Suara ponsel milik alaska berdering nyaring, membuat ia terburu buru melihat siapa yang menelfonya.
ternyata panggilan Tak terjawab dari aileen.
Alaska langsung menelfon balik aileen,sambil menyetir di tengah macet yang melanda ibukota."aileen"
"hallo" ucap alaska.
"iya ka, aku minta maaf banget" balas aileen dengan rasa hati tak enak.
"kenapa?,kita jadi kan jalan?"
"maaf ya ka,aku gabisa ada urusan mendadak" ucap aileen dengan rasa tak enak.
"hallo,ka" sambung aileen, tak ada jawaban dari lawan telfon nya tersebut.
"eh iya gapapa next time aja" jawab alaska dengan perasan yang jauh dari kata tidak apa apa.
Alaska hanya bisa menelan salivanya dia kembali menyetir untuk ke cafe biasa ,karena kebetulan anak anak nya sedang berada di cafe tersebut untuk sekedar nongkrong nongkrong.
Alaska memasuki cafe dengan raut wajah kecewa membuat shania menyadari akan hal itu.
"lo kenapa njing bete banget muka lo?" tanya shania sambil menghisap vape nya.
"ngga"
"lo kalo ada masalah cerita bego" sambung rael yang fokus memainkan game nya.
"iya lo tolol,kek bocah smp ada masalah di pendem pendem hahahah" celoteh alano membuat shania dan rael tertawa kecil.
"sialan lo,udah ah gue cabut" ketus alaska sambil meninggalkan cafe.
"idih baper hahaha" sambung shania.
Shania pun ikut meninggalkan cafe untuk mengejar alaska karena dia ada perlu ke edria jadi shania akan menebeng dengan alaska.
"gue duluan" ucap shania sambil meninggalkan cafe.
Shania mengejar alaska yang sudah membukan pintu mobilnya.
"alaska" teriak shania.
"apaan,lo jangan malem malem nanti lo sakit" balas alaska.
"Iya,gue bareng ya ada perlu ke edria sekalian main ke bunda"
"masuk" balas alaska.
Shania memasuki mobil alaska, Alaska mulai menyalakan mobilnya, Sejujurnya alaska sangat perhatian dan sensitif akan shania sebab alaska mengetahui hidup shania,alaska dan shania sodara jauh alaska menggap bahaa shania sama seperti edria akan selalu ia jaga.
Tapi rasa perhatian yang secara tidak langsung alaska beri ke shania mendapatkan respon berbeda,shania menyukai alaska dan alaska mengetahui itu tetapi alaska tak mau membalas perasaan shania menurutnya alaska hanya pantas menyayanginya bukan mengecewakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alaska
RomanceTuhan selalu menghadirkan luka sekaligus bahagia, karena manusia hanya menjalakan irama dari sang pencipta. "Andai manusia bisa mengatur hati untuk suka kepada seseorang? mungkin gue gaakan terus mengejar lo?" Terkadang manusia memang begitu dia yg...