Hari ini, yang Rhea rasakan adalah capek, bukan fisik tapi batin, sejak tadi teman-temannya mengajaknya bermain tik-tok lagi, dengan alasan "viewersnya nambah".
"Ada apa?" Tanya Alisa
"lapar!" Seru Rhea
"Sabar."
Tak lama bel istirahat berbunyi membuat Rhea bersemangat, di pikirannya kini hanya satu, makan.
Mereka berdua pergi ke kantin dan duduk di meja yang kosong. kali ini menu mereka berbeda, Alisa memesan bakso dan Rhea memesan batagor dengan harga tujuh ribu, entah kenapa Rhea merasa energi menghafal setiap gerakan untuk tik-tok melebihi lari dua ratus meter, dan ia ingin memakan lebih banyak makanan untuk memulihkan kembali tenaganya.
"Assalamualaikum Rhea!" Rhea mendongak, laki-laki dengan rambut yang di sisir ke samping membuatnya kaget.
"Waalaikumsalam."
Adnan dan kawannnya duduk di meja Rhea, Alisa hanya bisa menghela nafas panjang, sebegitu kuatkah pesona seorang Rhea? Alisa bersyukur sih bisa liat para pangeran dari Deket, tapi kalau gini Alisa berasa jadi tukang sapu jalanan yang kebetulan lewat bareng para pangeran.
"Makan apa?" Tanya Adnan
"Makanan." Jawab Rhea
"Kalau makan harus di?"
"Bayar!"
"Kalau punya kucing harus di?"
"Sayang!"
"Sama orang tua sayang ga?"
"Sayang!"
"Kalau sama temen sayang ga?"
"Sayang!"
"Kalau sama Alisa sayang ga?"
"Sayang!"
"Kalau sama Adnan sayang ga?"
"Sayang."
Rhea yang menyuapkan batagor kemulutnya langsung terdiam, ia menatap Adnan yang tengah tersenyum manis, membuat penghuni kantin menjerit tertahan.
"Wissshhh, Pepet terus mang!" Ucap Arya dengan terkekeh
"Rhea!"
"Apa?"
"Agama kamu apa?"
"Islam."
"Oh sama, kalau aku nanya boleh?"
Rhea mengangguk, "boleh."
"Kalau ana artinya apa?"
"Aku."
"Uhibuka?"
"Mencintaimu."
"Kalau ana uhibuka?"
"Aku mencintaimu."
"Aku juga."
Rhea berhenti makan lagi, sial, dia terjebak. Alisa, Arya dan Dimas bersorak, mendengar gombalan islami dari seseorang yang belum pernah ia bayangkan, untungnya para penonton mereka hanya mampu melihat gerak-gerik tanpa tau yang mereka bicarakan. Kini Rhea menghela nafas, menatap kesal Adnan yang masih menatapnya dengan tersenyum.
"Adnan." Panggil Rhea turut tersenyum, untuk mereka yang melihat senyuman Rhea pasti akan meleleh detik itu juga, termasuk Adnan, kini hatinya serasa terporak-porandakan oleh senyuman gadis itu.
"Iya?" Jawabnya
"Setelah Alif ada?"
"Ba."
"Cot." Ucap Rhea, Adnan langsung cemberut, membuatnya semakin menggemaskan. Sungguh tadinya Rhea mau minta kuis atau minimal berterimakasih atas hadiahnya, tapi ia baru sadar bahwa Adnan semenyebalkan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
ARhea!
Teen FictionSiapa bilang geng motor itu hanya mampu menyebabkan kerusuhan, dan anggotanya hanya sekumpulan anak-anak yang berkelahi untuk bersenang-senang. Pernah mendengar nama Bradipta? Geng motor yang sudah lama berdiri di Bandung itu memiliki visi misi yan...