Part 39

288 72 14
                                    

Jangan lupa VOTE dan tinggalkan komen kalian ya. Perasaan kolom comment sepi banget kmaren 😅

.

.


Dasar gila! Apapun yang kau lakukan dan sebesar apapun usahamu, kau takkan bisa menyentuhnya!
.....






Hanbin terbangun dari tidur karena seseorang tiba-tiba mengguncang tubuhnya yang masih terbaring di atas ranjang. Pria itu mengerutkan kening seraya menajamkan penglihatannya.

"Cepat bangun dan bersiap. Paman Jiyong baru saja menelpon. Dia bilang ada kabar tentang keberadaan Jisoo." seru June sambil menarik bahu sepupunya agar cepat beranjak dari ranjang. Hanbin membelalakkan mata saking terkejutnya.

"KAU SERIUS?!" teriak pria itu seolah masih tak percaya.

"Tidak ada waktu untuk bercanda, cepat bangun dan bersiaplah! Kita akan pergi 10 menit lagi." June menepuk punggung Hanbin kemudian melangkah pergi. Sementara itu Hanbin tampak berpikir sejenak sebelum akhirnya bergerak cepat menuju kamar mandi.

Untung saja Jiyong segera menelpon Hanbin setelah mendapat info tentang keberadaan Jisoo. Pria paruh baya itu langsung meminta Hanbin datang ke lokasi tempatnya berada. Saat Hanbin dan June sampai, ternyata sudah ada Bobby juga disana.

"Hanbin.. Bobby... kalian ikut masuk dan cari Jisoo lewat lorong bawah tanah. Aku dan June akan akan mengecek keadaan dan mengulur waktu."

Setelah mendengar perintah dari Jiyong, Hanbin dan Bobby serta ketiga petugas polisi tadi segera berjalan menuju lorong bawah tanah. Rupanya disana ada tiga orang yang berjaga didepan pintu masuk. Para petugas polisi berusaha melumpuhkan penjaga-penjaga itu dengan sedikit kewalahan.

Tak mau membuang waktu, Hanbin dan Bobby masuk lebih dulu ke dalam vila. Mereka berjalan mengendap-endap sambil mencari keberadaan Jisoo. Tepat saat itu juga, Hanbin melihat Seungri membawa senampan kudapan menuju kamar yang terletak dipojok ruangan. Tapi sebelum memasuki kamar, ia melihat Seungri menyuntikkan obat ke dalam botol minumannya. Jelas saja hal itu membuat Hanbin menjadi cemas sehingga dia buru-buru memikirkan sesuatu.

Seungri mulai masuk ke dalam kamar dan mendapati makanan yang kemarin malam dia berikan pada Jisoo masih belum tersentuh sama sekali.

"Rupanya Jisoo-ku sedang tidak selera makan ya? Baiklah, biar aku buatkan yang lain. Sekarang makan kudapan ini dulu." kata Seungri seraya meletakkan nampannya di atas meja.

Jisoo menggeser tubuhnya ke tepi ranjang agar jarak mereka tetap berjauhan. Tangannya mengepal dengan tatapan mata tajam ke arah Seungri. Ia berusaha mengusir rasa takutnya sendiri, namun itu benar-benar sulit.

"Jangan menatapku seperti itu, Jisoo-ya. Aku tidak akan melukaimu." ucap Seungri dengan senyuman penuh arti. Senyum itu hanya membuat  Jisoo semakin cemas saja.

Seungri diam sejenak sambil mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Saat pria itu tengah memandangi cincin couple yang ia siapkan untuk Jisoo, tiba-tiba listrik padam.

"SHIIT! Apa yang terjadi?!" Seungri segera berjalan keluar untuk menyalakan lampu. Namun, ada seseorang yang tiba-tiba menyerangnya dari belakang dengan ganas dan mengambil kunci kamarnya.

Hanbin melempar kunci itu ke arah Bobby. Dan saat itulah Seungri mengambil kesempatan untuk balas menyerang. Dia menendang wajah Hanbin dengan kuat.

✔ Beauty & The JerkWhere stories live. Discover now