Jangan lupa VOTE dulu ya ⭐
.
.
Dia sudah menjadi pria dewasa, dan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah.
.....Hanbin mulai melakukan pemotongan pita untuk meresmikan perusahaan baru miliknya. Semua orang langsung bertepuk tangan begitu pita merah tadi berhasil terpotong sempurna. Jisoo menyunggingkan senyum pertanda kebanggaannya pada sang suami.
Akhirnya hari yang ia tunggu-tunggu datang juga. Hari ini Jisoo bisa melihat wajah bersinar Hanbin yang sangat jarang ia lihat sebelumnya. Pria itu tampak sangat bahagia dan terus menunjukkan senyum pada para tamu. Dari kejauhan Jisoo menatap bangga pada suaminya.
"Terimakasih, Ji."
Sebuah suara tiba-tiba menarik atensi Jisoo. Di sampingnya sudah ada Jiyong yang tersenyum tulus ke arahnya.
"Ayah?... Untuk apa ayah berterimakasih?" tanya wanita itu heran. Ia bahkan tidak merasa melakukan sesuatu.
"Hanbin... ayah melihat dia banyak berubah setelah menikah, apalagi setelah kau hamil. Aku tidak tahu apa yang kau lakukan hingga bisa membuatnya berubah banyak seperti itu. Tapi yang jelas, ayah sangat berterimakasih padamu."
Jiyong tampak sama bahagianya dengan Hanbin hari ini. Jisoo bisa melihat sorot kebanggaan dari mata pria itu pada putranya. Andai Hanbin tahu jika Jiyong sangat menyayanginya, mungkin ia bisa sedikit membuka diri dan bersikap lebih hangat pada ayahnya sendiri.
"Ayah..."
Tiba-tiba Jisoo merasa penasaran dengan sesuatu. Dan mungkin ayah mertuanya memiliki jawaban atas rasa penasarannya selama ini.
"Hn?" Jiyong mengalihkan pandangannya dari Hanbin kemudian menatap sang menantu.
"Apa aku boleh bertanya sesuatu?" tanya Jisoo tanpa mengalihkan perhatiannya dari pria paruh baya tersebut.
"Tentu, tentang apa?"
"Ini... tentang... Hanbin..."
.
.
.
Saat Jisoo dan Jiyong sedang asyik mengobrol, di sudut ruangan lain terlihat sepasang pria dan wanita yang juga tengah sibuk membicarakan sesuatu.
"Sejak kapan mereka sedekat itu?" tanya wanita paruh baya berpenampilan elegan itu. Pandangannya kini tertuju pada pria dan wanita muda yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berada.
Pria muda itu adalah bintang utama di acara peresmian Perusahaan Hanji hari ini. Siapa lagi kalau bukan Kim Hanbin.
"Kau terlalu sibuk dengan pekerjaanmu, hingga melewatkan banyak hal tentang Hanbin. Aku bahkan ragu jika kau tahu siapa saja orang yang dekat dengan putramu." celetuk pria paruh baya disampingnya tanpa menoleh pada wanita tadi.
Im Yoona, wanita itu membuang nafas kasar dengan ekspresi seperti biasa. Tegas dan terkesan dingin.
"Apa Hayi menyukai Hanbin?" tanya Yoona yang masih memandangi dua manusia didepan sana.
"Kau tahu, itu tidak akan pernah terjadi. Dan kalaupun putriku benar-benar menyukai Hanbin, aku akan menjadi orang pertama yang menentangnya." tegas pria tadi seraya menatap Yoona dengan wajah tajam.
YOU ARE READING
✔ Beauty & The Jerk
Fanfiction[BINSOO STORY] Jisoo selalu kesulitan menggambarkan sosok Hanbin. Kesempurnaannya terbungkus rapi hingga membuat siapa saja yang melihat tak akan menyangka jika pria itu menyimpan kotak hitam didalam rongga hatinya. Bahkan ikatan pernikahan tak mamp...