Sebelumnya mau mengingatkan,
Jangan lupa VOTE dulu ⭐.
.
Kenapa sikapmu selalu berubah-ubah seperti ini?
.....
Sejak mendengar cerita masa kecil Hanbin dari Bibi Jung, Jisoo menjadi semakin terang-terangan menunjukkan perhatiannya pada sang suami. Seperti kata Bibi Jung... sejak kecil Hanbin sudah kehilangan kepercayaan pada orang-orang di sekitarnya. Karena itulah ia cenderung menutup diri.
Sebagai seorang istri, tentu Jisoo tak ingin suaminya terus menyimpan semua masalahnya seorang diri. Ia juga ingin meringankan sedikit beban Hanbin terutama menyangkut keluarga kecil mereka nanti.
Untuk itu, hari ini Jisoo bermaksud mengunjungi Hanbin di kantor dan membawakan makan siang untuk suaminya. Selain ingin menunjukkan perhatiannya, Jisoo juga ingin tahu kondisi tempat suaminya bekerja selama ini.
"Bibi... aku akan pergi ke kantor Hanbin sebentar untuk mengantar makan siang."
Ujar Jisoo sembari memasukkan kotak makan itu kedalam tas kecil miliknya. Bibi Jung sempat tertegun mendengar ucapan wanita itu, namun setelahnya dia tersenyum penuh arti.
"Baiklah... hati-hati dijalan... Dan semoga berhasil!" celetuk Bibi Jung memberi semangat. Jisoo hanya tersenyum kemudian menganggukan kepala.
Ia segera berangkat menuju kantor Hanbin dengan menggunakan taksi.
Sesampainya disana, Chaeyoung menyuruh Jisoo untuk langsung ke ruangan Hanbin. Karena dia harus pergi untuk mengurus sesuatu.
"Ini ruang kerja Hanbin. Kau langsung masuk saja, aku harus pergi untuk mengurus sesuatu." ujar Chaeyoung seraya menepuk bahu Jisoo.
"Terimakasih, Chaeyoung-ah."
"Sama-sama..." Wanita berkulit susu itu langsung berlalu meninggalkan Jisoo di depan ruang kerja Hanbin.
Jisoo tersenyum sambil menghela nafas pelan. Ia membayangkan bagaimana reaksi suaminya nanti saat melihat Jisoo ada di kantor. Hal itu membuatnya terkikik sendiri.
Perlahan tangan rampingnya bergerak menekan knop pintu hingga terbuka sedikit demi sedikit. Jisoo bisa melihat sebagian isi ruang kerja Hanbin karena pintu itu belum sepenuhnya terbuka.
DEG
Mata Jisoo sontak terbelalak saat melihat pemandangan dari dalam ruang kerja tersebut. Hal yang seharusnya tak pernah ia lihat dan tidak seharusnya pula terjadi.
Dada Jisoo berdesir dan serasa dihujami puluhan pisau. Mata indahnya mulai mengembun dan sedikit bergetar. Tubuhnya beku dan sulit sekali digerakkan. Jisoo ingin pergi secepatnya dari tempat itu, namun tubuhnya seolah menolak perintah hatinya sendiri.
Disaat dadanya terasa semakin sesak, genggaman tangan pada tasnya ikut mengendur. Hingga bekal makan siang yang tadinya ia buat untuk Hanbin tanpa sadar terjatuh ke atas lantai.
Jalan pikiran Jisoo sekarang terasa buntu. Ia tak ingin mempercayai apa yang ia lihat. Tapi rasanya sangat sulit.
&&&&&
Saat berhasil menemukan objek yang ia cari di dalam restoran, Yoona langsung mengisyaratkan asisten pribadinya untuk pergi. Wanita itu melangkah mendekati seorang pria yang kini duduk di salah satu meja restoran.
YOU ARE READING
✔ Beauty & The Jerk
Fanfiction[BINSOO STORY] Jisoo selalu kesulitan menggambarkan sosok Hanbin. Kesempurnaannya terbungkus rapi hingga membuat siapa saja yang melihat tak akan menyangka jika pria itu menyimpan kotak hitam didalam rongga hatinya. Bahkan ikatan pernikahan tak mamp...