Alaska menghisap rokoknya, shania tidak seperti biasanya, shania mendekatkan tubuhnya ke alaska. dia kemudia menatap alaska yang tengah sibuk menghisap rokok yang ada di bibirnya.
"alaska" ucap shania dengan nada rendah.
"hm"
"maafin gue ya, gue lupa hari ini ada janji sama sean"
"terus"
"gue gabisa nemenin lo ketemu lunar" jawabnya dengan sedikit merasa bersalah.
"santai gue bisa sendiri"
alaska membuka handphonenya ada beberapa pesan dari edria,alaska terpaksa harus masuk kembali ke antariksa. alaska paling nurut jika adiknya memintanya,sepertinya ada hal yang cukup serius. sebab edria tidak pernah bahkan meminta tolong kepada alaska jika kakanya tidak peka.
Alska berjalan di koridor sekolah, beberapa murid cewek memeperhatikan alaska, sejujurnya alaska cukup risih di perhatikan seperti aktor, tapi mau bagaimana lagi dia tidak bisa menutup jutaan mata.
Edria nampak duduk di kursi lorong, bersama aileen dan aqilla.
"abang" panggil edria, alaska menghampiri edria dan duduk di samping gadis cantil tersebut.
"lo kenapa?" tanya alaska sedikit rasa khawatir.
"gue ga kenapa napa ko, shania tadi nelfon gue dia gabisa nemenin lo ke lunar, dia minta gueee tapi gue harus les sasing kan, terus gimana, apa gue bolos aja ya bang?"
"gue bisa sendiri, lo gaboleh bolos" balas alaska.
"tapi..."
"gue bisa sendiri" timbal alaska sambil menepuk bahu adik perempuanya tersebuut.
Edria berbalik ke arah aileen. "lo bisa ga nemenin abang gue hari ini" ucap edria kepada aileen.
"gueeee?" balas aileen dengan sedikit gerogo yang terlihat jelas di wajahnya.
"gausah gue bisa sendiri"
"boleh ko" sambung aileen.
"tapi gleen?"
"gue udah gaada apa apa lagi sama dia"
Edria, bersama kedua temenya pamit ke alaska untuk masuk kelas, alaska tetep duduk di koridor sekolah sambil terus menelaah ucapan aileen, sebetulnya itu kabar baik baginya untuk kembali mendeketkan diri kepada aileen.
Tapi kenapa mereka putus pun menjadi bagian pertanyaan di benak alaska, pria tersebut beranjak dengan senyum yang terukir indah di kedua sudut bibirnya.
Alaska arkana
Gue jemput lo di halte depan sekolah nanti, selamat belajar alien.
Aileen tersenyum, sejujurnya apa sih perasaan dia kepada sosok alaska, dia sudah hampir lumayan lama menaiki kereta yang salah, dia terbutakan oleh hawa "nafsu" nya sampai dia melupakan alaska, aileen tidak memungkiri bahwa dirinya memang jahat kepada alaska.
Aileen terus tersenyum padahal biasanya dia tidak seperti ini, bahkan sekalipun saat di tembak gleen bener bener belum pernah merasakan seperti ini. edria dan aqilla memperhatikan aileen yanh senyum senyum sendiri membaca ponselnya.
"aileen sini maju" tegas guru berkacamata coklat.
aileen benar benar tidak menanggapi perkataan guru di depanya, dia masih asik membaca handphonenya, kemdiam handphoneha di ambil paksa barulah aileen sadar bahwa guru killer sudah ada di hadapanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska
RomantizmTuhan selalu menghadirkan luka sekaligus bahagia, karena manusia hanya menjalakan irama dari sang pencipta. "Andai manusia bisa mengatur hati untuk suka kepada seseorang? mungkin gue gaakan terus mengejar lo?" Terkadang manusia memang begitu dia yg...