Sebuah kesalahan terjadi disini,
.....Kini cahaya matahari dengan bebas masuk dan menyinari seluruh sudut kamar bernuansa hitam abu-abu tersebut. Seorang wanita tampak sibuk menyiapkan pakaian dan jas untuk sang suami. Tak berapa lama kemudian, Hanbin keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan diri.
Pria berkulit putih itu kini tengah berdiri di depan cermin. Ia mengaitkan kancing terakhir kemejanya dan langsung membalut dengan jas berwarna hitam senada dengan celana kainnya. Sementara dilain sisi, seorang wanita dengan kaos putih polos berdiri memperhatikan suaminya yang kini sudah siap untuk berangkat bekerja.
"Kau yakin akan berangkat ke kantor hari ini?" tanya Jisoo dengan wajah polosnya. Ini adalah hari kelima wanita itu tinggal di mansion keluarga Kim. Dan beberapa hari kemarin Hanbin mengambil cuti setelah acara pernikahan mereka.
"Jangan menanyakan pertanyaan yang kau sendiri sudah tahu jawabannya." Hanbin membalik tubuhnya hingga membuat keduanya saling berhadapan namun dalam jarak yang cukup jauh.
Awalnya Jisoo tidak mempermasalahkan apakah Hanbin mau berangkat ke kantor atau tidak hari ini. Tapi ia cukup kesal karena tiba-tiba pagi tadi pria itu melarangnya masuk kerja. Bahkan Hanbin menyuruhnya untuk keluar dari pekerjaannya saat ini. Oh... yang benar saja. Apa yang akan Jisoo lakukan jika dia tidak bekerja. Mana mungkin ia menghabiskan waktunya seharian penuh di mansion, bisa-bisa mati bosan.
"Bin... bisakah kau membiarkanku tetap bekerja di restaurant?" Hanbin langsung membalik badannya dan mengambil tas yang tergeletak di atas ranjang tidur.
"Untuk apa kau bekerja? Jika kau butuh uang aku bisa memberi berapa pun kau mau." timpal Hanbin seraya menatap wajah Jisoo yang tampak sedikit kesal.
"Tapi, Bin—"
"Aku berangkat sekarang, ada hal yang harus kuurus. Aku akan sarapan di kantor." Hanbin berbalik dan memandang Jisoo sekilas, kemudian melangkah menuju pintu keluar. Wanita itu mendengus kesal melihat sikap suaminya.
.
.
.
Jisoo duduk di sofa sambil menonton televisi. Semua orang di mansion sudah pergi untuk mengurus urusan mereka masing-masing. Kecuali dirinya dan Bobby yang sekarang entah dimana. Sepertinya kakak iparnya itu belum keluar dari kamarnya lagi setelah acara sarapan tadi.
Jisoo menyandarkan kepalanya ke belakang dan menghela nafas panjang. Ia mulai bosan karena tidak ada hal yang bisa dilakukan di rumah sebesar ini. Tidak ada yang bisa diajak bicara apalagi jalan-jalan.
"Kau tidak keluar?" tanya seseorang yang langsung menarik atensi Jisoo. Ia menegakkan tubuhnya dan menoleh pada sumber suara. Pria bermata sipit itu sudah berdiri di samping sofa dengan penampilan rapi.
YOU ARE READING
✔ Beauty & The Jerk
Fanfiction[BINSOO STORY] Jisoo selalu kesulitan menggambarkan sosok Hanbin. Kesempurnaannya terbungkus rapi hingga membuat siapa saja yang melihat tak akan menyangka jika pria itu menyimpan kotak hitam didalam rongga hatinya. Bahkan ikatan pernikahan tak mamp...