Part 44

324 72 34
                                    

Backsound: Lee Hi—Breath
Ga tahu kenapa, tiap denger lagu ini rasanya baper mulu. Dalem banget :'(

.
.


Kau bilang suka memanggilku Oppa, tapi kenapa sekarang kau diam saja saat aku mengajakmu bicara?
.....





"Jika kau ingin namamu tetap bersih, sebaiknya kau bantu aku keluar dari tempat sialan ini, segera!"

Sepenggal pesan singkat itu berhasil membuat Yoona geram. Setelah rencananya gagal, sekarang dengan berani Seungri mengancamnya. Ia tak bisa tinggal diam. Pria itu bukanlah orang yang bisa dianggap enteng.

Yoona merasa harus melakukan sesuatu agar namanya tetap bersih dari kasus penculikan Jisoo.

.

.

.

Hanbin tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya begitu mendengar kabar dari pihak kepolisian bahwa Seungri, pelaku penculikan Jisoo baru saja kabur dari penjara. Padahal baru minggu lalu pria itu ditangkap dan proses penyelidikannya juga masih berlangsung. Jika Seungri benar-benar kabur, maka dapat dipastikan. Sebentar lagi akan ada masalah baru yang muncul.

"Bin, ada apa denganmu?" Sentuhan tangan Jisoo pada bahu Hanbin langsung menyadarkan pria itu dari lamunannya. Hanbin segera memasukkan kembali ponselnya dan mengajak sang istri untuk kembali duduk.

"Bukan apa-apa. Hanya urusan kantor." Hanbin hanya bisa mencari alasan seadanya agar Jisoo tidak curiga apalagi cemas. Kondisi istri dan kandungannya harus benar-benar dijaga setelah kejadian penculikan itu.

Tak lama setelah mendapat telpon dari pihak kepolisian, tiba-tiba saja Hanbin mendengar suara Hayi yang berlari sambil meneriakkan namanya.

"HANBIN OPPA!!!" teriak wanita itu dengan terburu-buru. Hanbin dan Jisoo mulai beranjak dari tempat duduknya karena merasa ada yang aneh dari sikap Hayi.






















DOOORRR






















Hanbin terbelalak shock saat mendengar bunyi tembakan memenuhi telinganya. Tubuhnya mendadak kaku dan di saat yang bersamaan, ia bisa melihat wajah Hayi dari dekat, bahkan sangat dekat. Sejak kapan wanita itu berdiri di hadapan Hanbin.

"O-o-oppa b-baik-baik ssaja?" Suara Hayi mulai terdengar putus-putus. Mata Hanbin memanas karena belum berkedip sedikitpun. Sementara wanita di depannya kembali terbatuk-batuk, bahkan sekarang disertai bercak darah.

Tubuh Hayi ambruk karena tak kuat menahan sakit. Peluru yang tadinya di arahkan pada Hanbin, ternyata malah bersarang di punggung Hayi. Wanita itu menjadikan dirinya sebagai tameng untuk melindungi kakaknya. Sebelum jatuh ke lantai paving, Hanbin berhasil merengkuh tubuh tak berdaya itu dan memeluknya erat.

"HANBIINN!!!"

Saat kesadarannya belum sepenuhnya terkumpul, tiba-tiba suara teriakan Jisoo memancing atensinya. Hanbin langsung menoleh dan mendapati dua pria asing sedang menarik dan memaksa Jisoo untuk masuk ke dalam mobil.

Dua kejutan dalam satu waktu. Hanbin ingin mengejar orang yang telah membawa pergi istrinya. Tapi sekarang ada Hayi yang juga membutuhkan pertolongannya.

✔ Beauty & The JerkWhere stories live. Discover now