Dahi perempuan itu mengerut ketika melihat yang mengirim pesan padanya, adalah dari sosok nomor yang tidak terdaftar dalam kontaknya. Tanpa bisa dicegahi, Scarleta mulai merasa dingin, gelisah dan campur aduk. Sebisa mungkin, ia berpikir positif kalau ini bukan Hendra, pemilik Omegas yang bisa saja mengiriminya pesan, karena Roy complain langsung ke atasannya kenapa tadi pagi tidak jadi dilayani.
Tapi sepulangnya Scareleta dari Klub, perempuan itu langsung memberikan alasan kenapa tak melayani Roy karena, tidak mendapati pria tua bangka itu di sana. Tentu bukan menjadi salahnya dan juga tidak ada alasan kenapa pula Roy protes.
Kalau ini benar Hendra, maka ini akan menjadi masalah. Hendra jangan bisa ke sini karena jika ke sini, Scarleta tidak bisa menjamin semuanya akan baik-baik.
Berada di depan kosannya saja Hendra sudah berani berbuat gaduh. Scarleta tidak bisa membayangkan kalau Hendra benar-benar masuk ke dalam kosannya.
Meski takut, Scarleta harus membalas pesan ini dengan memastikan dulu.
Scarleta Amora Callsey
Maaf, ini siapa, ya?
Buru-buru Scarleta memejamkan matanya, karena merasa belum siap, untuk melihat balasan dari si pengirim pesan, meskipun belum dibalas. Demi kerang ajaib, Scarleta benar-benar deg-degan, gemetaran dan keringat dingin saking takutnya.
Ponsel yang berada di genggamannya kini berdering singkat, tanda ada SMS yang masuk ke ponselnya. Perempuan itu membuka sebelah matanya dan benar, di layar ponselnya ada pesan dari nomor misterius yang tadi mengirim pesan padanya.
Tidak bisa bersikap pengecut seperti ini, Scarleta harus melihat balasannya.
+628523487xxx
Zharel. Lo di mana? Cepetan balik ke kosan lo, gue mau otw ke sana.
Lo nggak masih di Omegas kan, Scarlet? Fast respon buruan
Dahi Scarleta makin mengerut ketika melihat dua pesan dari Zharel. Kini ia tidak lagi merasa gemetar, takut, deg-degan dengan segala macamnya. Satu hal kini yang membuatnya penasaran adalah, bagaimana bisa Zharel memiliki nomornya di saat dia sendiri tidak mencantumkan nomornya di dalam web tempat berkerjanya?
Zharel tahu dirinya, dari web tempat dia berkerja. Dan apapun segala bentuk komunikasi antara dirinya dan klien, hanya berada di web. Roy, yang menjadi, salah satu klien yang sering membookingnya saja bahkan tidak memiliki nomor hapenya. Maka dari itu, Scarleta bertanya-tanya kenapa bisa laki-laki itu memiliki nomornya di saat dia menutup akses nomor ponsel kepada siapapun di keadannya begini.
Scarleta Amora Callsey
Lo tau nomor gue dari mana?
Tidak butuh waktu lama, Zharel sekarang sudah membalas pesannya.
+628523487xxx
Gak penting. Cepetan lo di mana? Kalau masih di Omegas gue jemput
Mata Scarleta membelalak. Gila, kalau Zharel, menginjakkan kakinya, pada kelab nista tempatnya berkerja itu. Tidak terbayang jika Zharel ke sana maka tidak butuh waktu lama seluruh penghuni Omegas di sana mungkin akan terheran dan tak menyangka karena Rifai yang terkenal punya integritas—ternyata anaknya bisa ada di kelab juga untuk bersenang-senang. Scarleta tidak mau hal itu terjadi tentunya.
Tapi di satu sisi, dia penasaran, perihal bagaimana bisa Zharel, mendapatkan nomor ponselnya namun di satu sisi, dia pun ingin istirahat dan tak ingin juga Zharel ke sini entah mau apa laki-laki itu. Bahkan sampai terkesan begitu memaksanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [I] (END)
Romansa[RIFAI SEQUEL - I] (17+) Make me feel, us is forever... Munculnya Scarleta Amora Callsey, membuat hidup Arzharel Keenandrey Rifai yang lurus, serius, kaku dan mononton menjadi jungkir balik dan berantakan.