Part 26

429 84 25
                                    

Sebelumnya mau ngingetin.
Jangan lupa VOTE dulu klik BINTANGnya ⭐
.
.



Maaf sudah membuatmu melewati waktu yang berat sendirian selama ini.
.....





"Bagaimana keadaannya?" tanya Hanbin yang saat ini sudah berdiri tak jauh dari ranjang tempat Jisoo berbaring. Wajahnya masih terlihat sedikit pucat.

"Dia baik-baik saja. Pusing kepala yang terjadi pada ibu hamil memang biasa terjadi. Dan mengingat usia kandungannya masih sangat muda, tolong perhatikan asupan makan dan kurangi aktivitas fisik yang berlebihan." jelas dokter wanita yang tadi memeriksa kondisi Jisoo.

Mendengar ucapan dokter tersebut, Hanbin tak mampu menyembunyikan rasa terkejutnya. Raut wajahnya tampak tak percaya dengan apa yang terjadi sekarang.

"M-maksud Anda, istri saya hamil?" tanya Hanbin ragu-ragu.

"Benar, usia kehamilannya memasuki lima minggu."

Setelah selesai dengan pekerjaannya disana, dokter tadi segera pamit undur diri dan meninggalkan Hanbin bersama dengan istrinya di ruang perawatan.

Hanbin melangkah mendekati sang istri sambil mendorong tiang infus di tangannya. Perkataan dokter tadi terus-menerus terngiang di pikirannya. Pria itu menatap wajah Jisoo yang masih terbaring di atas ranjang.

"B-bin..."

Saat Hanbin asyik dengan pikirannya sendiri, tiba-tiba suara itu memecah lamunannya. Jisoo baru saja membuka mata dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah sang suami.

"Kau sudah bangun?"

Jisoo hanya mengangguk lemah kemudian mengubah posisinya menjadi duduk. Hanbin menatap wanita itu lekat seolah penasaran dengan suatu hal.

"Kau belum makan dari pagi. Sekarang makan dulu." ucap Hanbin seraya memberi air putih untuk menghilangkan dahaga sang istri. Selanjutnya Hanbin mengambil mangkuk bubur di atas nakas dan menyendoknya untuk disuapkan pada Jisoo.

"Buka mulutmu."

Hanbin menahan tangannya diudara karena Jisoo tak kunjung membuka mulut. Wanita itu justru menatap suaminya dengan wajah heran. Ini pertama kalinya Hanbin menyuapi Jisoo seperti sekarang.

"A-aku bisa sendiri." kata Jisoo dengan terbata. Suasana diantara mereka benar-benar terasa canggung.

"Biar aku saja. Cepat buka mulutmu." Sendok tadi sudah berada tepat didepan mulut Jisoo. Mau tak mau wanita itu akhirnya membuka mulut dan Hanbin langsung memasukkan sendok berisi bubur tersebut kedalam mulut istrinya.

"Kau sudah makan?" tanya Jisoo setelah menelan bubur dimulutnya. Sejak terbangun tadi pagi, ia juga belum melihat suaminya makan.

"Aku akan makan setelah anak kita kenyang." celetuk Hanbin tanpa ekspresi. Sontak jawaban itu membuat Jisoo membulatkan mata penuh.

"K-kau sudah tahu?" Pria itu menatap istrinya lekat kemudian menyunggingkan bibir.

"Kenapa tidak memberitahuku sejak awal?" Hanbin kembali menyuapi Jisoo.

"Aku ingin memberitahumu saat kau pulang dari Jepang. Tapi semalam kau terlihat sangat lelah. Jadi kupikir lebih baik menunggu kondisimu membaik."

Hanbin menatap wajah Jisoo dengan ekspresi yang sulit diartikan. Detik berikutnya ia meletakkan mangkuk bubur ditangannya ke atas nakas. Hanbin meraih tangan sang istri dan mengelusnya lembut.

✔ Beauty & The JerkWhere stories live. Discover now