Part 41 | Kim Hanbin pt.1

348 67 22
                                    

Jangan lupa VOTE and Comment!
Ini adalah part special about Kim Hanbin.

.

.


"Kita sudah cukup baik, membuat orang mengira kita baik-baik saja.
——— S.M. ———





Hanbin menemui neneknya. Seperti biasa anak berusia 8 tahun itu akan kena pukul lagi kakinya. Nenek Kim benar-benar tidak suka dengan sikap Hanbin yang manja. Ia kemudian menceritakan perjuangan ayahnya ketika masih muda hingga bisa sukses seperti sekarang.

"Aku tahu itu, Nek. Nenek sudah mengatakannya jutaan kali." kata Hanbin. Wanita tua itu mulai meninggikan suaranya.

"Setelah jutaan kali kukatakan tapi kau tak mengerti. Tidak peduli seberapa banyak yang diberikan ayahmu, jika kau tidak bisa sendiri itu percuma." kata nenek. Hanbin mulai bosan mendengar kalimat itu.

"Baiklah, berapa kali yang kau mau?" tanya nenek.

"Terserah, sebanyak yang nenek inginkan." tantang Hanbin. Mendengar hal itu nenek Kim hampir shock.

"Baiklah aku mengerti. Semua yang kau lakukan dan katakan persis seperti ibumu." ucap wanita tua itu dengan nada tegas. Hanbin mulai mendapat pukulan dari neneknya.

"Sebelum kau mengatakan menyesal, aku akan memukulmu seratus kali atau sampai seribu kali." kata neneknya marah. Pukulan pertama Hanbin menjerit.

Sementara itu diluar ruangan Yoona dan Donghae mendengarnya tidak tega. Apalagi Yoona, dia terus mondar-madir diluar ruangan. Merasa tidak tega dengan rintihan anaknya, Yoona berusaha masuk namun dicegah oleh Donghae.

"Biarkan saja." kata pria itu.

"Apa aku harus mendengar rintihannya sepanjang malam? Aku tidak bisa melakukan itu." kata Yoona tak tega. Dan sialnya Jiyong juga tidak di rumah malam itu.

"Jika kau masuk, itu akan memperburuk keadaan." seru Donghae. Yoona bersikeras mencoba masuk, namun dicegah lagi oleh pria itu.

"Jika ada seseorang yang masuk, maka akulah yang akan masuk." lanjut Donghae.

Meski nenek sudah memukul Hanbin pulihan kali, anak itu belum mengatakan menyesal atas perbuatannya. Nenek Kim mulai kelelahan, sedangkan Hanbin hanya bisa menangis. Tiba-tiba ada suara ketukan pintu dan tak lama Donghae pun masuk.

"Jika kau kesini untuk membelanya maka pergilah." seru nenek pada pria itu.

"Nyonya saya hanya menghawatirkan kesehatan Anda." ucap Donghae dengan nada sopan.

"Aku masih kuat memukulnya." pungkas wanita tua tadi. Mendengar hal itu tangisan Hanbin semakin keras.

Yoona masuk dengan tiba-tiba, membuat nenek maupun Donghae merasa kaget. Yoona menyuruh Hanbin pergi ke kamarnya. Nenek Kim langsung marah, ia tak menyangka menantunya berani menentangnya.

"Ibu, berhentilah melakukan sesuatu semaumu." teriak Yoona kesal. Wanita itu shock mendengar ucapan sang menantu.

"Hanbin adalah cucumu, mengapa kau begitu kejam padanya." seru Yoona tak terima dengan perlakuan sang mertua pada anaknya.

"Buat apa kau melahirkan seorang anak jika tidak bisa mendidiknya dengan benar? Kalau kau mendidiknya dengan benar hal ini tidak akan terjadi." sindir nenek Kim.

"Ibu, jujur saja kau masih membenciku kan? Karena aku menyingkirkan Chaerin. Dan ibu masih mengharapkan anak dari wanita itu. Apakah itu sebabnya kau memperlakukan Hanbin seperti ini? Ibu mana yang sanggup melihat anaknya dipukul? Ini membuatku gila!" teriak Yoona kasar. Nenek sudah tidak sanggup lagi mendengar perkataan wanita itu, ia mengusirnya dari kamar.

✔ Beauty & The JerkWhere stories live. Discover now