yang lain bahkan aileen lah cinta pertma alaska, tetapi
Takdir berbicara lain kedekatan mereka hanyalah kedekatan biasa, tak. sampai ketahap pacaran atau komitmen.

Alaska memasuki minimarket untuk membeli obat merah dan perban untuk membersihkan lukanya, saat memasuki minimarket alaska menabrak seorang gadis yang tak asing baginya.

"ka alaska,lo ngapain disini?"tanya aileen sambil memebersekan belanjaan nya yang berserakan akibat tabrakan dengan alaska.

"gue cuma mau beli..." aileen langsung memotong pembicaraan.

"muka lo ko pada luka gitu, lo ke rumah gue dulu aja ya ka gue obatin" tawar aileen,alaska hanya menganguk.

Alaska memakrkirakan klxnya di pekarangan rumah aileen, mereka memasuki rumah bernuansa monokrom tersebut dan menjumpai sosok diana yang sedang menyiapkan makan malam.

Alaska duduk di ruang tamu sedangkan aileen menghampiri diana dan memberikan sebuah plastik berukuran sedang.

"ini ma" ucap aileen sambil menyodorkan plastik putih.

"kamu taro di meja ya, itu siapa di depan?" tanya diana.

"kaka kelas aku ma"

"pacar kamu kali, cepet kasih minum" perintah diana.

"ih engga ma,beneran itu kaka kelas aku" ketus aileen sambil mengecutkan bibirnya.

Aileen langsung membawakan jus orenge dan cemilan ringan, aileen menjumpai alaska yang tengah melihat lihat fhoto keluarganya, terdapat eartha disana, alaska beragaoan bahaa eartha beruntung mendapatkan keluarga yang sangat harmonis

"ka...." ucap aileen tiba tiba membuat alaska terbangun dari lamunanya.

"eh iya apa?"

"ka tunggu dulu ya, aku ambil obat merah sama perban nya"

"iya" alaska membalasnya singkat.

Aileen meninggalkan alaska, alaska mengahampiri diana yang berada di ruang tv menonton film sinetron.

"tante" alaska bersalaman kepada diana.

"eh iya duduk,sini"

"kamu kaka kelasnya aileen? atau pacar aileen?" tanya diana sambil di iringi senyum kecil.

"kaka kelas aileen tante" balas alaska ramah.

"itu pelipis sama muka kamu kenapa? kamu habis berantem ya?" duga diana sambil melihat luka pada wajah alaksa.

"engga ko tante ini cuma jatoh aja" bohong alaska.

"kamu gausah bohong, tante punya anak laki laki melihat kamu tante teringat sama eartha pada masa putih abu nya dulu ,setiap dia berantem pasti bilang nya habisa jatoh" jelas diana sambil melihat luka pada alaska

Tak lama aileen menuruni anak tangga dan menjumpai diana sedang mengobrol dengan alaska.

"ka sini aku obatin" kata aileen sambil duduk di sebelah alaska.

Diana meninggalkan ruang tv dan bergegas kedapur untuk menyiapkan makan malam kembali.

" sini aku bersihin dulu"

"adu perih" keluh alaska sambil memegang peipisnya.

"kalo engga di obatin nanti infeksi" cibir aileen.

"lagian ngapain berantem terus mau jadi apa, nih ya ka aku kasih tau cewe itu ga suka cowo yang sering berantem, gaada romantisnya tau" ucap aileen.

"siapa bilang cowo nakal ga bisa romantis" alaska berbicara lantang membuat hati aileen berhenti sejenak. bukan karena baper tapi perkataan alaska memang ada benarnya.

"ini aku pakein obat merah dulu ka" aileen berusaha mengalihkan pembicaraan.

Alaska selesai di obati, diana mengajak alaska makan malam bersama dengan diana dan aileen.

"Alaska makan bareng disini ya" tawar diana ramah.

Aileen bingung mengapa mamany terlihat akbar dan sangat baik padahak aileen tidak di perbolehkan membawa temen lelakinya kerumah.

"iya tante makasih"

Alaska duduk behadapan dengan diana,sedangkan aileen duduk berdampingan dengan alaska dina memancarkan senyum terus kepada alaska.

"eartha ga pulang,dia harus meating besok ke balik papan makanya dia ga pulang" ujar diana sambil menyajikan makanan kepada alaska.

"oh ya, aku ga nyangka ka eartha bisa sukses dan lanjutin perusahaan papa"

Mereka menyelesaikan makan malamnya, alaska berpamitan kepada diana, dan mengucapkan terimakasih juga kepada aileen yang sudah mengobatinya.
Alaska menyalakan motor klxnya, aileen berteriak,

"jangan berantem lagi" teriak aileen,alaksa hanya memberikan jawabn jempol tangan.

Di perjalanan alaska terus membayangkan sosok aileen,dia berharap dekatnya sama aileen tidak untuk hari ini saja tetapi untuk selanjutnya.

❄️❄️❄️

Alaska memasuki rumahnya dan menjumpi sosok edria tengah bermain bersama violet, alaaska langsung menciumi pipi violet dan mencubit hidung adik kesayangan nya edria.

"ih sakit tau bang" decak edria sambil mengacak acak rambut gondorong alaska.

"Hahaha" alaska hanya tertawa,edria menyadari muka alaska yang di perban.

"itu lo kenapa?"

"biasa"

"bundaaaaaaaaa" teriak edria, aliza yang semula sedang membuatkan susu buat violet langsung menghampiri ke ruang tamu.

"apa ri,jangan teriak teriak udah malem" ucap aliza.

"liat bang alaska,berantem lagi sampe mukanya di perban gitu"

Aliza langsung memalingkan wajahnya ke arah alaska dan memarahi alaska.

"kamu ga bosen berantem mulu, mau jadi apa kamu alaska" ceramah aliza, alaska hanya menunduk tak menjawab.

"kamu itu laki laki,nanti kamu bakal mimpin keluarga kalo kamu sekarang berantem mulu nanti kamu mau gimana kedepanya, kamu ga kasian sama muka kamu yang tiap saat kena cedera mulu"

"kasian bun" balas alaska dengan nada yang sedikit rendah.

"udah sekarang kamu mandi terus makan,jangan lupa istirahat nanti bunda obatin lagi" kata aliza.

"iya bun,alaska ke atas dulu"

"iya ih sana bau juga" cibir edria.

Alaska langsung menjitak edria membuat edria meringis kecil,

"bunda abang alasaka" teriak edria.

Alaska kabur menaiki anak tangga dan langsung mengunci pintu kamarnya menghindar dari kejaran edria lateshia.

( Hm, gimana ceritanya,ada yang kangen sama alaska aileen ga?🙆🏿‍♂️)

HALLO GAIS JANGAN LUPA VOTE,COMENT
AND SHARE CERITA INI DAN JANGAN LUPA SELALU BACA YA🖤🖤🖤🖤
FOLLOW INSTAGRAM AUTHOR AGAR KALIAN BISA LEBIH DEKAT DENGAN AUTHOR @iniirwann

SALAM

ALASKA❄️

AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang