Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku?
.....
Hari ini cuaca di Seoul sedang sangat bagus. Langit terlihat cerah tak berawan. Pohon sakura di pinggir jalan sudah bermekaran. Bahkan beberapa bunganya juga mulai berguguran terbawa angin. Pemandangan musim semi yang begitu indah. Seindah perasaan Jisoo sekarang.
Sudah enam hari dia tidak bisa melihat wajah sang suami secara langsung. Hanbin sedang berada di Jepang untuk urusan bisnis. Mereka hanya bisa berkomunikasi lewat telpon, itupun dengan waktu yang sangat terbatas.
Jika sesuai rencana, pria itu akan berada di Jepang selama satu minggu. Waktu yang cukup lama. Karena itu Hanbin meminta Bibi Jung untuk menemani Jisoo di rumah baru mereka selama ia tidak ada.
Jujur Jisoo memang sedikit kesal pada Hanbin karena pria itu meninggalkan Jisoo saat kondisi tubuhnya sedang tidak fit. Sudah beberapa hari ini ia sering merasa pusing dan terkadang mual. Awalnya Jisoo pikir hanya masuk angin biasa. Tapi lama kelamaan ia mulai tidak tahan jika terlalu sering mual. Hingga akhirnya hari ini wanita itu memutuskan untuk memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit tanpa sepengetahuan Hanbin.
Jisoo terus menyunggingkan bibir selepas keluar dari ruang pemeriksaan. Sekali lagi ia membaca lembaran kertas yang tadi ia dapat dari seorang dokter di dalam ruangan tersebut. Senyuman itu terus mengembang diwajah cantiknya.
Jisoo menyimpan kembali hasil tesnya ke dalam tas. Kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke suatu tempat. Untuk menghemat tenaga akhirnya Jisoo memilih naik taksi.
"Apa ini?" tanya Taeyang seraya mengernyitkan dahi tak paham. Ia menatap wajah sang putri penuh tanya.
"Ayah akan tahu setelah membacanya." ucap Jisoo dengan menahan senyum. Wanita itu baru saja memberikan amplop berisi hasil pemeriksaan kesehatannya.
Taeyang pun menurut dan mulai membuka lembar kertas tersebut."I-ini..." Raut wajah pria paruh baya itu langsung berubah setelah membaca isi kertas ditangannya.
"Soo-ya... k-kau hamil?"
Jisoo mengukir senyum diwajah cantiknya. Sebuah kabar bahagia baru saja datang dalam hidupnya. Ia juga berharap ini akan menjadi kabar bahagia untuk Hanbin. Karena saat ini buah hati mereka sedang tumbuh di perut Jisoo.
"Ya Tuhan... terimakasih..." Taeyang mengembangkan senyum diwajah pucatnya. Ia tampak sangat senang mendengar kabar tentang kehamilan putrinya.
"Selamat, Soo. Kalian akan segera menjadi orang tua. Apa Hanbin sudah tahu tentang ini?" tanya Taeyang seraya mengusap kepala Jisoo.
"Belum... Aku baru memeriksakannya hari ini dan Hanbin juga sedang di luar negeri. Aku akan memberitahu Hanbin saat dia pulang." jelas Jisoo dengan wajah melembut. Taeyang pun hanya menganggukan kepala paham.
"Oh ya, bagaimana keadaan ayah? Apa rasa sakitnya masih sering muncul?" Raut Jisoo langsung berubah cemas ketika mengingat kondisi ayahnya.
"Ayah baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir. Fokus saja pada kandunganmu, kau harus menjaganya dengan baik." nasehat Taeyang pada sang putri. Jisoo mengangguk seraya tersenyum.
Jisoo sudah tidak sabar ingin memberitahu kabar baik ini pada suaminya. Semoga dengan kehamilannya ini, Hanbin bisa sedikit mengurangi kesibukannya dan mulai fokus dengan rumah tangga mereka.
&&&&&
June masih memperhatikan pria di hadapannya dengan tatapan tajam. Jika bukan sepupu sendiri, mungkin sudah sejak tadi dia pergi dari tempat itu. Sepulang dari restaurant biasanya June akan langsung pulang, karena Chaeyoung sendirian di rumah. Ia tidak mau membuat istrinya naik pitam hanya karena terlalu banyak menghabiskan waktu diluar.
YOU ARE READING
✔ Beauty & The Jerk
Fiksi Penggemar[BINSOO STORY] Jisoo selalu kesulitan menggambarkan sosok Hanbin. Kesempurnaannya terbungkus rapi hingga membuat siapa saja yang melihat tak akan menyangka jika pria itu menyimpan kotak hitam didalam rongga hatinya. Bahkan ikatan pernikahan tak mamp...