43; rangkaian masalalu

131 6 0
                                    


Buku bersampul hitam sudah ada di gengaman lunar, dia mulai membuka buka dia tersenyum melihat potret dirinya bersama dua orang yang dia sayangi, yaitu gleen dan alaska, dia sudah lama tak berjumpah alaska, entah bagaimana keadaanya dia pun tak tahu,sedang apa, dimana, bagai hilang di telan bumi, beberapa kali dia mulai mengingat akan terakhir kali bertemu dengan alaska tapi tak kunjung pulih, ingatanya memang lupa entah bagaimana dia pun terlupa jika dirinya koma sebab apa.

Beberapa kali dia menanyakan perihal alaska ke reno tak ada jawaban, pernah sekali reno menjawab bahwa alaskalah penyebab dirinya koma, tapi dirinya tak ada pertanda yakin sebab seberapa lupa ingatan seseorang tidak bakal melupakan rasa, iya rasa yang pernah seseorang sakiti. "tidak akan pernah lupa"

Tapi lunar yakin bukanlah alaska, dia beberapa kali ingin bertemu dan mencari alaska ke antariksa tetapi selalu ada saja halangan yang membuatnya gagal. entah sampai kapan dia bertemu alaska kembali, padahal dia cukup merindukan sosok sahabatnya tersebut, bahkan gleen sekalipun bungkam saat dirinya menanyakan perihal alaksa.

ting
ting
ting
ting

beberapa pesan masuk kedalam ponselnya, lunar meraih ponselnya dengan cepat, dan langsung menelfon orang yg menchattingnya tersebut.

"kenapa no?"

"lo lagi sibuk ga?"

"ngga nih, gue lagi nyantai"

"bisa ke cafe saturnus ga" ajak reno, lunar tak memberikan jawaban dia hanya terdiam saat mendengar kata cafe "saturnus coffe".

"lo ga lupa kan?"

"lunar"

lunar tertegun dari lamunanya. "iya no gue bisa, gue otw jam 7 ya, lo jemput gue dong di jalan setia budi"

"oke lun, lo siap siap gih, gue sama anak anak yang lain otw sekarang yak, nanti yang jemput lo gleen"

"okee". sambungan telfon pun mati, lunar terus berfikir dan menbayangkan saturnus coffe, tempt yang bener bener tidak asing untuknya, dulu saat lunar koma dia bener bener sering ketempat itu, bersama alaska dan gleen.

Alaksa memasangkan kedua airpodsnya di telinganya, dia berjalan sambil mendengarkan lagu milik arditho pramono "the bitterlove" , dia sangat menyukai lagu itu sebab seperi dirinya sekarang. alaksa mendeketkan dirinya ke dekat balkon kamaranya di raihlah sebuah figura yang di dalamya terdapat fhoto kedekatanya dulu dengan lunar dan gleen.

Dia sejujurnya sangat kagen, dan kembali teringat peristiwa dulu, sulit baginya untuk bercerita 3 pasang mata bersmaa untuk membicarakan kesalah pahaman peristiwa di masa lalu, walau semua sudah berlalu tetap alaska masih di salahkan oleh temen temen lunar yang lain, padahal faktanya tidak begitu.

alaska tidak sama sekali membenci gleen dia rindu akan sosok gleen tetapi satu kesalahan bukan berarti membuat lupa akan sejuta kenangan kan? tanpa sadar edria sudah berada di samping alaska, pria tersebut sama sekalintidak menyadari sama sekali.

"lo kangen ya sama mereka berdua"

alaska terkejut menyadari bahwa edria suda berada di sampingnya , entah berapa lama dia sudah hanyut dalam lamunanya.edria menghadapkan badan alaska kepada dirinya, dan memegangi bahu peria tersebut.

"wajar bang, kalo lo rindu sosok mereka bagaimanapun mereka pernah ada di bagian masa lalu di hidup lo, seharunya lo memberanikan diri untuk spik up dan ngobrol dengan gleen kenapa dia ngelakuin itu dan sejahat itu buat lo? lo seharusnya sadar setiap lo ketemu gleen pasti berantem padahal zaman lo dulu bareng bareng lo saling ngejaga kan? memang gue ga ada di posisi lo dan gue ga ngerti dalam kehidupan lo, tapi paling tidak gue bisa ngebantu lo buat lo bangkit dari masa lalu lo, dan gerakin tangan lo buat buka lembaran baru dalam hidup"

AlaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang