Shania mendatangi alaska yang sedang duduk bersama alano dan rael. shania di dampingi oleh gurls geng nya, shania meminta semua geng nga untuk pergi meninggalkanya sebentar.
"alaksa, gue perlu ngomong ama lu" ucap shania.
alaska berdiri dari kursinya dan menatap sinis shania. tatapan tajam yang tidak pernah shania dapatkan dari sosok sahabatnya biasanya sahabatnya semarah apapun dia takan berani marah kepada shania tapi shania menerima sebab ini semua kesalahanya.
"masih sadar juga, lo minta maaf kan?, gamalu?" balas alaska sinis. mulut pedas pria itu mulai menjalar ke tubuh shani.
"bukan gitu maksud gue ka?"
"maksud lo, lo puas udah celakain gue?" bentak alaska.
shania mematung biasanya gadis tersebut memberotak jika ada yang berani melawan bahkan menaikan nada tinggi kali ini shania membisu.
rael menenangkan alaska sedangkan alano mulai menenangkan shania yang tampaknya akan meneteskan buliran airmata, dan bener saja buliran air mata sudah terjatuh di area pipinya.
melihat shania yang sudah memerah dan menangis kecil, alaska langsung memeluk shania gadis itu nangis di pelukan alaksa.
"prank" bisik alaska.
shania kemudian melepaskan pelukany dan wajahnya berubah kesal.
"anjing lo, lo tu tau kan gue beneran tulus minta maaf"
"bangsat si alaksa anjing kirain gue lo beneran" saut rael.
"dakjal tu anak" sambung alano, alaska terkekeh meihat shania yang menangis.
"lo lebih baik pikirin sean, dia yang lebih perlu lo, kasian kan dia di musuhin anak anak bima sakti" cetus alaska, sambil menepuk pundak shania.
"makasih ya lo selalu ada buat gue, maaf gue udah jahat banget sama lo ka, " katany.
shania tersenyum dan mentraktir mereka bertiga, dia tidak bisa lama lama sebab tidak enak dengan temen temen wanitanya, shania kemudian pergi.
Bu delivia dan als ( aparatur lingkungan sekolah) sedang berpatroli mengawasi anak anak yang bolos jam pelajaan karena bakal ada penilai akreditasi sekolah.
bu delivia menjumpai tiga sekawan sedang asik mengobrol dan meminum ice tea, bu delivia langsung meneriaki mereka sontak mereka langsung menengok ke arah bu delivia serentak.
"woy masuk kelas" teriak bu delivia.
alaska tersenyum kemudian melambaikan tangan kepada bu delivia.
"bu sini nge teh bareng" teriak rael.
bu delivia langsung memasangkan muka tajam nya, dia kemudian mendatangi meja mereka dan menatap rael tajam.
"alano kamu ketua osis disini tapi perilaku kamu tidak mencerminkan kamu sebagai ketos" ujar bu delivia.
"sesekali bu"
jawaban alano membuat bu delivia meradang mereka bertiga di sered untuk menghormati tiang bendera, sampai jam istirahat kedua, tim akreditasi sudah mulai mengintari antariksa. bu delivia baru saja menyadari hukuman ini akan mengurangi poin akreditasi.
alaska, rael dan alano sengaja berhormat rapih saat bu delivia memarahi mereka sambil menghukum mereka, karena mereka melihat tim akreditasi memperhatikan mereka.
tim akreditasi menghampiri mereka, terlebih memghampiri bu delivia, muka bu delivia berubah menjadi pucat pasi.
"selamat siang bu"
"iya pak, selamat siang dan datang di antariksa high school" balas bu delivia terbata bata.
"saya memperhatikan antariksa sangat baik, bahkan mereka tetap menghukum murid nya yng melanggar padahal sedang ada penilaian akreditasi, jarang sekolah yang melakukan hukum di saat seperti ini, saya salut kepada antariksa tetap menjalankan hukuman dan tata tertib" ujar pria bertubuh besar tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska
RomanceTuhan selalu menghadirkan luka sekaligus bahagia, karena manusia hanya menjalakan irama dari sang pencipta. "Andai manusia bisa mengatur hati untuk suka kepada seseorang? mungkin gue gaakan terus mengejar lo?" Terkadang manusia memang begitu dia yg...