Part Bonus

459 69 21
                                    

Pagi ini seperti biasa, Jisoo selalu disibukkan dengan rutinitasnya sebagai ibu rumah tangga. Wanita yang sekarang sudah dikaruniai seorang putra berusia 7 tahun itu tengah sibuk menyiapkan sarapan di dapur bersama Bibi Jung.

"Ya ampun, sudah jam segini. Bibi, tolong selesaikan ini ya. Aku mau membangunkan Hanbin dan Junghwan dulu." Jisoo segera melepas apron dan berjalan cepat menuju kamar utama.

"Sayang, bangun... Bin... Sayang... ayo bangun. Hanbin-ah, cepat bangun!" Jisoo akhirnya mencubit pipi suaminya karena tak kunjung bangun.

"Eungh, jam berapa sekarang?" tanya Hanbin dalam kondisi setengah sadar.

"Jam 7, ayo cepat bangun!"

"Eughh... aku masih ngantuk, Sayang. Hari ini aku libur. Jadi biarkan aku tidur setengah jam lagi, oke?" pinta Hanbin masih dengan mata tertutup.

"Kenapa tiba-tiba libur?" tanya Jisoo penasaran. Mau tak mau akhirnya Hanbin membuka mata dan menatap wanita itu sayup-sayup.

 Mau tak mau akhirnya Hanbin membuka mata dan menatap wanita itu sayup-sayup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku sangat lelah. Semalam kita bahkan melakukannya sampai dini hari. Apa kau lupa?" goda Hanbin sambil menunjukkan smirk.

"K-kau ini bicara apa... s-sudah cepat bangun! Aku mau ke kamar Junghwan. Jika aku kembali dan kau belum apa-apa, awas saja." Jisoo berusaha menyembunyikan rasa gugupnya karena ucapan Hanbin barusan. Bisa-bisanya dia membahas masalah seperti itu pagi-pagi.

"Aigoo... dia benar-benar menggemaskan. Aku harap Junghwan segera punya adik." gumam Hanbin sambil terkekeh melihat sikap malu Jisoo.

Pria itu lekas mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah. Dia benar-benar memutuskan untuk mengambil libur hari ini. Ya, tentu saja karena ini adalah hari istimewa. Dan kemungkinan besar Jisoo melupakannya. Tapi Hanbin sudah tidak heran lagi, karena wanita itu memang selalu melupakan hal ini setiap tahun. Bahkan meskipun kode rumah mereka tidak pernah diganti, tetap saja dia tidak mengingatnya.

Dilain sisi, Jisoo pergi ke kamar sebelah untuk membangunkan putranya. Ia membuka pintu kamar bercat putih tersebut dan melangkah masuk.

"Junghwan-ah... kau dimana sayang?" tanya Jisoo saat tidak melihat anaknya di atas tempat tidur.

"Eomma..." Tiba-tiba dari pintu balkon muncul seorang anak kecil dengan piyama biru.

"Kau sudah bangun? Apa yang kau lakukan diluar sayang?" tanya Jisoo penasaran. Anak laki-laki kecil itu tersenyum cerah.

"Aku sedang menghirup udara segar. Appa selalu melakukannya tiap pagi, jadi aku penasaran." kata Junghwan dengan wajah polos. Jisoo cukup tertegun mendengar penuturan sang putra.

✔ Beauty & The JerkWhere stories live. Discover now