Part 22

368 74 12
                                    

Hal apa yang tidak perlu dia ketahui?

.....


Asap kekesalan yang tadinya sudah keluar dari ubun-ubun Jisoo seketika mengembun begitu saja. Bola matanya kembali melebar saat melihat ruangan yang baru saja ditunjukkan Hanbin padanya. Wanita itu melangkah melewati Hanbin yang masih berdiri disamping pintu masuk.

Pandangannya langsung menyapu seisi ruang kamar utama mereka. Kamar itu didominasi dengan warna putih. Sangat kontras dengan kamar mereka di mansion dulu. Jisoo tampak takjub dan seketika bibirnya menyungging. Ia sangat menyukai kamar mereka.

"Kau yakin ini kamar utama kita, Bin?" tanya Jisoo seraya menoleh kebelakang.

Hanbin baru saja meletakkan koper pakaian mereka disebelah almari. Kemudian berjalan menuju jendela yang cukup lebar. Ia membuka gorden yang tadinya masih tertutup, hingga Jisoo bisa melihat pemandangan luar dari sana.

 Ia membuka gorden yang tadinya masih tertutup, hingga Jisoo bisa melihat pemandangan luar dari sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jika kau mau memilih kamar lain silahkan." ucap Hanbin ringan.

Jisoo tidak mengindahkan jawaban sang suami dan lebih fokus pada pemandangan dihadapannya sekarang. Manik mata Jisoo tampak sangat berbinar membuat Hanbin diam-diam merasa geli melihat respon wanita itu pada kamar baru mereka.

"Tapi katamu kau tidak suka tidur dengan suasana terang?" celetuk Jisoo sambil mengernyitkan dahinya. Ia menatap Hanbin dengan wajah keheranan.

"Aku hanya perlu mematikan lampu saat kita tidur." jawab pria itu seraya beranjak dari posisinya. Jisoo berdecak dan merasa sedikit geli.

"Itu kata-kataku..."

Hanbin tidak peduli dan langsung meninggalkan wanita itu sendirian dikamar. Jisoo menggelengkan kepalanya sambil terkekeh, kemudian berjalan berkeliling mengamati detail interior kamar mereka.

Ia sama sekali tidak menyangka Hanbin akan menuruti permintaannya mengenai kamar utama di rumah baru mereka. Bahkan pria itu tampak tidak mempermasalahkan tentang dominasi warna kamar tersebut, yang nyatanya sangat kontras dengan selera Hanbin sebelumnya.

"Cepat keluar dan masakkan sesuatu untukku!" Teriakan Hanbin dari luar kamar membuat Jisoo kembali mengalihkan perhatiannya.

Jadi mulai sekarang Jisoo bisa memasak makanan mereka sendiri? Aah... akhirnya bakatnya selama ini ada gunanya juga. Meskipun itu hanya untuk suaminya.

Wanita itu beranjak keluar kamar dan menuju dapur untuk menyiapkan makan siang. Entah mengapa ia merasa sangat bersemangat hari ini.

.

.

.

Setelah menyelesaikan makan siangnya, Hanbin langsung beranjak meninggalkan ruang makan. Jisoo segera membereskan meja makan dan mencuci piring yang tadi mereka pakai. Tak butuh waktu lama untuk menyelesaikan pekerjaannya tersebut.

✔ Beauty & The JerkWhere stories live. Discover now